Asal-usul Bandana, dari Ekspresi Politik hingga Aksesori Versatile

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
ilustrasi perempuan pakai bandana/Foto: Instagram/tricycle

ilustrasi perempuan pakai bandana/Foto: Instagram/tricycle

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaBandana ialah kain serbaguna, memiliki sejarah yang kaya dan beragam yang mencakup berbagai budaya, benua, dan abad. Awalnya digunakan untuk keperluan praktis, bandana telah berkembang menjadi simbol mode, identitas, dan ekspresi politik.

Istilah "bandana" diyakini berasal dari kata Hindi "bandhna," yang berarti "mengikat." Etimologi ini mengisyaratkan asal usul bandana di Asia Selatan, tempat bandana digunakan sebagai sapu tangan atau penutup kepala. 

Teknik pewarnaan rumit yang dikenal sebagai "bandhani," proses pewarnaan ikat tradisional, lazim di daerah seperti Rajasthan dan Gujarat di India. Bandana awal ini menampilkan pola yang cerah dan sering kali terbuat dari katun atau kain sutra.

Bandana masuk ke Eropa pada abad ke-18 melalui perdagangan. Pedagang kolonial membawa tekstil berwarna-warni ini kembali dari India, tempat bandana dengan cepat menjadi populer di kalangan bangsawan Eropa. Fleksibilitas kain dan warna-warna cerahnya menjadikannya aksesori yang modis. Di Amerika Serikat, bandana juga dipengaruhi oleh kata Spanyol "paño," yang berarti kain, yang mencerminkan dampak budayanya yang luas.

Pada abad ke-19, bandana menjadi sangat menonjol di Amerika Barat. Para koboi dan penambang menggunakan bandana untuk berbagai keperluan praktis: sebagai masker debu, ikat kepala, atau syal leher untuk melindungi diri dari terik matahari dan angin. Nilai kegunaan bandana tidak tertandingi, menjadikannya barang penting dalam kehidupan yang keras di wilayah perbatasan Amerika.

Bandana juga memainkan peran penting dalam gerakan politik dan sosial. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, serikat buruh dan kelompok sosialis menggunakan bandana merah sebagai simbol solidaritas dan perlawanan. Selama Revolusi Meksiko, kaum revolusioner seperti Pancho Villa sering digambarkan mengenakan bandana, yang melambangkan perlawanan dan individualisme mereka yang kuat.

Di masa kini, bandana tetap menjadi aksesori versatile yang serbaguna. Bandana terlihat di panggung peragaan busana, pakaian jalanan, dan terus digunakan untuk berbagai keperluan praktis. Bandana juga memiliki konotasi sosial dan budaya, mulai dari afiliasi geng hingga gerakan politik, yang menunjukkan signifikansi dan kemampuan adaptasinya yang abadi.

Pilihan Editor: Gaya Luna Maya dan Aliya Rajasa saat Pakai Bandana, Serasi Busana

PEGGS & SON

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."