Ada Festival Seribu Candi di Prambanan Akhir Pekan Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Petugas berjaga saat penutupan Candi Prambanan di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 11 Maret 2024. Pengelola Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko melakukan penutupan Candi Prambanan selama 24 jam sebagai penghormatan kepada seluruh umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1946. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Petugas berjaga saat penutupan Candi Prambanan di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 11 Maret 2024. Pengelola Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko melakukan penutupan Candi Prambanan selama 24 jam sebagai penghormatan kepada seluruh umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1946. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

IKLAN

CANTIKA.COM, Yogyakarta - Festival seribu candi di Prambanan, Sleman, memeriahkan libur akhir pekan ini, Jumat-Minggu, 23-25 Agustus 2024 di Yogyakarta. Festival ini juga untuk mempromosikan cagar budaya yang yang ada di Kapanewon (kecamatan) Prambanan dan Perayaan keistimewaan yang merupakan bentuk perayaan atas penetapan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta yang ke 12.

“Festival Seribu Candi dan Perayaan Keistimewaan ini bertema Menyibak Rahasia Candi Merayakan Keistimewaan,” kata Edy Winarya, Jumat, 23 Agustus 2024.

Lokasi yang dipilih dalam perayaan dan festival olini adalah Tlatar Seneng Tebing Breksi, Kalurahan Sambirejo, Prambanan, Sleman. Beberapa agenda dalam kegiatan tersebut antara lain yaitu penyebarluasan informasi dan penyerahan status Cagar Budaya tahun 2023, pergelaran seni budaya dan pameran produk usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM serta makanan tradisional dari enam kalurahan di Kapanewon Prambanan.

“Penyerahan status Cagar Budaya tahun 2023 sejumlah 25 cagar budaya adalah salah satu bentuk pelaksanaan Undang-Undang No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagaimana amanah pasal 33 ayat 2 yang memberikan jaminan hukum kepada pemilik cagar budaya,” kata dia.

Yaitu berupa surat keterangan status Cagar Budaya dan salah satu wujud upaya pelestarian warisan budaya cagar budaya di Kabupaten Sleman. Di samping itu, juga untuk pembinaan pada pemilik/pengelola cagar budaya. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) memberikan penghargaan kepada mereka yang telah melakukan pelestarian pada cagar budaya kepada empat pemilik/pengelola yang mendapatkan penghargaan.

Empat pengelola tersebut yaitu, Struktur Stupa Mintorogo Kalurahan Gayamharjo, Padukuhan Klajuran Kalurahan, Wisma Merapi Indah I Kalurahan Hargobinangun dan Hostel Vogels Kalurahan Hargobinangun.

Perayaan keistimewaan merupakan bentuk perayaan atas penetapan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. “Hari Keistimewaan diperingati untuk menumbuhkan kesadaran tentang hari lahirnya undang-undang yang mengakui Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Edy.

Perayaan ini menampilkan Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Sleman yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi sebagai bentuk dukungan bagi keistimewaan Yogyakarta. Di antaranya Trengganon, dan Langen Toyo. Ada juga pagelaran Apresiasi Budaya Melalui Wayang Kulit Kepada Siswa yang diikuti oleh 300 an Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pilihan Editor: Jalan-jalan ke Pulau Pramuka, Apa Saja Aktivitas Seru di Sana?

MUH. SYAIFULLAH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."