Inilah Faktor-faktor yang Membuat Botox Bertahan Lama atau Tidak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com

Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam dunia suntik kosmetik, botox salah satu nama perawatan yang paling populer. Meskipun sering disalahartikan sebagai obat mujarab untuk semua masalah penuaan kulit, neuromodulator ini memiliki keunggulannya sendiri dalam mengatasi atau mencegah munculnya kerutan wajah. Namun, perlu diingat bahwa ini bukanlah prosedur sekali untuk selamanya. Suntikan ulang secara rutin diperlukan untuk mempertahankan hasil yang diinginkan.

Lantas berapa lama botox bertahan? Mari kita ketahui serba-serbi botox, dari cara kerja botox, lama bertahan, hingga hal-hal yang perlu dilakukan agar botox bertahan lama.

Cara Kerja Botox

Botox atau onabotulinumtoxinA adalah neuromodulator yang mengurangi tampilan kerutan dan garis halus dengan memblokir sinyal saraf dan mengendurkan (atau mencegah) pergerakan otot untuk sementara, menurut dokter kulit bersertifikat Howard Sobel.

Botox digunakan untuk mengatasi garis halus dan kerutan di wajah, terutama di area yang sering mengalami ekspresi dan gerakan berulang, seperti di sekitar mata, dahi, alis, dan mulut. Dokter kulit bersertifikat Terrence Keaney menambahkan bahwa botox merupakan satu-satunya produk yang disetujui oleh FDA untuk mengatasi garis dahi, garis senyum, dan kantong mata.

Dokter Sobel juga menggunakan botox untuk merawat area lain, seperti leher, pangkal hidung, dan dagu, serta untuk kondisi medis seperti mengurangi nyeri rahang akibat otot masseter, keringat berlebihan, migrain, dan yang terbaru yaitu nyeri leher serta bahu atau dikenal sebagai “TrapTox”.

Berapa Lama Botox Bertahan?

Perawatan botox biasanya bertahan selama tiga hingga empat bulan. Dokter kulit bersertifikat Terrence Keaney menyebutkan bahwa pasiennya biasanya mengunjungi dia tiga hingga empat kali setahun.

Mereka sering menjadwalkan janji temu di sekitar momen penting, seperti pertunangan, pernikahan, atau ulang tahun, tetapi kini semakin menjadi bagian dari rutinitas mereka, seperti melakukan perawatan rambut atau facial.

Yang Memengaruhi Botox Bertahan Lama atau Tidak

Beberapa faktor dapat memengaruhi berapa lama efek botox bertahan, seperti dosis, area yang dirawat, jenis kelamin, ukuran otot, gaya hidup, dan usia. Dokter Sobel menjelaskan bahwa apa yang efektif di usia 30-an mungkin tidak sama di usia 40 atau 50 tahun.

Dokter Keaney menyatakan bahwa botox memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Perawatan kulit yang baik, seperti penggunaan tabir surya, retinol atau retinoid, dan pelembap, dapat membantu memperpanjang durasi efek botox. Dokter kulit bersertifikat Blair Murphy-Rose dan spesialis estetika Katie Mann juga menekankan pentingnya perawatan kulit serta gaya hidup sehat.

Penting untuk menghindari merokok dan paparan sinar matahari, serta menggunakan kacamata hitam untuk mengurangi kerutan di sekitar mata dan dahi.

Adapun dokter Mann menambahkan bahwa gaya hidup kamu berdampak pada kesehatan kulit. Faktor seperti sinar matahari, alkohol, gula, dan pola makan yang tidak sehat dapat mempercepat penuaan kulit. Kulit yang lebih sehat memiliki lebih banyak kolagen dan elastin, sehingga menghasilkan lebih sedikit kerutan dan mengurangi ketergantungan pada botox.

Dia juga mencatat bahwa penelitian menunjukkan pasien yang tinggal di daerah dengan sinar matahari tinggi mungkin memerlukan botox lebih sering, karena seringnya menyipitkan mata di lingkungan tersebut. Penelitian ini adalah langkah awal untuk memahami lebih lanjut bagaimana iklim dapat mempengaruhi durasi botox.

Dokter Murphy-Rose menambahkan bahwa perbedaan durasi efek botox juga dapat disebabkan oleh metabolisme. Dia menjelaskan bahwa botox mungkin lebih cepat terurai di area yang sering digunakan, seperti di sekitar mulut. Mereka yang memiliki metabolisme tinggi mungkin memecah neuromodulator lebih cepat.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh dapat mengembangkan antibodi yang menonaktifkan botox, bukan semata-mata karena metabolisme yang lebih cepat. Jadi, meskipun metabolisme tinggi dapat berkontribusi, itu bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi seberapa lama botox bertahan.

“Mayoritas pasien dengan metabolisme yang cepat akan mengalami durasi efek botox yang biasa yaitu sekitar 3-4 bulan. Sebagian besar pasien akan memetabolisme botox secara sempurna dalam waktu sekitar 6 bulan dan siap untuk melakukan perawatan ulang pada bulan keempat. Meskipun beberapa pasien akan memetabolisme Botox dalam waktu kurang dari 3-4 bulan, tapi ini bukanlah hal yang normal.” kata dokter Murphy-Rose.

Cara Membuat Botox Bertahan Lebih Lama

Dokter Sobel menyarankan agar pasien menghindari alkohol pada malam dan sebelum hari suntik botox. Dia juga merekomendasikan untuk tidak berolahraga baik yang berdampak tinggi maupun rendah selama 24 jam setelah suntikan. Selain itu, penting untuk tidak berbaring setidaknya selama empat hingga enam jam setelah menerima botox. Sebab hal ini dapat menyebabkan racun berpindah ke area lain, yang mengurangi efektivitasnya.

Dokter Murphy-Rose juga mendukung pentingnya perawatan setelah perawatan. Dia menyarankan untuk melatih otot agar tidak berekspresi secara berlebihan untuk menghindari lipatan kulit.  Baik dokter Murphy-Rose maupun dokter Mann sepakat bahwa mengonsumsi suplemen zinc oral dapat membantu meningkatkan durasi botox.

“Cobalah mengonsumsi suplemen zinc oral satu minggu sebelum dan sesudah suntik botox. Ada data yang menunjukkan bahwa suplementasi zinc 50 mg setiap hari dapat memperpanjang efek botox," kata dokter Murphy-Rose.

Sebagaimana neurotoksin lainnya, botox umumnya bertahan selama tiga hingga empat bulan. Namun, kamu dapat memaksimalkan manfaatnya dengan merawat kulit dengan baik. Dokter Sobel menegaskan bahwa botox membuat dunia menjadi lebih baik, tidak hanya dalam mengatasi garis halus dan kerutan, tetapi juga dalam berbagai aplikasi dermatologis lainnya.

Dia menambahkan bahwa kombinasi botox dengan perawatan seperti pelapisan ulang dengan laser, pengencangan laser, dan filler dapat meningkatkan hasil serta manfaat bagi kulit secara signifikan.

Pilihan Editor: Botox dan Filler jadi Primadona Perawatan Kulit, Mana Lebih Ampuh Kurangi Kerutan?

ZHAHIRA REKA FIRDANIA | BYRDIE

 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."