4 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Jika Anak Jadi Pelaku Bullying

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan orangtua jika anaknya terungkap menjadi pelaku perundungan atau bullying.

Anak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak. Anak harus diberi penanganan yang tepat dan sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.

Namun, dia menekankan agar orang tua tidak bersikap keras. “Hindari pengasuhan bergaya otoriter atau yang menggunakan kekerasan, hilangkan cara kekerasan di rumah termasuk dalam hubungan dengan ayah dan ibu,” ujar Vera kepada Antara.

Pengasuhan bergaya otoriter atau penggunaan kekerasan dalam keluarga dapat berpengaruh signifikan terhadap perilaku anak, termasuk kemungkinan mereka menjadi pelaku perundungan. Berikut ini beberapa langkah menghadapi anak yang menjadi pelaku bullying.

1. Ajarkan cara mengelola emosi

Orangtua, menurut Vera, juga perlu mengajarkan dan mencontohkan kepada anak cara mengelola emosi dengan tepat.

"Mengajarkan anak untuk mengelola emosi memiliki hubungan yang erat dengan pencegahan perilaku perundungan. Anak yang diajarkan untuk mengenali dan memahami emosi mereka cenderung lebih mampu mengidentifikasi perasaan marah atau frustrasi, sehingga mereka dapat mengelola reaksi mereka dengan lebih baik," katanya.

Selain itu, ujarnya mengajarkan pengelolaan emosi juga melibatkan pemahaman terhadap perasaan orang lain. Anak yang empatik lebih cenderung untuk bersikap suportif dan menghindari perilaku menyakiti orang lain.

2. Contohkan cara menyelesaikan konflik

“Ajarkan dan contohkan bagaimana menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, kembangkan empati anak sejak dini dengan memperlakukan anak secara empatik pula,” kata Vera.

3. Beri konsekuensi 

Bila anak terungkap menjadi pelaku perundungan di sekolah maupun lingkungan sosial lainnya, orang tua wajib memberikan konsekuensi dari perbuatannya, mulai dari mengharuskan anak untuk meminta maaf pada korbannya.

Konsekuensi yang diberikan mampu membuat anak menyadari bahwa perbuatannya adalah salah, dalam hal ini merundung. 

4. Minta bantuan profesional 

Vera juga menganjurkan orangtua untuk meminta bantuan profesional, dalam hal ini psikolog. Hal ini untuk membantu psikologis dan mental anak.

“Segera mungkin (konsultasi ke psikolog) setelah ketahuan menjadi pelaku (perundungan) agar dapat diketahui akar masalahnya mengapa dia jadi pelaku, dan dapat diketahui bagaimana solusi penanganannya,” ucap Vera.

“Jika ada konsekuensi dari sekolah atau sudah masuk ke ranah hukum, dampingi anak menjalani konsekuensinya,” tambahnya. Itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua saat mengetahui anaknya terlibat kasus bullying. Semoga informasi ini bermanfaat.

Pilihan Editor: Belajar dari Drakor Diary of a Prosecutor, Begini Cara Menghadapi Anak Pelaku Bullying

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."