Ketahui Penyebab Bekas Jerawat dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi jerawat dan komedo. Freepik.com

Ilustrasi jerawat dan komedo. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaJerawat yang parah bisa sangat menyakitkan dan membuat tidak nyaman. Namun, masalah terbesar seringkali muncul setelah jerawat sembuh, yaitu terbentuknya jaringan parut atau biasa kita sebut bopeng. Meski demikian, bekas jerawat dapat diobati, dan ada berbagai pilihan perawatan tergantung pada jenis bekas jerawat yang Anda alami. Untuk catatan kita bersama, berikut penyebab bekas jerawat dan cara mengatasinya.

Penyebab Bekas Jerawat

Bekas jerawat biasanya muncul akibat peradangan yang parah dari lesi jerawat atau karena kebiasaan memencet jerawat. Menurut dokter kulit dan kosmetik Sara Hogan, tingkat bekas jerawat yang berkembang tergantung pada proses penyembuhan individu dan faktor genetik yang memengaruhi kecenderungan mereka terhadap munculnya bekas luka.

Jerawat, terutama yang kistik, dapat menyebabkan peradangan yang cukup besar, menurut ahli bedah plastik Joel Kopelman. Peradangan ini menghambat proses penyembuhan alami kulit.

"Dalam beberapa kasus, tubuh bisa kekurangan atau memproduksi terlalu banyak kolagen saat penyembuhan jerawat," ucapnya dikutip dari laman Byrdie, 19 September 2024.

Dia juga menambahkan, jika kolagen yang diproduksi terlalu sedikit, kulit dapat menjadi cekung, yang disebut sebagai bekas luka atrofi. Di sisi lain, jika kolagen diproduksi secara berlebihan, hal itu dapat menyebabkan terbentuknya bekas luka yang menonjol.

Jenis-Jenis Bekas Jerawat

Bekas jerawat dapat dibagi menjadi dua kategori utama: bekas luka yang tertekan (cekung) dan bekas luka yang terangkat (menonjol).

- Bekas jerawat yang tertekan (cekung): Juga dikenal sebagai bekas jerawat atrofi, ini adalah jenis bekas jerawat yang paling umum. Bekas luka ini berkembang ketika kolagen hilang dan tidak sepenuhnya tergantikan di lokasi lesi jerawat Anda.

- Bekas jerawat yang meninggi (menonjol): Juga dikenal sebagai bekas jerawat hipertrofik, bekas jerawat ini terjadi ketika ada terlalu banyak kolagen di lokasi lesi jerawat Anda.

Di dalam masing-masing kategori tersebut, terdapat beberapa jenis bekas luka jerawat yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis bekas luka jerawat yang mungkin Anda temui:

Jenis Bekas Jerawat Atrofi

1. Bekas Ice Pick

Bekas luka ini dinamakan demikian karena penampilannya yang menyerupai benda tajam yang menusuk kulit. Menurut dokter Hogan, bekas luka ini dalam dan sempit.

2. Bekas Boxcar

Dokter Hogan menjelaskan bahwa bekas luka boxcar berupa cekungan pada kulit dengan batas yang tegas. Kopelman juga menambahkan bahwa, bekas luka ini lebih lebar dan cenderung memiliki bentuk seperti kotak. 

3. Bekas Luka Bergelombang

Dokter Hogan mengatakan bekas luka bergelombang adalah cekungan yang lebih luas, terbentuk ketika jaringan bekas luka menarik permukaan kulit ke lapisan lebih dalam. Dan bahwa bekas luka ini terlihat seperti gelombang karena ujungnya yang membulat dan kedalamannya yang bervariasi.

Jenis Bekas Luka Jerawat Hipertrofik

1. Bekas Luka Papular

Dokter Hogan menjelaskan bahwa bekas luka papular menyerupai benjolan besar berwarna sama dengan kulit dan biasanya muncul di hidung dan dagu.

2. Bekas Luka Hipertrofik

Menurut Dokter Kopelman, bekas luka hipertrofik tebal, keras, dan terangkat, dengan warna daging, merah muda, atau cokelat. Bekas luka ini biasanya terbentuk di sepanjang garis rahang, bahu, punggung atas, dan dada, serta tetap berada dalam batas lesi jerawat asli.

3. Keloid

Dokter Hogan menjelaskan bahwa keloid juga tebal, keras, dan terangkat, namun tumbuh di luar batas lesi jerawat. Keloid umumnya muncul di area yang sama dengan bekas luka hipertrofik, seperti rahang, bahu, punggung atas, dan dada.

Cara Mengatasi Bekas Jerawat

Bekas jerawat dapat diobati dengan sejumlah cara, tergantung pada jenis bekas luka yang dialami. Seringkali, kombinasi perawatan diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut adalah pilihan perawatan bekas jerawat.

1. Pengelupasan Kimiawi

Cocok untuk bekas jerawat ringan dan dangkal. Dokter Kopelman menjelaskan bahwa larutan kimia mengelupas lapisan luar kulit, mendorong pertumbuhan kulit baru, memperbaiki tekstur, dan mengurangi tampilan bekas luka.

2. Laser

Prosedur ini efektif untuk bekas jerawat atrofi dan terkadang bekas luka menonjol. Proses ini menghilangkan lapisan rusak dan merangsang produksi kolagen, menghasilkan permukaan kulit yang lebih halus.

3. Microneedling

Metode serbaguna yang membuat tusukan kecil pada kulit untuk merangsang penyembuhan dan produksi kolagen. Ini dapat mengisi cekungan pada bekas luka atrofi dan memudarkan bekas jerawat hingga 50-70 persen.

4. Subcision

Prosedur invasif minimal untuk bekas luka membandel, di mana jarum disisipkan di bawah kulit untuk memecah pita fibrosa, membantu melepaskan bekas luka tertekan.

5. Derma Filler

Cocok digunakan untuk bekas luka atrofi, dengan menyuntikkan filler untuk mengangkat kulit dan membuatnya terlihat lebih rata. Prosesnya cepat dan hasilnya instan.

6. Suntikan Corticosteroid

Efektif untuk bekas jerawat hipertrofik, suntikan ini mengurangi peradangan dan kolagen, sehingga membantu meratakan jaringan yang terangkat.

7. Trichloroacetic Acid atau TCA Cross

Prosedur ini ditujukan untuk bekas jerawat jenis ice pick dan boxcar, di mana TCA yang tinggi dioleskan untuk merangsang penyembuhan dan membuat bekas luka lebih dangkal.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."