Curhat Bos Bank OCBC Parwati Surjaudaja Soal Bawa Oleh-oleh saat Bepergian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Presdir dan CEO Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja/Foto: Instagram: Parwati Surjaudaja

Presdir dan CEO Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja/Foto: Instagram: Parwati Surjaudaja

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Presiden Direktur Bank OCBC Indonesia, Parwati Surjaudaja kerap membagikan curahan hatinya tentang beragam hal lewat akun media sosialnya. Menjelang akhir pekan ini, bos OCBC itu mengungkapkan pandangan dia soal bawa oleh-oleh saat bepergian atau travelling sebagai tanda sayang, bukan suatu kewajiban.

"Bawa pulang oleh-oleh ketika kita travelling itu wajib atau tidak, yah?" tulisnya mengawali keterangan di foto Instagram pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Parwati kemudian mengatakan bahwa bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, membawa oleh-oleh sepulang bepergian sudah menjadi budaya. Jika tidak membawa oleh-oleh, ada perasaan yang kurang, bahkan tidak enak di hati.

"Bagi kebanyakan orang, membelikan oleh-oleh itu sudah menjadi budaya kalau sedang travelling, kalau tidak membawa sesuatu itu rasanya jadi nggak enak. Sampai kadang, by default kita juga jadi basa-basi "jangan lupa oleh-olehnya, yah" ketika ada orang yang travelling, padahal tidak berharap sebenarnya," ujarnya.

Dia mengaku pernah di fase itu dan benar-benar menyempatkan membeli oleh-oleh saat bepergian.

"Dulu saya termasuk orang yang agak rajin bawa oleh-oleh. Semua disiapin, bukan hanya dana tapi juga waktu, bahkan koper spesial buat bawa oleh-oleh untuk kerabat dan handai taulan," katanya.

Hingga di suatu masa, dia bertanya kepada diri sendiri apakah yang dia lakukan tersebut benar-benar membahagiakan orang lain atau malah menjadi beban untuk membalas saat mereka pergi travelling juga. ‍

"Semua kerepotan ini apakah karena hanya rasa tidak enakan karena sudah jadi kebiasaan. Apakah oleh-oleh yang saya berikan itu memberikan kebahagiaan bagi yang menerima atau jangan-jangan malah jadi beban untuk membalasnya ketika mereka pergi travelling juga," ucapnya.

"Akhirnya, saat ini saya sampai kepada sebuah mindset bahwa membeli oleh-oleh boleh saja, namun bukan sebuah kewajiban. Oleh-oleh seharusnya menjadi "tanda sayang" bukannya "beban"," ujarnya.

Dia pun sudah janjian dengan keluarga dekatnya untuk tidak saling memberikan oleh-oleh, kecuali ada oleh-oleh yang unik atau titipan yang bersangkutan.

"Jadi sekarang saya membeli oleh-oleh itu ketika melihat barang yang sangat bermanfaat atau unik "dia banget" untuk yang dioleh-oleh," ucap Parwati Surjaudaja.

Pilihan Editor: Tips Berpikir Kritis ala Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja

INSTAGRAM

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."