Mengulik Kandungan 4 Generasi Vaksin Cacar Monyet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi MPOX. Shutterstock

Ilustrasi MPOX. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Monkeypox atau Cacar Monyet yang kini menjadi darurat kesehatan dunia antara lain karena terjadi akibat clade 1 B yang lebih berbahaya dari clade 2 yang ada di dunia tahun yang lalu. Menurut pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama clade 1 B yang tadinya hanya ada di Afrika maka sudah menyebar, ke Swedia dan yang lebih mencemaskan juga ke Thailand sebagaimana dilaporkan pada Kamis 22 Agustus 2024 yang lalu. 

Kemudian pada Jumat 23 Agustus 2024 WHO mengeluarkan Publikasi dalam Weekly Epidemiological Record yang menyampaikan “position paper” tentang vaksin Smallpox and Mpox (orthopoxviruses), yang perlu kita pahami sebelum mengambil kebijakan penggunaan vaksin di negara kita.

Disebutkan Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini bahwa ada empat generasi vaksin penyakit Mpox. Pertama adalah vaksin cacar (Smallpox) yang telah digunakan luas di dunia pada tahun 1950 sampai 1970-an pada waktu dunia melakukan eradikasi cacar. 

"Saya yang hampir berumur 70 tahun juga dulu sempat mendapat vaksin cacar generasi pertama ini, sementara teman-teman yang lebih muda tentu tidak divaksin cacar ini lagi karena memang sejak 1980 penyakit cacar sudah dieradikasi dari muka bumi, walaupun memang masih ada yang bentuk yang berbeda yaitu Mpox sekarang ini," ujar Prof Tjandra melalui siaran pers, Minggu, 25 Agustus 2024. 

Generasi pertama vaksin ini dibuat berdasar galur -seperti “New York City Board of Health (NYCBH)” dan juga “Lister strains”, dll–  yang dikultivasi dari kulit binatang. Generasi kedua vaksin Smallpox (seperti ACAM2000) sebenarnya juga menggunakan galur seperti yang digunakan pada generasi pertama, tetapi diproduksi di sel kultur jaringan (tissue culture) dari isolasi virus plaques.

Generasi ketiga vaksin ini adalah yang lebih di atenuasi dan dibentuk berdasar proses lebih lanjut pada kultur sel dan hewan untuk meningkatkan keamanannya. Contoh dari generasi ke tiga ini adalah vaccinia strain LC16m8 yang di produksi di Jepang.

Lalu ada generasi ke empat yang dikenal dengan Vac?6 or OrthopoxVac. Generasi terbaru ini merupakan modifikasi genom vaccinia virus melalui delesi yang ditargetkan pada materi genetik yang bertanggung jawab pada protein yang berhubungan dengan virulensinya.

Selain itu, juga ada vaksin lain yang sedang dalam proses pengembangan, antara lain melalui mekanisme mRNA  seperti perkembangan terkini berbagai vaksin seperti antara lain mekanisme yang sama untuk vaksin COVID-19. Vaksin dengan pendekatan terbaru untuk Mpox and Smallpox ini antara lain menggunakan “lipid encapsulated mRNA-based vaccines”.

Sekarang ini sudah ada beberapa vaksin yang sudah mendapat persetujuan negara-negara untuk Mpox, seperti Vaksin MVA-BN pada tahun 2019 di Amerika Serikat dan Kanada dan Juli 2022 di Uni Eropa, walaupun ada yang masih bersifat “emergency”. Amerika juga memberi persetujuan khusus untuk vaksin ACAM2000 untuk imunisasi Mpox, kendati masih dalam status khusus pula dalam “Expanded Access Investigational New Drug protocol”. 

"Negara lain, di Jepang maka vaksin LC16m8 pada Agustus 2022 mendapat lisensi untuk pencegahan Mpox. Kita tunggu kebijakan pemerintah tentang bagaimana program vaksin Mpox yang direncanakan di negara kita, dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan," ucap dia. 

Pilihan Editor: Cacar monyet jadi Darurat Kesehatan Global, Simak Cara Penularan dan Ciri-cirinya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."