7 Cara Mengajarkan Kejujuran pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu berbincang dengan anak. Foto: Freepik.com

Ilustrasi ibu berbincang dengan anak. Foto: Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bersikap jujur adalah salah satu nilai yang perlu diterapkan sedari dini pada anak. Tujuannya agar nilai kejujuran menjadi fondasi anak dalam berpikir dan bertindak selama tumbuh kembang. Dalam ulasan kali ini, kita mengulik cara mengajarkan kejujuran pada anak.

Mengajarkan kejujuran pada anak bisa dimulai saat berusia 6 tahun. Di usia tersebut, anak sudah memahami perbedaan antara bercerita, kebohongan, dan kejujuran. Pada 7 atau 8 tahun, anak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kejujurannya.

Akan tetapi tidak berarti anak memiliki hati nurani yang sepenuhnya berkembang, tetapi mereka sudah memahami bahwa dia diharapkan untuk berkata jujur. Selain itu, anak juga sudah mengetahui akan menghadapi konsekuensi jika tidak berkata jujur.

Namun perlu diingat, adakalanya anak takut untuk mengetahui kesalahan mereka sendiri. Biasanya hal itu didorong karena takut mengecewakan orang tua atau takut akan hukuman. Maka dari itu, penting bagi orang tua menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman berkata jujur. Berikut sederet cara mengajarkan kejujuran pada anak.

Cara Mengajarkan Kejujuran pada Anak

1. Orang Tua Memberi Contoh

Cara terbaik untuk mengajarkan kejujuran pada anak adalah orang tua memberi contoh jujur. Hindari berbohong kepada anak Anda, bahkan tentang subjek yang sulit seperti penyakit, kematian, atau perceraian. Lebih baik mengakui bahwa beberapa hal sulit dibicarakan daripada mencoba menutupinya. Ingat, anak Anda melihat Anda dan pasangan sebagai panutan.

Memberi contoh bersikap jujur juga termasuk saat Anda sekeluarga bersama orang lain. Dengan begitu, anak melihat Anda berkata jujur dan menghadapi konsekuensinya.

2. Akui Jika Anda Membuat Kesalahan

Selalu jujur dengan anak-anak Anda dan orang lain ketika Anda membuat kesalahan atau mengacaukan sesuatu. Sangat mudah untuk menutupi kesalahan dan berharap tidak ada yang memperhatikan, terutama dengan anak-anak karena mereka mungkin tidak sadar.

Namun dengan mengakui kesalahan besar atau kecil membantu bantu anak-anak melihat bahwa pengakuan itu bukan akhir dari dunia. Orang-orang memaafkan ketika kita meminta maaf, dan itu membuat kita merasa jauh lebih baik untuk benar-benar terbuka dalam hubungan.

3. Minta Maaf saat Anda Berbuat Salah

Bagi sejumlah orang tua, sulit meminta maaf saat berbuat salah. Faktanya, permintaan maaf menunjukkan kita bersikap jujur dan bertanggung jawab. Ketika meminta maaf, penting untuk benar-benar menyebutkan dosa atau pelanggaran, dan kemudian mengambil tanggung jawab pribadi dengan menggunakan kata "saya".

Salah satu cara terbaik mengajarkan kejujuran pada anak adalah dengan mempraktikkannya sendiri, mengakui ketika Anda melakukan kesalahan, dan meminta maaf.

4. Apresiasi Perilaku Jujur Anak

Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan kejujuran pada anak adalah melalui penguatan positif. Setiap kali Anda melihat anak-anak bertindak dengan kejujuran hargai kejujuran itu. Anda bisa berterima kasih dan puji karakter baik mereka.

5. Hindari Label Pembohong

Saat anak ketahuan berbohong, jangan sebut mereka pembohong. Itu hanya akan membuat anak defensif, dan seiring waktu dia mungkin berlindung dalam kebohongan-kebohongan selanjutnya.

Sebaliknya, beri tahu anak bahwa Anda tidak menyukai kebohongan, tetapi Anda masih mencintainya tidak peduli apa yang telah dia lakukan.

Katakan dengan lembut tapi tegas, "Itu terdengar seperti kebohongan bagi saya. Kadang-kadang kita termasuk saya khawatir mengatakan yang sebenarnya jika melakukan kesalahan."

Perkataan ini membuat anak tahu Anda tidak menyetujui perilakunya, tetapi itu juga memberinya kesempatan untuk menjelaskan mengapa dia berbohong.

6. Tunjukkan Solusi

Jika anak Anda dengan penuh semangat menyangkal telah memecahkan jendela dengan bola baseball barunya, suarakan pandangan Anda ke arah fakta dan solusi. "Kedengarannya bagi saya seperti Anda berharap Anda tidak merusak jendela."

Kemudian arahkan anak terhadap cara untuk menebus perilakunya. Seperti membuatnya membantu Anda membersihkan pecahan kaca, mengukur bingkai jendela, dan memasang panel baru, misalnya. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa berbohong tidak membuatnya kurang bertanggung jawab. Sebaliknya dengan berkata jujur dia dapat menyelesaikan masalah dengan penuh tanggung jawab dan percaya diri.

7. Hindari Mengungkit Kebohongan Masa Lalu

Jika anak ketahuan berbohong, cobalah untuk tidak mengatakan hal-hal seperti, "Saya tahu Anda berbohong. Anda juga melakukannya minggu lalu." Mengungkit pelanggaran masa lalu hanya menarik perhatian pada pilihan buruknya, bukan yang baik. Setelah kebohongan terbuka dan pengakuan dibuat, cukup berterima kasih kepada anak Anda karena berani jujur.

Itulah sederet cara mengajarkan kejujuran pada anak yang bisa kita terapkan bersama kepada buah hati agar menjadi pribadi yang berintegritas di masa depan.

Pilihan Editor: 5 Penyebab Anak Tidak Mau Mendengar Orang Tua

BABYCENTER | PSYCHOLOGY TODAY

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."