CANTIKA.COM, Jakarta - Muslim Fashion Festival atau Muffest+ 2024 Road to IN2MF resmi digelar oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersinergi dengan Bank Indonesia dan Gemalindo Kreasi Indonesi. Muffest+ tahun ini digelar selama empat hari, dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2024 di Istora Senayan Jakarta Pusat.
Perhelatan modest fashion terbesar di Indonesia yang digelar untuk kesembilan kalinya ini menawarkan banyak kebaruan. Muffest+ 2024 Road to IN2MF menghadirkan rangkaian acara pameran dagang dan fashion show lebih dari 175 brand untuk memasarkan keunggulan produk modest fashion dan gaya hidup halal Indonesia.
“Pada tahun kesembilan pelaksanaan Muffest+ ini diharapkan semakin memperkuat peran strategis dalam memasarkan modest fashion Indonesia ke pasar global. Sejak pertama kali diselenggarakan, Muffest+ konsisten memberikan perhatian khusus pada kolaborasi dengan institusi pendidikan bidang mode untuk membersamai generasi penerus industri modest fashion di Indonesia," ucap National Chair Indonesian Fashion Chamber, Lenny Agustin dalam siaran pers yang diterima Cantika, Jumat, 9 Agustus 2024.
Menurut Lenny, Muffest juga konsisten menggaungkan konsep sustainable sejak tahun 2020 sehingga produk modest fashion Indonesia tak hanya memperlihatkan estetika, tapi juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan secara berkelanjutan.
Potensi dan Tantangan Modest Fashion Indonesia
Perhelatan Muffest+ 2024 Road to IN2MF secara resmi dibuka oleh Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono, bersama Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Plt. Dirjen PEN), Mardyana Listyowati dan didampingi oleh National Chair Indonesian Fashion Chamber, Lenny Agustin, CEO PT.Gemalindo Kreasi Indonesia, Irvan Mahidin, dan Advisory Board Indonesian Fashion Chamber, Taruna K Kusmayadi.
Dalam sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung yang disampaikan oleh Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono, disampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi modest fashion yang luar biasa. Namun demikian, untuk menjadi pusat modest fashion dunia terdapat tantangan yang perlu diselesaikan bersama.
Tantangan tersebut adalah tingginya ketergantungan terhadap bahan baku dari luar negeri, potensi pasar modest fashion yang belum tergarap dengan baik serta keterbatasan desainer dari sisi kualitas desain, kapasitas usaha dan akses pasar yang berakibat pada masih relatif rendahnya akses pembiayaan terhadap sektor ini.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia melakukan upaya penguatan modest fashion antara lain dengan penguatan pelaku usaha melalui program IKRA, penguatan produk dan penguatan promosi seperti penyelenggaraan Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF) dan berkolaborasi dengan MUFFEST+ sebagai rangkaian Road to IN2MF.
Indonesia Peringkat Ketiga di GIEI
Dalam sambutan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, yang disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati, bahwa berdasarkan skor indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh Global Islamic Economy Indicator (GIEI), pada tahun ini Indonesia berada pada peringkat ketiga untuk negara yang mengembangkan produk modest fashion setelah Turki dan Malaysia.
Pesatnya performa Indonesia dalam bidang industri fashion muslim di dunia karena Indonesia aktif dalam menyelenggarakan berbagai pagelaran pameran fashion muslim berskala global, seperti Muffest+, JMFW, dan IN2MF. Pergelaran busana berskala global ini menjadi ajang pameran untuk memperkenalkan berbagai produk industri fesyen muslim Indonesia kepada mancanegara.
Mardyana menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia dan menjadikan kekuatan baru ekonomi nasional. Untuk itu, pemerintah mengajak kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak untuk menyukseskan industri modest fashion Indonesia.
Halaman