Detail Chikankari yang Dikenakan Isha Ambani, Sulaman Tangan Khas India yang Memesona

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Isha Ambani/Foto: Instagram/Khusmag

Isha Ambani/Foto: Instagram/Khusmag

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Isha Ambani menghadiri pameran seni visual baru yang imersif di NMACC (Nita Mukesh Ambani Cultural Centre) - 'Bhakti: The Art of Krishna' - di Art Housedi Mumbai bersama Nita Ambani. Sang pewaris tunggal keluarga Ambani ini mengenakan setelan chikankari warna abu-abu sederhana dengan tampilan tanpa riasan untuk acara tersebut

Isha Ambani dan Nita Ambani mengonsep 'Bhakti: The Art of Krishna' yang diresmikan oleh seorang pemimpin spiritual, Radhanath Swami, dan dikonsep oleh kurator Ashvin E Rajagopalan. Akun resmi NMACC dan beberapa laman paparazzi membagikan cuplikan acara tersebut. Video tersebut menunjukkan Isha berbicara tentang pameran, menyanyikan bhajan bersama para tamu, dan melihat-lihat pameran.

Detail Tampilan Isha Ambani dalam setelan Chikankari

Isha Ambani mengenakan setelan chikankari sederhana untuk menghadiri pameran seni visual. Ansambelnya menampilkan kurta santai yang ditata dengan celana serasi dan dupatta. Kurta menampilkan lengan terompet, sulaman chikankari yang rumit, karya bunga berwarna-warni, dan hiasan cermin, sedangkan dupatta dihiasi dengan karya chikan yang serasi. Sang pewaris menyampirkan dupatta di bahunya untuk melengkapi penampilannya

Isha menjaga penampilan etniknya tetap sederhana, melengkapi ansambelnya hanya dengan sepasang anting berbentuk lingkaran berlian. Sementara itu, ia memilih tampilan tanpa riasan untuk tampilan glamornya, menampilkan alis yang gelap, bindi yang mungil, bibir telanjang yang mengilap, dan kulit yang merona dan bersinar. Terakhir, dia membiarkan rambutnya tergerai dengan belahan samping.

Chikankari, Sulaman Tenun Tangan India

Chikankari adalah kerajinan unggulan di antara berbagai spesialisasi tenun tangan India, yang telah memukau semua orang, mulai dari bangsawan zaman dahulu hingga selebritas penentu tren masa kini.

Lucknow- ibu kota negara bagian Uttar Pradesh, India terkenal di seluruh dunia karena sulaman Chikankari tradisionalnya. Ada ribuan keluarga yang terlibat dalam sulaman Chikankari di dalam dan sekitar desa-desa di Lucknow. Hampir 90% pekerjaannya dilakukan oleh wanita secara profesional. Setelah Lucknow, kota-kota lain seperti Delhi dan Mumbai adalah pusat sulaman Chikankari lainnya.

Chikankari juga disebut sebagai karya bayangan. Konon, karya ini berasal dari kata Persia 'Chakin' yang berarti membuat pola halus pada kain. Akan tetapi, ada teori yang menghubungkan kerajinan ini dengan Bengal, yang mana kata tersebut berarti 'Halus'. Ada cerita lain yang menyebutkan bahwa kata tersebut merupakan versi dari 'Chikeen' atau 'Sequin', yang merujuk pada koin senilai Rs 4 yang pernah dijual untuk karya tersebut di masa lalu.

Ada banyak referensi tentang Chikankari India yang berasal dari zaman kuno, bahkan sejak abad ke-3 SM. Megasthenes, seorang penjelajah Yunani, menyebutkan penggunaan kain muslin bermotif bunga oleh orang India dalam tulisannya. 

Ada juga beberapa cerita mengenai Asal Usul Chikankari di India, yang semuanya sangat berbeda. Dalam salah satu cerita ini, tampaknya seorang pengembara sedang melewati sebuah desa di Lucknow, berhenti dan meminta air kepada seorang petani miskin. Petani itu, meskipun tidak punya banyak air, tetap memberikan air kepada pengembara tersebut. Pengembara yang gembira itu ingin membalas keramahan petani itu, dan dengan demikian mengajarinya seni Chikankari. Ia percaya bahwa dengan cara ini ia tidak akan pernah tidur dalam keadaan lapar.

Sebelumnya, sulaman Chikankari dilakukan pada benang putih atau kain muslin tak berwarna, yang dikenal sebagai 'Tanzeb'. Namun, seiring berjalannya waktu, sulaman Chikankari kini dilakukan pada semua jenis kain seperti georgette, sifon, katun, krep, organdi, sutra, dan bahan kain halus lainnya. 

Meskipun awalnya sulaman chikankari hanya digunakan sebagai hiasan pada pakaian, tak lama kemudian seni sulaman khusus ini juga digunakan pada sarung bantal, sarung guling, taplak meja, dan sebagainya. Sulaman chikan akhir-akhir ini telah menggunakan hiasan tambahan seperti Mukaish, Kamdani, Badla, payet, manik-manik, dan sulaman cermin, yang membuatnya tampak mewah. 

Pilihan Editor: 6 Destinasi Pernikahan Keluarga Ambani, Isha Ambani Tunangan di Danau Como

HINDUSTAN TIMES | ANUNA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."