Nurul Akmal Bangga Kenakan Hijab saat Tampil di Olimpiade Paris 2024

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Lifter Indonesia Nurul Akmal melakukan angkatan snatch dalam kelas +81 kg putri Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Minggu, 11 Agustus 2024. ANTARA/Wahyu Putro A

Lifter Indonesia Nurul Akmal melakukan angkatan snatch dalam kelas +81 kg putri Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Minggu, 11 Agustus 2024. ANTARA/Wahyu Putro A

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Untuk pertama kalinya, atlet angkat besi putri Indonesia, Nurul Akmal, mengenakan hijab saat mengangkat beban di atas panggung. Dia tampil dengan hijab hitam saat berlomba di Olimpiade Paris 2024.

Amel, sapaan akrabnya, merasa bangga dengan hal tersebut. Diperbolehkannya atlet asal Aceh itu mengenakan hijab saat bertanding sekaligus menepis isu adanya larangan memakai simbol keagamaan tersebut di Olimpiade Paris 2024.

"Ini pertama kali di atas panggung pakai hijab. Bangga banget walaupun ada isu larangan hijab di Olimpiade, tapi Amel bisa pakai. Karena Amel orang Aceh, jadi mau menunjukkan itu ke semua orang," ujar dia dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Minggu, 11 Agustus 2024.

Sebelumnya, kabar mengenai larangan atlet menggunakan hijab di Olimpiade Paris 2024 cukup menjadi sorotan. Dilansir dari Majalah Time, Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera menyatakan larangan mengenakan hijab akan diberlakukan untuk Olimpiade. Pernyataan itu disampaikan pada September 2023 silam.

Lifter Indonesia Nurul Akmal melakukan angkatan snatch dalam kelas +81 kg putri Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Minggu, 11 Agustus 2024. ANTARA/Wahyu Putro A

Komite Internasional Olimpiade, dalam pernyataannya kepada Majalah Time mengatakan bahwa meskipun dalam aturannya memungkinkan atlet putri untuk mengenakan hijab, namun khusus untuk atlet putri Prancis akan dianggap sebagai pegawai negeri yang bertindak sesuai konteks nasional.

Artinya mereka harus menghormati prinsip-prinsip sekularisme dan netralitas yang menurut hukum Prancis, berarti larangan memakai simbol-simbol keagamaan yang mencolok sebagai anggota tim nasional Prancis.

Di tengah isu tersebut, Amel tampil menonjol dengan hijabnya. Walau akhirnya gagal meraih medali, lifter berusia 31 tahun itu ingin membuktikan kepada dunia bahwa wanita berhijab juga bisa berprestasi di Olimpiade.

"Amel mau kasih tahu kalau wanita berhijab itu lebih dihargai. Bahwa wanita Muslim berhijab itu juga bisa tampil dan berprestasi di Olimpiade," ucapnya.

Amel sebelumnya gagal meraih medali Olimpiade Paris 2024 usai hanya mampu menyelesaikan total angkatan snatch dan clean and jerk sebesar 245 kilogram. Catatan tersebut membuatnya menjadi juru kunci dengan menempati urutan ke-12 klasemen akhir.

Medali emas dari nomor +81 kilogram putri Olimpiade Paris 2024 diraih oleh atlet Cina Li Wenwen dengan total angkatan 309 kilogram. Ini merupakan medali emas kedua yang diraih secara beruntun di Olimpiade setelah edisi Tokyo 2020.

Medali perak menjadi milik lifter Korea Selatan, Park Hyejeong, dengan total angkatan 299 kilogram, lalu medali perunggu diraih wakil Britania Raya, Emily Campbell.

Pilihan Editor: Nurul Akmal Gagal Raih Medali di Olimpiade Paris 2024, Terpacu Jadi Lebih Baik Lagi

RANDY FAUZI FEBRIANSYAH 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."