Perdana Main Film Horor, Putri Marino: Perlu Eksplorasi Beragam Karakter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Putri Marino/Foto: Doc. Poplicist

Putri Marino/Foto: Doc. Poplicist

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain menjadi film misteri-horor pertama yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, Tebusan Dosa juga sekaligus menandai pertama kalinya Putri Marino berperan
dalam film bergenre misteri-horor. 

Ia menjelaskan sebagai seorang aktris ia merasa perlu mengeksplorasi berbagai macam genre supaya tidak stuck di satu genre tertentu. Sebab kalau hanya berkutat di satu genre tertentu, ia menjadi tidak bisa menguji sampai sejauh mana kemampuannya dalam memerankan suatu karakter. 

"Setelah dijalani, terasa menenangkan juga karena sutradaranya Mas Anggi. Kalau bukan Mas Anggi mungkin enggak akan senyaman ini bermain bersama pemeran lain,” ungkap pemeran Tirta, Putri Marino.

Film Tebusan Dosa mengikuti kisah Wening, seorang ibu yang mengalami kejadian tragis ketika Nirmala, anaknya yang berusia 11 tahun, hilang dalam kecelakaan motor di sebuah jembatan. Kecelakaan itu juga merenggut nyawa Uti Yah, ibunda Wening. Wening merasa sangat berdosa karena membuat ibunya meninggal dan anaknya hanyut di sungai, tapi dia percaya Nirmala masih hidup.

Putri Marino Jadi Detektif di Film Kabut Berduri 

Yoga Pratama dan Putri Marino di film Kabut Berduri. Dok. Netflix

Sebelum bermain dalam genre film horor, Putri baru saja menuntaskan syuting film Kabut Berduri untuk Netflix. Film bergenre crime thriller ini mengikuti perjalanan Sanja (Putri Marino), seorang detektif perempuan dari kota besar yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.Serangkaian kasus ini pada akhirnya membuat ia harus berhadapan dengan masa lalunya.

Perubahan penampilan Putri Marino bisa dikatakan menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari film Kabut Berduri. Meski bukan kali pertama.memerankan karakter polisi, Putri Marino mampu menghidupkan karakter Sanja dengan sangat baik. Seketika penonton dibuat lupa dengan Putri Marino yang aslinya, dan fokus dengan Sanja.

Tim penata busana Kabut Berduri benar-benar detail menciptakan karakter Sanja yang dikisahkan sebagai pendatang di tempat tersebut. Mulai dari rambut cepak, gaya berpakaiannya, hingga kacamata pink yang selalu dipakainya, membuat Sanja menonjol di antara yang lain.

Putri Marino juga menunjukkan kemampuannya dalam menguasai senjata api serta adegan perkelahian. Seperti yang diketahui, adegan tersebut dilakukannya sendiri oleh Putri Marino dan totalitasnya itu berbuah manis.

Dia terlihat natural dan seolah-olah memang sudah terbiasa melawan para penjahat. Tatapan mata Putri Marino juga sangat tajam membuatnya benar-benar tampak seperti detektif profesional.

Selain itu, penampilan singkat Nicholas Saputra sebagai Komandan semakin menarik, apalagi dia selalu berada satu scene dengan Putri Marino. Perlu diketahui film ini tidak menghadirkan kisah romansa, tetapi ada interaksi Putri Marino dengan Yoga Pratama yang cukup menggemaskan dan akan sedikit mencairkan suasana.

Putri Marino Tampil Manis di Film The Architecture of Love

Film The Architecture of Love dibintangi Putri Marino dan Nicholas Saputra. Foto: Instagram/@filmtaol

Film The Architecture of Love menceritakan tentang Putri Marino berperan sebagai Raia, seorang penulis yang mengalami writer’s block. Dan River, seorang arsitek yang mengalami trauma akan kehilangan sosok yang dicintainya. River diperankan oleh Nicholas Saputra.

Rasa kehilangan dan keinginan untuk menemukan ide baru, membuat mereka mengasingkan diri ke New York. Namun, keduanya justru tidak sengaja bertemu dan saling menyembuhkan.

Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Ika Natassa dengan judul yang sama. Novel itu rilis pada 2016 lalu. Diakui Ika, novel yang ia tulis tidak terlepas dari pengalaman personalnya. “Tapi saya enggak sampai ke New York ya, cukup lihat katalog mobil. Harus nulis nih biar kebeli,” ujar Ika sembari tertawa lepas saat menceritakan pengalamannya mengalami writer’s block.

Pilihan Editor: Hari Kebaya Nasional, Putri Marino: Semoga Kelak Anakku Masih Lihat Perempuan Berkebaya

REZKI ALVIONITASARI | SILVY RIANA PUTRI | MARVELA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."