Profil dan Perjalanan Karier Marissa Haque

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sebagai seorang aktor, Marissa Haque telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Di antaranya penghargaan sebagai Artis Pendukung Terbaik FFI, The Second Most Famous Indonesian Actress dari Majalah GADIS, hingga meraih penghargaan Best Actress dalam film Matahari Matahari di 62th Asian Pacific Film Festival di Taipei-Taiwan pada 1987. Instagram/marissahaque

Sebagai seorang aktor, Marissa Haque telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Di antaranya penghargaan sebagai Artis Pendukung Terbaik FFI, The Second Most Famous Indonesian Actress dari Majalah GADIS, hingga meraih penghargaan Best Actress dalam film Matahari Matahari di 62th Asian Pacific Film Festival di Taipei-Taiwan pada 1987. Instagram/marissahaque

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaMarissa Grace Haque atau biasa dikenal sebagai Marissa Haque adalah aktris papan atas pada tahun 80-an. Seiring berjalannya waktu, Marissa beralih ke dunia politik dan pendidikan. Marissa ingin lebih berkontribusi kepada masyarakat. Dia juga dikenal sebagai advokat untuk isu-isu lingkungan, kesehatan, dan pendidikan, yang menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Untuk mengenal lebih dekat Marissa Haque, berikut profil dan perjalanan karier istri Ikang Fawzi itu semasa hidupnya.

Profil Lengkap Marissa Grace Haque

Marissa Grace Haque lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 15 Otober 1962. Orang tuanya adalah Allen Haque dan Nike Suharyah. Sang ayah merupakan keturunan Belanda-Perancis dan ibundanya asli dari Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Marissa merupakan anak pertama dari keluarga Haque dan mempunyai saudara kandung yaitu Soraya Haque dan Shahnaz Haque yang juga bekerja di dunia hiburan.

Dibesarkan di Palembang, Marissa kemudian pindah ke Jakarta mengikuti tuntutan kerja sang ayah. Dia melanjutkan  pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73 Tebet, Jakarta, lalu menengah ke atas di SMA Negeri 8 Jakarta Selatan.

Pasca lulus SMA, Marissa melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam bidang hukum perdata, kemudian menyelesaikan program S2 di jurusan Bahasa Anak Tuna Rungu di Universitas Katolik Atma Jaya.

Dia juga meraih gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selain itu, Marissa memperoleh gelar doktor pada Februari 2012 dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Aktor senior, Marissa Haque meninggal dalam usia 61 tahun pada Rabu dinihari, 2 Oktober 2024 pukul 00.50 WIB. Mendiang aktris senior itu aktif sebagai akademisi dan dosen. Tak hanya itu, ia terjun ke dunia politik dengan menjadi kader dari Partai Amanat Nasional. Instagram/marissahaque

Perjalanan karier Marissa Haque

Dalam perjalanan kariernya di dunia hiburan, Marissa Haque tidak langsung meraih popularitas. Dia berdedikasi dan bekerja keras untuk membangun namanya yang kini dikenal luas. 

Marissa memulai perjalanan di panggung hiburan dengan bergabung di sanggar Swara Mahardika milik Guruh Soekarno Putera, di mana dia mengikuti kursus menyanyi dan menari. Saat itu dia berusia 18 tahun dan kegiatan ini menjadi langkah awal yang membantunya mengeksplorasi bakat, sebelum akhirnya melangkah lebih jauh ke dalam dunia hiburan.

Dengan berjalannya waktu, pada tahun 1980, seorang sutradara bernama MT Risyaf menawarkan Marissa Haque peran dalam film Kembang Semusim (1981). Dengan latar belakang Belanda-Perancis dan Madura, namanya semakin dikenal luas berkat kualitas aktingnya.

Nama Marissa semakin terkenal berkat menjadi model merek sabun mandi yang identik dengan model-model cantik. Dia merupakan salah satu model iklan sabun mandi generasi pertama yang terbilang sukses.

Tidak hanya itu, Marissa juga berhasil meraih Piala Citra sebagai Aktris Pembantu Terbaik atas penampilannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih pada tahun 1984, yang disutradarai oleh Sophan Sophian.

Sejumlah judulu film telah dia bintangi, antara lain Tangkuban Perahu (1982), IQ Jongkok (1982), Bukan Istri Pilihan (1982), Bawalah Aku Pergi (1982), Anak Suamiku (1983), Jejak Pengantin (1983), Seandainya Aku Bisa Memilih (1983), Merindukan KasihSayang (1983), Asmaraku Asmaramu (1983), Hukum Karma (1983), dan Asmara Dibalik Pintu (1983).

Dia juga berperan di film Yang Kukuh dan Yang Runtuh (1984), Tinggal Landas Buat Kekasih (1984), Kontraktor (1984), Serpihan Mutiara Retak (1984), Saat-saat Yang Indah (1984), Sebening Kaca (1985), Matahari-Matahari (1985), Melintas Badai (1985), Dia Bukan Bayiku (1986), Biarkan Bulan Itu (1987), Penginapan Bu Broto (1987), Sepondok Dua Cinta (1989), dan Yang Tercinta (1990). 

Sebagaimana diketahui Marissa juga merambah karier di dunia politik. Dia merupakan anggota DPR RI 2004, mewakili daerah pemilihan Bandung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tiga tahun kemudian, Marissa dan suaminya bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 7 Oktober 2007. Pada 4 Oktober 2012, dia resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), kepindahannya dari PPP dikarenakan alasan prinsip. Kemudian, pada 10 Maret 2013, Marissa mengumumkan bahwa dia dicalonkan oleh PAN sebagai calon anggota DPR di Bengkulu.

Oiya pada bulan Juni 2006, dia juga diangkat sebagai Duta Badak oleh WWF Indonesia. Dari sisi kehidupan pribadi, Marissa menikah dengan Ikang Fawzi, rocker terkenal di Indonesia pada 3 Juli 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua putri, yaitu Isabella Muliawati Fawzi (Bella) dan Marsha Chikita Fawzi (Chiki).

Demikian sekilas profil serta perjalanan karir Marissa Haque yang dirangkum Cantika dari berbagai sumber.

Pilihan Editor: Putri Marissa Haque Luncurkan Buku, Terima Kasih Banyak Buat...



ZHAHIRA REKA FIRDANIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."