Mengapa Pasang Label Bagasi di Koper Bisa Mengundang Bahaya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi conveyor belt koper. Dok. Freepik

Ilustrasi conveyor belt koper. Dok. Freepik

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaLabel bagasi atau luggage tag sering kali digunakan untuk menandai koper atau tas supaya tidak hilang atau tertukar. Namun, penggunaan label bagasi juga ternyata bisa menimbulkan risiko dalam perjalanan. 

Ally Case, seorang awak kabin American Airlines yang sering mengunggah konten viral tentang perjalanan di TikTok, mengunggah video tentang risiko menggunakan label bagasi yang sering kali tidak disadari pelancong. Label bagasi biasanya menampilkan detail penumpang pada kartu yang digantungkan ke koper. Kartu ini berisi beragam informasi, mulai dari nama lengkap, nomor telepon, sampai alamat rumah. Jadi, jika koper itu hilang atau tertukar, seseorang bisa menghubungi pemiliknya.

Agar informasi pribadi tidak dilihat semua orang

Namun, Ally menunjukkan bahwa label bagasi itu bisa menjadi risiko karena informasi pribadi, terutama alamat rumah, tertera secara gamblang. Siapa pun yang menunggu bagasi bisa membacanya. Jadi, dia menyarankan untuk memasang kartu itu secara terbalik. 

"Anda sebaiknya mengisi kartu informasi dan memasangnya secara terbalik, dengan begitu saat Anda berada di kereta atau pesawat, Anda tidak memberikan informasi Anda kepada semua orang," kata dia. 

"Tetapi jika tas Anda benar-benar hilang, seseorang dapat membaliknya dan mendapatkan informasi Anda. Anda juga dapat menulis 'balik' atau semacamnya," dia menambahkan.

Dalam keterangannya, Ally menggambarkan saran tersebut sebagai salah satu tips keselamatan perjalanan terbaiknya. "Saya bahkan tidak suka orang asing mengetahui nama saya, jadi tidak mungkin saya akan memajang nomor telepon dan alamat rumah saya," tambahnya.

Pengalaman buruk dengan label bagasi

Banyak orang berterima kasih atas saran Ally, dan menuliskan ucapan terima kasih di bagian komentar, ada juga yang berbagi pengalaman buruk dengan label bagasi. 

"Teman putri saya yang berusia 15 tahun bepergian bersama kami dan seorang pria di belakang kami di jalur gerbang mengiriminya pesan teks karena dia melihat nomor teleponnya," tulis komentar keempat.

Ada juga yang berbagi tentang tips memasang label bagasi supaya privasi tetap aman. "Saya tidak mencantumkan alamat rumah saya pada tag itu. Saya telah menyiapkan alamat email khusus sebagai gantinya," ungkap seseorang.

Informasi yang boleh dibagikan di label bagasi 

Mike Harvey, Direktur Pelaksana di 1st Move International, mengatakan bahwa harus ada keseimbangan dalam detail yang dibagikan di label bagasi demi keamanan pribadi. Sebaiknya, pelancog hanya membagikan informasi penting di antaranya nama lengkap seperti yang tertera di paspor agar staf maskapai dapat dengan mudah membantu jika koper hilang. Informasi lainnya adalah kontak seperti nomor telepon, serta alamat email jika traveling ke luar negeri. Namun, Mike menyarankan agar menggunakan email alternatif, bukan email utama. 

Adapun informasi yang sebaiknya tidak dicantumkan adalah alamat rumah. Selain karena keamanan, alamat rumah tidak diperlukan karena petugas maskapai biasanya akan menghubungi lewat telepon atau email jika bagasi hilang. 

Pilihan Editor: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Bagasi Hilang, Lapor ke Maskapai Penerbangan jadi Langkah Utama

MILA NOVITA | DAILY MAIL | EXPRESS.CO.UK

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."