Profil Pengurus Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Srikandi BUMN

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Pengurus Srikandi BUMN di Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan, dari kiri, Elisabeth Novie Riswanti, Susana Indah Kris Indriati, dan Sri Harsi Teteki. Foto: Dok. Srikandi BUMN.

Pengurus Srikandi BUMN di Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan, dari kiri, Elisabeth Novie Riswanti, Susana Indah Kris Indriati, dan Sri Harsi Teteki. Foto: Dok. Srikandi BUMN.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Komunitas perempuan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara bernama Srikandi BUMN, punya beberapa bidang untuk berbagai programnya. Setelah kita membahas Bidang Kajian dan Pendampingan serta Bidang Pendidikan dan Pengembangan, kali ini kita akan membahas pengurus Srikandi BUMN untuk Bidang III atau Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan.

Dikutip dari laman Srikandi BUMN, Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan  Srikandi BUMN terdiri dari Koordinator Bidang Kesehatan dan Koordinator Bidang Kesejahteraan.

Program utama Koordinator Bidang Kesehatan adalah mengambil bagian dalam meningkatkan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan untuk Indonesia yang lebih sehat.

Sedangkan program utama Koordinator Bidang Kesejahteraan adalah mengambil bagian dalam meningkatkan kesejahteraan diri perempuan dan keluarga.

Berikut profil para pengurus Srikandi BUMN Bidang III atau Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan: 

1. Susana Indah Kris Indriati

Susana Indah Kris Indriati, Direktur Keuangan dan Strategi ID Food. Foto: idfood.co.id.

Susana Indah Kris Indriati adalah Ketua III atau Bidang Kesehatan & Kesejahteraan Srikandi BUMN. Saat ini, dia menjadi Direktur Keuangan dan Strategi ID Food. Perempuan 59 tahun ini meraih Sarjana bidang Ekonomi Manajemendi Universitas Diponegoro tahun 1990.

Susana pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2020-2024), Senior Executive Vice President Wholesale Risk di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2020).

Lalu sempat menjadi Senior Executive Vice President Commercial Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2020), Group Head Corporate Banking 5 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2017-2020), dan Executive Business Officer - B Corporate Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2016-2017).

2. Sri Harsi Teteki

Sri Harsi Teteki, Direktur Medis & Hubungan Kelembagaan Biofarma. Foto: Dok. Srikandi BUMN.

Sri Harsi Teteki adalah Koordinator Bidang Kesehatan Srikandi BUMN. Saat ini, dia sebagai Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma (Persero).

Perempuan 60 tahun itu meraih Ajun Ahli Asuransi Kesehatan (AAAK) (2007), meraih gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (1989) dan magister Kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (2003).

Sebelum menjabat sebagai Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan, pernah menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma (Persero) (2021-2023), Direktur Pemasaran Penelitan & Pengembangan Bio Farma (2020 – 2021), Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan I Bio Farma (2019 – 2020), dan Direktur Pemasaran Bio Farma (2018 – 2019).

3. Hilda Savitri

Hilda Savitri. Foto : srikandibumn

Hilda Savitri menjadi Wakil Koodinator Bidang Kesehatan Srikandi BUMN. Saat ini dia menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura II (Persero).

Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero), dan Direktur PT Indonesia Infrastructure. 

4. Elisabeth Novie Riswanti

Elisabeth Novie Riswanti, Direktur Wholesale Risk & Asset Management PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Foto: Dok. Srikandi BUMN.

Elisabeth Novie Riswanti kini sebagai Koordinator Bidang Kesejahteraan Srikandi BUMN. Sejak 29 Agustus 2019, perempuan berusia 53 tahun tersebut dipercaya menduduki posisi Direktur Remedial & Wholesale Risk di Bank BTN.

Tak main-main, Novie, panggilan akrabnya, bertanggung jawab menjaga kualitas kredit hampir 2 juta debitur di Bank BTN. Tanggung jawab tersebut pun kian berat akibat pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian.

Novie bergabung di Bank BTN sejak 1993 melalui jalur Officer Developer Program (ODP). Lulusan Fakultas Hukum (Perdata) Universitas Gadjah Mada ini diterima sebagai analis kredit di kantor pusat Bank BTN.

Usai lima tahun menempati posisi tersebut, Novie ditugaskan ke Bank BTN Bekasi. Di cabang tersebutlah, Novie memperoleh ilmu baru sebagai kolektor selama 3,5 tahun. Manis dan pahit sebagai petugas “tukang tagih” sudah dijalaninya.

Namun, anehnya, Novie justru jatuh cinta pada pekerjaan ini. Ia menyebut ada keuntungan bagi perempuan yang menjadi kolektor. Katanya, para debitur yang semula marah-marah menjadi luluh lantaran berhadapan dengan wanita.

5. Siwi Peni

Siwi Peni, Direktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi PTPN. Foto: Dok. Srikandi BUMN.

Siwi Peni adalah Wakil Koordinator Bidang Kesejahteraan Srikandi BUMN. Dia kini menjabat Direktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi di  PT Perkebunan Nusantara I.

Lahir di Monokwari pada 26 September 1970, dia meraih gelar sarjana dibidang Sains Fisika dari Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (1995), dan menyelesaikan Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (1998).

Dia pernah berkarier di Bank Negara Indonesia sebagai analis kredit pada 1996, CEO Region Kantor Wilayah Palembang, Pemimpin Divisi Bisnis Komersial dan Usaha Kecil, Pemimpin Divisi Risiko Bisnis Komersial dan Usaha Kecil, serta Head of Task Force Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit, Senior Executive Vice President Keuangan PTPN III (2016-2017).

Nah, Sahabat Cantika, itu dia 5 profil singkat pengurus Srikandi BUMN di Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan. Semoga menginspirasi, ya!

Pilihan Editor: Mengenal Srikandi BUMN, Siapa Saja Sosok di Baliknya?

ID FOOD | BIO FARMA | UI | BISNIS | SRIKANDI BUMN | PTPN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."