Daftar Penyanyi Solo Perempuan Peraih AMI Awards, Rita Effendy hingga Yura Yunita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Yura Yunita/Foto: Instagram/Yura Yunita

Yura Yunita/Foto: Instagram/Yura Yunita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jagat musik Indonesia semakin berwarna dengan kehadiran para penyanyi solo perempuan terbaik dan berprestasi, salah satunya penghargaan Anugerah Musik Indonesia untuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik. Apresiasi ini diberikan sejak perhelatan pertama tahun 1997. Kategori ini diberikan kepada penampil wanita dengan rilisan pop terpilih.

Daftar penyanyi solo perempuan yang bersinar meraih AMI Awards 

1. Rita Effendy

Rita Effendy/Foto: Instagram/Ritaeffendyreal

Rita Kurniawati Effendy adalah seorang penyanyi pop berkebangsaan Indonesia. Lagunya yang paling terkenal adalah tembang "Saling Setia" dan "Januari di Kota Dili".
Kariernya kemudian berlanjut sebagai vokalis bergabung dengan grup musik Lost Angels (sekarang Boomerang) yang menggantikan Inno Daon dan Ferdy Tahier keluar. 

Namun, Rita juga memutuskan keluar dan digantikan oleh Merry "Meriam" Andani karena bergabung dengan grup musik Kahitna formasi awal. Sebelum bergabung dengan Elfa's Singers Rita banyak terlibat dalam proyek album kompilasi dan soundtrack film.

Perempuan kelahiran 26 April 1969  ini telah merilis beberapa album yaitu Telah Terbiasa (1995), Saling Setia (1996), Maha Melihat Maha Mendengar (1996), Simfoni Negeriku (1998), Salahkan Rembulan (1998), Perempuan (2000), dan Sendiri (2006).

Rita juga menunjukkan kualitasnya dengan menjuarai berbagai lomba dan meraih penghargaan, seperti juara pada Young Star Contest di Taiwan (1990), juara di Band Explotion Contest di Jepang (1991), masuk nominasi penyanyi rekaman terbaik untuk lagu Telah Terbiasa dalam Penghargaan BASF (1996), video klip terbaik lagu "Telah Terbiasa" dari Video Musik Indonesia (1995) dan sebagai penyanyi wanita terbaik kategori pop dari Anugerah Musik Indonesia (1997). Pada tahun 2000, Rita menjuarai Asian Pop Song Festival 2000 di Manila. Lewat lagu "Selamat Jalan Kekasih", gelar Grand Prize Winner berhasil dibawa pulang.

2. Alda Risma

Alda Risma. Foto:Musaalbum.com

Mendiang Alda Risma Elfariani lahir pada 23 November 1982, penyanyi dan pemeran film asal kota Bogor, Jawa Barat. Ia merupakan anak ketiga dari 8 bersaudara pasangan Halimah dan Amir Farid Rizal. Pada tahun 1991, saat Alda masih duduk di sekolah dasar, guru menghukumnya dengan menyanyi lagu "Surat Undangan" milik Diah Iskandar, kemudian mengikuti Porseni di Jawa Barat sehingga keluar sebagai pemenang.

Saat baru memasuki sekolah menengah atas, popularitas Alda meningkat berkat kolaborasi dengan boy band asal Britania Raya Code Red melalui lagu "We Can Make It" yang terdapat dalam album Scarlet pada usia 14 tahun. Ia sempat terpilih untuk mengisi lagu tema sinetron Asmara, tetapi Chossy Pratama mengalah dan akhirnya memilih Arie Pradina yang mengisi lagu tema dari sinetron tersebut.

Pada bulan Juni 1998, tepatnya saat krisis moneter, Alda memulai solo kariernya dan menjadi populer saat merilis singel debutnya berjudul "Aku tak Biasa" di usia yang masih remaja, yaitu 15 tahun. Singel hit ini menberikan tanggapan yang positif di Indonesia dan Malaysia hingga membawanya ke Anugerah Musik Indonesia 1998 untuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik untuk singel tersebut.

Pada tahun 2001, setelah Alda merilis album debut pada usia remaja dan membintangi sinetron Kesucian Prasasti, ia merilis album solo keduanya sekaligus album dewasa pertamanya, Kupilih yang Mana, tetapi gagal di pasaran karena belum mendapat respon positif. Ia berpulang pada 12 Desember 2006. 

3. Titi DJ

Titi DJ/Foto: Instagram/Titi DJ

Dwi Jayati lebih dikenal sebagai Titi DJ, adalah seorang penyanyi-penulis lagu, produser rekaman, model, dan aktris berkebangsaan Indonesia. Ia salah satu diva pop dan tergabung dalam kelompok 3 Diva yang juga beranggotakan Krisdayanti dan Ruth Sahanaya. Sebelumnya ia juga pernah tergabung dalam grup musik Adarapta dan Elfa's Singers. Titi juga telah menjadi juri dalam berbagai acara pencarian bakat menyanyi, yakni Indonesian Idol, Indonesian Idol Junior, Golden Memories, dan The Voice Indonesia.

Mengawali karier sebagai penyanyi latar, perempuan kelahiran 27 Mei 1966 ini berkesempatan merilis album pertamanya berjudul Bukan Hanya Satu Kali (1983) yang tidak berhasil di pasaran. Ia mulai dikenal publik saat mewakili Indonesia dalam ajang Miss World pada tahun yang sama di London, Britania Raya, seangkatan dengan aktris Michelle Yeoh (Miss Malaysia) dan Maggie Cheung (Miss Hongkong).Ia selanjutnya menelurkan beberapa album selama era 1980-an di antaranya Imajinasi (1985), Yang Pertama yang Bahagia (1986), dan Ekspresi (1988).

Puncak karier bermusik Titi adalah saat dirilisnya album Bahasa Kalbu (1999) yang meledak di pasaran dengan singel "Bahasa Kalbu", "Tak Akan Ada Cinta yang Lain", dan "Jangan Berhenti Mencintaiku". Album ini menjadikannya pemenang terbanyak dalam Anugerah Musik Indonesia 1999 dengan total lima piala, termasuk tiga kategori utama: Album Terbaik-Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik-Terbaik, dan Pencipta Lagu Terbaik-Terbaik.

4. Dewi Yull

Dewi Yull/Foto: Instagram/Dewi Yull

Raden Adjeng Dewi Pudjijati yang lebih dikenal dengan Dewi Yull, adalah seorang pemeran dan penyanyi Indonesia. Kariernya berlangsung lebih dari empat dekade, ia populer karena karyanya yang serba bisa di berbagai film layar lebar dan serial televisi. Salah satu peran yang turut melambungkan namanya adalah saat ia berperan sebagai Jeng Sri dalam serial Losmen (1986).

Karya aktingnya yang mengesankan dalam drama Kembang Kertas (1984) dan Penyesalan Seumur Hidup (1986), membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, keduanya sebagai Aktris Terbaik. Sebagai penyanyi, ia dikenal sebagai penyanyi pop dengan beberapa duet dan lagu populer, antara lain "Kesempatan" bersama Oddie Agam dan "Jangan Ada Dusta Diantara Kita" bersama Broery Marantika.

Pada 1977, Dewi mengikuti Penyanyi Nasional Tingkat Nasional (setelah menjadi juara pertama di tingkat provinsi Jawa Barat) dan menduduki peringkat keempat, di bawah Hetty Koes Endang (DKI), Melky Goeslaw/Diana Nasution (DKI), dan Ira Puspita (Jawa Timur).

Perempuan lahir 10 Mei 1961 juga aktif di sinetron dan film, antara lain membintangi sinetron Losmen dan film Kembang Kertas juga Penyesalan Seumur Hidup. Dalam kariernya menarik suara, dia belakangan selalu digandengkan dengan Broery Pesolima, yang dianggap sebagai pasangan panggung serasi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."