CANTIKA.COM, Jakarta - Saat mencari produk kecantikan, salah satu bagian menantang adalah membaca label kandungannya. Anda mungkin tahu bahan-bahan dasar seperti gliserin, asam hialuronat, dan air, tetapi saat Anda membaca label kandungan produk kecantikan yang panjang mungkin mulai merasa kewalahan.
Tapi jangan khawatir, ada beberapa tips yang bisa diterapkan saat membaca label kandungan produk kecantikan tanpa membuat kening berkerut. Berikut sarannya dari dokter kulit.
1. Perhatikan Urutan Bahan
Sebagian besar daftar bahan, baik perawatan kulit atau lainnya, disusun dalam urutan tertentu karena suatu alasan. Daftar bahan pada produk perawatan kulit biasanya diurutkan dari konsentrasi tertinggi ke terendah, menurut dokter kulit bersertifikat Shari Marchbein.
"Fokus pada beberapa bahan pertama, yang merupakan bagian terbesar dari produk. Cari bahan aktif seperti retinoid, vitamin C, asam hialuronat, atau peptida, yang sering tercantum di bagian atas jika terdapat dalam jumlah yang signifikan," katanya dikutip dari laman Byrdie, Jumat, 9 Agustus 2024.
Air (aqua) dan gliserin adalah bahan dasar yang umum dan biasanya juga tercantum di bagian awal.
Meskipun bagian atas daftar bahan dapat memberi Anda gambaran awal yang baik tentang apa yang ada dalam produk Anda, para ahli menyarankan untuk membaca seluruh daftar untuk memastikan tidak ada kesalahan.
"Kemanjuran produk topikal apa pun bergantung pada bahan aktifnya," ujar dokter kulit bersertifikat Nima Gharavi. Selain itu, perhatikan bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi yang perlu dihindari.
2. Pahami Jenis Kandungan
Sekarang setelah Anda mengetahui daftar bahan diurutkan berdasarkan konsentrasi, penting untuk memahami jenis bahan. Dokter Marchbein menguraikannya sebagai berikut:
- Bahan aktif: Ini adalah bahan utama yang memberikan manfaat khusus, seperti agen tabir surya, antioksidan, dan eksfoliator.
- Emolien dan humektan: Kandungan ini menjaga kulit tetap lembap dan dapat mencakup minyak (seperti minyak jojoba atau shea butter) dan agen pelembap (seperti gliserin dan asam hialuronat).
- Pengawet: Bahan ini diperlukan untuk menjaga stabilitas dan keamanan produk, tetapi beberapa orang mungkin sensitif terhadap pengawet tertentu seperti paraben atau agen pelepas formaldehida, jadi perhatikan bagaimana kulit Anda bereaksi terhadap berbagai produk untuk mengetahui apakah ada yang harus Anda hindari.
- Pewangi dan pewarna: Kandungan ini sering tercantum di bagian akhir daftar bahan dan dapat menyebabkan iritasi, terutama untuk kulit sensitif.
3. Ketahui Kandungan yang Anda Inginkan
Meskipun bahan yang Anda inginkan akan terlihat berbeda untuk setiap orang berdasarkan jenis kulit, masalah kulit, alergi, dan lainnya, penting untuk memastikan bahwa Anda melihat apa yang Anda inginkan di bagian atas daftar.
Misal saat memilih serum vitamin C, Pastikan vitamin C merupakan bahan yang tercantum paling atas, dan seterusnya. Nama umum untuk Vitamin C pada label meliputi asam L-askorbat, natrium askorbil fosfat, tetraheksildesil askorbat, magnesium askorbil fosfat, dan askorbil palmitat.
"Bahan-bahan yang ingin saya lihat dalam perawatan kulit topikal meliputi antioksidan (seperti vitamin C, vitamin E, dan resveratrol), retinol, asam hialuronat, niasinamida, skualan, ceramide, faktor pertumbuhan, dan peptida," kata dokter Gharavi.
4. Ketahui Kandungan Apa Saja yang Perlu Dihindari
Seperti kita ketahui banyak produk perawatan kulit memiliki bahan-bahan yang sebaiknya Anda hindari dalam banyak kasus. Dari alergen umum hingga karsinogen potensial, bahan-bahan yang harus dihindari meliputi metil dan propil paraben, sulfat, dan aluminium. Tak cuma itu, pastikan tidak ada kandungan formaldehida, paraformaldehida, ftalat, dan logam berat, termasuk arsenik, kadmium, timbal, merkuri, dan nikel dalam produk kecantikan Anda menurut dokter Gharavi.
Selain itu, ada bahan-bahan produk kecantikan yang wajib diwaspadai menurut dokter Marchbein.
- Pewangi: Apakah harus menghindari wewangian pada akhirnya bergantung pada kepekaan dan preferensi pribadi Anda, tetapi sering kali lebih baik untuk menghindarinya dalam hal perawatan kulit. Cari produk yang berlabel bebas pewangi, bahkan produk kecantikan yang berlabel tanpa pewangi mungkin mengandung pewangi yang dapat mengiritasi kulit sensitif.
- Alkohol: Penambahan alkohol dalam produk perawatan kulit dapat membuat kulit kering, terutama alkohol terdenaturasi atau etanol dengan konsentrasi tinggi. Jadi menghindarinya merupakan cara terbaik untuk menjaga kulit tetap tenang dan terhidrasi.
- Surfaktan Keras: Untuk penghalang yang sehat dan hidrasi yang seimbang, Anda biasanya ingin menghindari bahan-bahan seperti sodium lauryl sulfate (SLS), yang dapat menghilangkan minyak alami kulit.
5. Pahami Jenis Kulit
Memahami jenis kulit menjadi elemen penting saat membaca label kandungan produk kecantikan. Untuk kulit kering, dokter Gharavi biasanya merekomendasikan bahan-bahan yang meningkatkan penghalang kulit, menghasilkan hidrasi dan mengurangi kehilangan air transepidermal, seperti asam hialuronat, squalane, minyak omega yang kaya, vitamin C, vitamin E, dan krim yang lebih kaya.
Pemilik kulit berminyak diimbau memilih bahan-bahan yang fokus pada produksi sebum, mengurangi minyak berlebih, sekaligus menjaga hidrasi, seperti retinol, niacinamide, asam hialuronat, dan asam salisilat.
Jika Anda mengalami pigmentasi seperti bintik hitam atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi dan ingin meratakan warna kulit, dokter Gharavi mengatakan bahwa niacinamide, vitamin C, AHA, retinol, asam traneksamat, dan tentu saja tabir surya, akan membantu.
Untuk kulit normal yang ingin diremajakan, dokter Gharavi merekomendasikan salah satu dari yang disebutkan di atas, ditambah peptida dan faktor pertumbuhan.
Bagi pemilik kulit rentan berjerawat, carilah asam salisilat, benzoil peroksida, atau minyak pohon teh.
Jika anti-penuaan adalah prioritas Anda, dokter Marchbein menyarankan agar Anda mencari bahan-bahan seperti retinoid, peptida, vitamin C, atau asam hialuronat.
6. Perhatikan Konsentrasi dan Formulasi
Kini saatnya untuk melangkah lebih jauh dan memahami berbagai konsentrasi dan formulasi. "Meskipun bahan-bahan tercantum dalam urutan konsentrasi yang menurun, penting untuk mempertimbangkan formulasi secara keseluruhan.
Beberapa bahan mungkin lebih efektif dalam konsentrasi tertentu atau ketika dikombinasikan dengan bahan-bahan lain. Misalnya, vitamin C lebih stabil dan manjur ketika diformulasikan dengan vitamin E atau asam ferulat.
Demikian pula, bahan aktif tertentu seperti retinoid mungkin memerlukan pengenalan bertahap untuk mencegah iritasi. Memahami bagaimana bahan-bahan bekerja bersama dalam suatu formulasi dapat membantu Anda menilai kemanjuran dan kompatibilitas produk dengan kulit Anda.
Tips-tips di atas akan membantu Anda dalam memahami dengan tepat apa yang terkandung dalam perawatan kulit Anda. Dan jika Anda masih bingung, dokter Gharavi menyarankan untuk kembali ke dasar-dasar. Pastikan bahan aktif dalam perawatan kulit berbasis bukti yaitu memiliki dasar ilmiah di baliknya, mengatasi masalah kulit spesifik, aman, dan tidak menyebabkan iritasi, reaksi alergi, atau efek samping yang tidak diinginkan lainnya.
Pilihan Editor: Produk Kecantikan Paling Laris Sepanjang 2023, dari Lip Cream hingga Serum
BYRDIE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika