Mengenal Nenek Maarten Paes, Kelahiran Kediri Keturunan Belanda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Maarten Paes dan nenek. Foto: Instagram/@maartenpaes.

Maarten Paes dan nenek. Foto: Instagram/@maartenpaes.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Maarten Paes tampil gemilang di bawah mistar gawang Timnas Indonesia saat melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 10 September 2024.

Gawang yang dikawal Paes sulit dibobol lawan. Duel Timnas Indonesia vs Australia di pekan kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu berakhir imbang tanpa gol, atau 0-0.

Aksi heroik kiper asal klub FC Dallas (Liga Major League Soccer/MLS) yang berkali-kali mementahkan tendangan pemain Australia menjadi perhatian publik setelah pertandingan itu.

Maarten Paes sebelumnya menjalani debut bersama Timnas Indonesia saat melawat ke Arab Saudi pada Jumat, 6 September 2024. Di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, ia langsung menunjukkan andil pentingnya dan membawa pasukan Merah Putih mencuri satu poin dari tuan rumah dengan skor 1-1.

Keputusan memilih Indonesia bukan perkara mudah bagi Maarten Paes karena dia punya kesempatan membela tim nasional Belanda. Namun, ada faktor utama yang mendorongnya untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), yakni sosok neneknya.

Dikutip dari siaran Youtube FC Dallas, Maarten Paes menceritakan kedekatannya dengan sang nenek. Hingga turut menentukan keputusannya berseragam skuad Garuda.

"Saya mau bermain untuk Indonesia karena pertama-tama, adalah sebuah penghormatan kepada nenek saya yang telah meninggal sekitar satu bulan yang lalu," ucap Paes, dari Youtube FC Dallas, yang tayang pada 2 Mei 2024.

Nel Appels-van Heyst, nama nenek Maarten Paes diketahui lahir di Kediri, Jawa Timur. Hal ini yang membuat Paes memenuhi syarat untuk bisa membela Timnas Indonesia.

Nel Appels tergolong kaum Blijvers, yakni orang asli Eropa yang lahir di Hindia Belanda sebelum Indonesia merdeka. Setelah sekitar 5 tahun tinggal di Indonesia, dia harus mengungsi ke luar negeri saat Perang Dunia II.

"Selama beberapa tahun dia berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang. Dan setelah itu, dia kembali ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal," ucap Paes.

Neneknya pernah kembali ke Indonesia. Dan di waktu ini, nenek Paes harus kehilangan ibu ketika terjadi perang. Tapi dia selalu berbicara dengan rasa syukur tentang waktunya di sana terutama waktu sebelum perang.

"Ketika waktu perang, dia kehilangan ibunya di tempat perisolasian. Dia selalu berbicara dengan rasa hormat yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Dia memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hidup saya. Itulah mengapa ini (membela Timnas Indonesia) seperti sebuah penghargaan untuknya," tutur Paes.

Dia mengaku sangat dekat dengan neneknya. Ia menceritakan sang nenek kerap mengajarinya memasak. Eks kiper NEC Nijmegen dan Utrecht itu kemudian mengisahkan percakapan terakhir sebelum neneknya meninggal dunia. Pria kelahiran Nijmegen, Belanda, tanggal 14 Mei 1998, itu sempat terharu.

"Kami membicarakan hal ini (membela Timnas Indonesia) dan saya melihat dari senyum di matanya bahwa hal ini sangat berarti untuknya. Jadi, ketika saya berada di sana kemarin, ya itu adalah perasaan yang teristimewa," tutur penjaga gawang Timnas Indonesia yang berusia 26 tahun ini.

Pilihan Editor: Profil Nicole Kidman yang Berperan Menawan dalam Serial The Perfect Couple

YOUTUBE 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."