Gaya Resor Menghiasi Panggung Bali Fashion Trend 2024

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Koleksi Brilianto di Bali Fashion Trend 2024. Foto: Dok. IFC

Koleksi Brilianto di Bali Fashion Trend 2024. Foto: Dok. IFC

IKLAN

CANTIKA.COM, Bali - Gelaran Bali Fashion Trend 2024 yang dinaungi Indonesian Fashion Chamber (IFC) sudah memasuki hari kedua pada Sabtu, 28 September 2024. Sebanyak hampir 40 desainer telah memamerkan karya yang sesuai karakter brand mereka sekaligus pasar Bali. Menurut Lenny Agustin, National Chair IFC, gaya reseor banyak ditampilkan di panggung Bali Fashion Trend atau BFT 2024. Di antaranya outer longgar, busana kasual, celana pinggang tinggi atau high waist, crop top model kemben ataupun tanpa lengan, hingga gaun melambai alias flowy.

"Pangsa pasar bali agak beda dari kota lainnya seperti Jakarta dan Yogyakarta. Teman-teman desainer lebih mempersiapkan koleksi sesuai kebutuhan di sini. Gaya resor paling banyak diminati karena sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, busana malam juga paling laku karena sejumlah orang asing berpesta di sini," kata Lenny di TS Suites Seminyak, Bali, pada Sabtu, 28 September 2024.

Sebagaimana diketahui Bali merupakan termasuk destinasi favorit para wisatawan mancanegara. Jadi, pertunjukan busana yang menunjang kebutuhan mereka dan kondisi cuaca panas di Bali akan mendapatkan perhatian.

Koleksi Tenun Gaya di Bali Fashion Trend 2024. Foto: Dok. IFC

Sebagai desainer kebaya, Lenni mengaku juga perlu berkreasi menciptakan kebaya yang sesuai pasar Bali.

"Saya perlu menciptakan kebaya yang sesuai dengan kebutuhan Bali misal kebaya longgar, bisa dijadikan outer (luaran), anti panas tidak pakai furing, atau lebih seksi untuk night out," ucap desainer yang telah berkarya lebih dari 20 tahun.

Dari segi tujuan penyelenggaraan, BFT diharapkan sebagai ajang latihan untuk para desainer yang tidak berbisnis di Bali. Dengan memamerkan sederet busana rancangannya, para desainer bisa melihat antusias dan respons pasar internasional, juga membuka kesempatan bertemu pembeli atau buyer dari luar negeri.

"Di Bali pasarnya luas, internasional. Pada desainer bisa belajar taste orang Eropa, Australia. Selain itu, para undangan seperti kalangan ekspatriat bisa semakin mengenal desainer Indonesia. Siapa tahu mereka terpengaruh dengan taste indonesa, 'oh orang Indonesia pakai ini'. Jadi ini muara pertemuan dua arus yang positif," ucap Lenni.

Proses Kurasi Desainer BFT 2024

Menurut Dwi iskandar, Ketua Pelaksana BFT 2024, proses kurasi desainer cukup menantang. Sedari awal perencanaan acara tahunan ini, para desainer antusias dan tertarik, tapi berjuang mengatur jadwal dengan acara mode lainnya di sejumlah kota.

"Kemarin agak kesulitan mendapatkan desainer yang join karena banyak event secara nasional. Kami perlu diskusi dengan para desainer. Alhamdulillah pas hari H, tambah lagi lagi karena dari awal mereka sudah ingin join di BFT," katanya.
Sejumlah desainer yang memamerkan karyanya di Bali Fashion Trend 2024. Foto: Dok. IFC

Menurut Dwi, gelaran BFT juga terbuka dengan desainer baru. Bagi yang perdana mengikuti pertunjukan ini, IFC akan memberikan konsultasi agar rancangan mereka sesuai kebutuhan pasar Bali.

Sebagai informasi, Bali Fashion Trend 2024 digelar selama tiga hari dari Jumat, 27 September 2024 hingga Minggu 29 September 2024. Berlokasi di TS Suites Seminyak Bali, panggung busana terbuka beratapkan langit menjadi spot ikonik BFT. Sekitar lebih dari 61 desainer meramaikan BFT.

Pilihan Editor: Sederet Fakta Menarik dari Panggung Bali Fashion Trend 2023

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."