Potret Cut Intan Nabila bersama Ayahnya: You Will Always Be My King

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(dari kanan) Cut Intan Nabila bersama ayahnya. Foto: Instagram/@cut.intannabila

(dari kanan) Cut Intan Nabila bersama ayahnya. Foto: Instagram/@cut.intannabila

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Lewat akun media sosialnya, selebgram dan mantan atlet anggar Cut Intan Nabila membagikan unggahan beragam tema, mulai dari outfit of the day (OOTD), momen kedekatan dengan ketiga anaknya dan juga sahabatnya. Tak cuma itu, perempuan kelahiran 23 Maret 2001 tersebut membagikan beberapa potret dengan orang tuanya, termasuk sang ayah.

Salah satunya dalam foto yang diunggah ke Instagram lima tahun lalu, Intan berpose dengan sang ayah di suatu tempat makan. Ayah dan putri itu kompak melihat ke arah kamera dan tersenyum. Intan dan ayahnya juga memakai busana bernuansa coklat. 

Di keterangan unggahan tersebut, Intan mengungkapkan ayahnya akan selalu menjadi Raja dalam hidupnya, meski nanti dia akan menemukan Pangeran (suami) suatu hari nanti. Dia tuliskan kalimat manis itu dalam Bahasa Inggris.

"Dear dad, I may find my Prince someday, but you will always be my King," tulisnya di Instagram, 23 Februari 2019.

Potret kecil Cut Intan Nabila digendong sang ibunda. Foto: Instagram/@cut.intannabila

Tak cuma foto bersama ayah, Intan juga membagikan foto dia kecil dalam gendongan sang ibunda. Intan kecil memakai baju merah, sementara sang ibu mengenakan baju hitam dan jilbab warna senada.

"My love (emoji hati hitam)," tulisnya di Instagram, 14 Desember 2018.

Cut Intan Nabila Alami KDRT oleh Suami

Nama Cut Intan Nabila menjadi sorotan pada awal pekan ini. Dia  menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT oleh suaminya, Armor Toreador. Dia ungkap hal itu lewat akun media sosialnya pada Selasa siang, 13 Agustus 2024. Dia mengunggah video rekaman CCTV.

Dalam video tersebut terlihat perdebatan panas antara ia dan suaminya di atas tempat tidur. Suasana yang awalnya hanya diwarnai dengan cekcok mulut, lalu berubah menjadi aksi kekerasan fisik. Tubuh Intan tampak dipukul beberapa kali oleh Armor, meskipun dirinya sudah berteriak minta ampun. 

Bahkan, saat aksi kekerasan terjadi, terlihat pula bayi mereka yang baru lahir bulan lalu, ikut tertendang oleh kaki suaminya di atas kasur.

Cut Intan Nabila dan suaminya, Armor Toreador. Instagram/Armortoreador

"Selama ini saya bertahan karena anak," tulis Intan. Dia juga menegaskan bahwa sudah puluhan kali dirinya mengalami kekerasan yang serupa. "Ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti," tulisnya.

Intan juga membeberkan bahwa suaminya telah beberapa kali terlibat perselingkuhan selama lima tahun pernikahan mereka. "Lima tahun sudah berumah tangga, banyak nama wanita mewarnai rumah tangga saya, beberapa bahkan teman saya," tulis Intan melanjutkan. 

Meskipun sudah berkali-kali memaafkan, Intan menyebutkan bahwa sang suami tak kunjung sadar dan terbuka hatinya. Perempuan asal Aceh itu mengungkapkan, "Ternyata benar, perselingkuhan dan KDRT tidak akan pernah berubah.”

Tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Armor Toreador Gustifante ditampilkan saat konferensi pers di Polres Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 14 Agustus 2024. Suami selebgram Cut Intan Nabila, Armor Toreador Gustifante tampak menunduk saat ditampilkan dalam konferensi pers. Ia dijerat pasal kekerasan fisik dalam rumah tangga, penganiayaan dan kekerasan terhadap anak dengan ancaman hukuman 19 tahun penjara. TEMPO/M.A MURTADHO

Dalam waktu singkat, Armor ditangkap oleh Polres Bogor di sebuah hotel daerah Kemang, Jakarta Selatan atas dugaan KDRT. Di malam itu, Cut Intan Nabila juga membuat laporan polisi atas KDRT yang dia alami.

Pilihan Editor: Menjadi Korban KDRT Seperti yang Dialami Cut Intan Nabila, Ini Langkah Meminta Bantuan

INSTAGRAM

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."