CANTIKA.COM, Tangerang - Perahu berukuran besar dengan desain unik bergerak perlahan menyusuri Sungai Tahang yang bersih dan jernih. Angin semilir dan cahaya matahari yang mulai meredup berganti senja menambah sejuknya suasana di atas perahu Catamaran, Greenbelt PIK 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis, 15 Agustus 2024.
Tempo menjajal wisata unik dan menenangkan itu dengan mengikuti rombongan yang menikmati wisata restoran apung dengan kesan eksklusif. Ada sekitar 12 orang yang naik ke atas perahu Cataraman, yang biasanya digunakan untuk perjalanan wisata atau olahraga air. Di sini, perahu diubah menjadi ruang makan eksklusif yang mengapung di atas air.
Dengan dek yang luas, tempat duduk yang nyaman, dan dekorasi yang elegan, restoran ini menciptakan suasana yang hangat dan romantis. "Sangat menyenangkan dan tenang, saya bisa melupakan sesaat masalah pekerjaan dan masalah hidup di sini," ujar salah seorang pengunjung pria yang ikut dalam pelayaran pendek itu.
Dek perahu seluas 6 x 7 meter itu di desain mirip sebuah ruangan yang tertutup bagian atas dengan sofa yang empuk dan bantal berwarna cerah berukuran kecil dan besar. Pengunjung bisa bersandar dan duduk di sofa sambil menikmati pemandangan indah di sekitar Sungai Tahang yang dihiasi taman dan pepohonan rindang. Saking nyamannya, ada juga penumpang yang sampai tertidur.
Wisatawan menikmati senja di atas perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Suguhan Minuman dan Makanan
Sebuah meja berukuran besar tempat makanan dan minuman dihidangkan sebagai jamuan pengunjung selama 45 menit lebih yang bergerak perlahan menyusuri sungai Tahang sepanjang 5 kilometer. Suasana romantis semakin terasa dengan adanya musik yang mengalun pelan, menambah kenyamanan dan keintiman suasana.
Selama pelayaran itu, penumpang perahu Catamaran ini disuguhi minuman dan berbagai hidangan makanan. Untuk jenis menu hidangan tergantung paket yang dipilih berkisar Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per orang. Misalnya, untuk paket Rp 225 ribu, setiap penumpang akan mendapatkan aneka minuman seperti kelapa muda, jus, hingga teh panas, aneka camilan serta masakan lokal hingga internasional.
"Menu yang beragam ini memastikan bahwa setiap pengunjung dapat menemukan sesuatu yang sesuai dengan selera mereka. Selain itu, pilihan minuman yang lengkap, mulai dari mocktail segar hingga anggur berkualitas, menambah kesempurnaan pengalaman bersantap di sini," ujar petugas Greenbelt PIK 2, Rizky Aditya.
Tema makanan dan acara saat berada di atas perahu Catamaran bisa disesuaikan dengan keinginan pengunjung. "Banyak yang datang ke sini untuk merayakan perkawinan, ulang tahun, melamar kekasih, hingga acara keluarga saja," kata Rizky.
Menurut Rizky, pengunjung yang menggunakan perahu Catamaran ini cukup banyak, apalagi pada akhir pekan. "Pengunjung mencapai 200 orang dan itupun harus antre," ucapnya. Pengelola menyediakan tiga perahu dengan masing-masing berkapasitas 15 orang. Jadi kalau Sabtu dan Minggu, biasanya pengunjung harus pesan tempat dulu.
Wisatawan menikmati senja di atas perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Sejarah Sungai Tahang dan Greenbelt
Sungai Tahang berada dalam kawasan Greenbelt PIK 2 seluas 60 hektare. Sungai sepanjang 5 kilometer dari Kecamatan Kosambi hingga Muara Jakarta itu telah dinormalisasi sejak 2018. Kawasan ini menjadi tempat wisata alam terbuka sejak Maret 2023.
Sungai Tahang memiliki sejarah yang kelam. Sebelum dinormalisasi menjadi cantik dan bersih seperti sekarang, Sungai Tahang dulu terkenal dengan tempat prostitusi dan warung remang-remang. Airnya kotor dan bau karena dipenuhi lumpur dan sampah. Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi menutup tempat prostitusi dipinggiran sungai Tahang dan Dadap, Kosambi.
Tahun 2018, Sungai Tahang yang berada dalam kawasan PIK 2 dinormalisasi oleh Agung Sedayu Group. Selain mengeruk dan melebarkan sungai, pengembang juga memfilter air sungai dan menyaring sampah, sehingga air Sungai Tahang menjadi bersih dan jernih.
Kawasan wisata alam Greenbelt terbagi dalam lima zona yang dilengkapi berbagai fasilitas mulai dari jogging track sepanjang 10 kilometer, jalur sepeda, taman tematik, taman bunga, amphitheater, jembatan pejalan kaki, dan berbagai ruang rekreasi terbuka. Destinasi ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan area resapan air, jadi dapat menjaga keseimbangan ekosistem.
Pilihan Editor: 5 Pilihan Wisata di PIK 2: Cove Batavia dan Urban Farm
JONIANSYAH | YUNIA PRATIWI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika