Cerita Caca Tengker Alami Burnout hingga Sakit Kantung Empedu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Caca Tengker. Foto: Instagram/@cacatengker

Caca Tengker. Foto: Instagram/@cacatengker

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Alsi Mega Marsha Tengker atau yang akrab dipanggil Caca Tengker, baru-baru ini membagikan informasi tentang kondisi kesehatannya yang kurang optimal. Adik Nagita Slavina itu mengunggah ceritanya lewat video di akun Instagramnya.

Dia memberikan caption yang cukup panjang, intinya bahwa Caca mengalami burnout. Dia mengaku sempat menyangkal mengalami burnout, meskipun tanda-tandanya sudah cukup jelas. Namun, ia mengabaikannya cukup lama.

"Anak-anakku udah protes “Ibu kok marah-marah terus?”. Setiap mau mulai kerja rasanya berat dan ga bersemangat. Rasanya mau pergi terus, tapi pergi juga makin capek," tulis Caca pada keterangan videonya.

Ia menyebut adanya perasaan bersalah yang membuat dirinya lelah. Ia merasa bersalah ketika meninggalkan anak-anak untuk bekerja, saat istirahat, dan ketika tidak dapat menyelesaikan pekerjaan. 

Cara yang berprofesi sebagai psikolog ini menyebut burnout itu nyata. Stres yang berkepanjangan efeknya tidak hanya ke kesehatan mental tapi juga mempengaruhi orang sekitar kita. Mempengaruhi sistem imun tubuh kita.

"Akhirnya aku jadi sakit-sakitan. Ketika sakitpun aku merasa bersalah karena harus melepas tanggung jawab, balik ke siklus menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal untuk bisa mengelola diri dan perasaan," ujar Caca.

Dia pun mengaku masih belajar dan berproses untuk keluar dari siklus tekanan yang berat ini. "Tapi sekarang aku mau coba untuk lebih terbuka. Semoga kalian juga ga ngerasa sendirian di masa berat kalian ya," ucap perempuan 35 tahun ini.

Penyakit yang Dialami Caca Tengker 

Pada awal tahun, Caca terkena Covid. Setelah sembuh, ia mengalami bronkitis. Ia merasa sudah membaik dengan menerapkan gaya hidup sehat dan berolahraga secara rutin. Namun, tiba-tiba bulan lalu, ia harus menjalani operasi pengangkatan kantung empedu karena kantung empedunya penuh dengan batu, dengan jumlah sekitar 40 hingga 50 batu di dalamnya.

Dalam videonya, Caca mengungkapkan, “Capek banget sih.” Ia menyebutkan bahwa tubuh dan pikirannya merasa sangat lelah. Selama ini, ia telah membahas dan mengedukasi tentang burnout serta efek jangka panjangnya, tetapi ternyata dirinya sendiri sedang mengalami burnout

Kini, dirinya merasa lebih baik berkat dukungan dari orang-orang terdekatnya. Ia bertekad untuk bangkit dan menjadi versi dirinya yang lebih baik lagi. Caca berharap ini menjadi awal yang positif dalam hidupnya. Ia juga mengajak penonton di videonya untuk berbagi perjalanan mereka, dan berharap agar tidak ada yang merasa sendirian di masa-masa sulit.

Apa itu Burnout?

Burnout merupakan hasil dari stres yang berkepanjangan akibat pekerjaan. Ini merupakan perpaduan antara kelelahan, sinisme, dan ketidakefektifan. Tanda-tandanya antara lain merasa terkuras secara emosional, kewalahan, dan tidak berdaya.

Seseorang yang mengalami burnout akan kelelahan secara emosional dan fisik. Mereka berhenti peduli. Kinerja mereka menurun. Mereka bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular.

Apa yang dimaksud dengan kelelahan sebagai orang tua?

Dokter uja Aggarwal, seorang ahli saraf dan pelatih kehidupan bersertifikat, menjelaskan bahwa kelelahan orang tua merupakan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dialami seseorang akibat stres kronis dalam mengasuh anak.

Kelelahan orang tua dapat terlihat dari sikap menjaga jarak secara emosional dari anak atau mudah marah, misalnya, mudah tersinggung. Beberapa orang yang mengalami kelelahan sebagai orang tua mungkin juga mengalami kelupaan serta peningkatan perasaan cemas atau depresi.

Banyak di antara mereka yang mulai mempertanyakan kemampuan mereka sebagai orang tua. Perasaan tidak mampu, bingung, dan terisolasi adalah hal yang umum terjadi.

Michaela Decker, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, menjelaskan bahwa kelelahan adalah hasil dari stres berkepanjangan, di mana tuntutan yang dibebankan kepada seseorang melebihi kemampuannya untuk memenuhi harapan.

Tanda-tanda burnout meliputi kelelahan fisik, kelelahan emosional, kurangnya motivasi, rasa putus asa, serta keterpisahan dari orang lain dan aktivitas yang menyenangkan.

Kabar baiknya, kelelahan sebagai orang tua hanya bersifat sementara. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi kondisi ini, dan cara mengatasinya.

Apa saja tanda-tanda bahwa Anda mengalami kelelahan?

Meskipun kelelahan mempengaruhi setiap orang secara berbeda, gejala kelelahan yang paling umum meliputi:

  • Kelelahan, atau merasa lelah atau kehabisan tenaga sepanjang waktu
  • Perasaan tidak berdaya, putus asa, atau keraguan diri
  • Sakit kepala, sakit leher, dan nyeri otot
  • Kehilangan motivasi
  • Perubahan nafsu makan atau kebiasaan tidur
  • Keterasingan, atau merasa sendirian di dunia
  • Mudah marah
  • Perilaku mengasingkan diri

Mereka yang kelelahan juga dapat menyalahgunakan atau mengonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol. Hal ini sering dilakukan sebagai upaya untuk menenangkan diri, menghilangkan rasa sakit, atau mengatasinya.

Bagaimana Cara Mengatasi Kelelahan sebagai Orang Tua?

Bicaralah dengan pasangan, orang tua, atau rekan kerja Anda

Salah satu hal pertama yang dapat (dan harus) Anda lakukan jika kamu merasa lelah adalah berbicara dengan pasangan, orang tua bersama, orang yang kamu cintai, atau pasanganmu.

Jelaskan apa yang kamu hadapi, dan bagaimana perasaanmu. Jujurlah. Jangan takut untuk mengakui bahwa kamu sedang berjuang atau terlalu banyak bekerja dan kewalahan. Katakan kepada mereka apa yang kamu butuhkan, buatlah langkah-langkah konkret, jika memungkinkan.

Tidur yang cukup

Tidur sangat penting bagi kesehatan mentalmu. Itu adalah fakta. Namun, tidur yang cukup bisa jadi sulit, terutama jika kamu memiliki bayi yang baru lahir atau anak kecil di rumah. Namun, jika kamu dapat memprioritaskan tidur, lakukanlah.

Tidur siang selama dua puluh menit, misalnya, dapat memulihkan tenaga dan mengurangi stres. Tidur siang juga dapat meningkatkan fokusmu dan membantu Anda mengatur emosi dengan lebih baik.

Olahraga

Meluangkan waktu untuk berolahraga mungkin tampak seperti saran yang lucu, terutama jika kamu merasa lelah atau kehabisan tenaga, tetapi olahraga sebenarnya dapat meningkatkan tingkat energimu. Hal ini juga dapat mengurangi stres.

Istirahatlah, jika dan kapan pun kamu bisa

Merasa terlalu banyak bekerja? Kewalahan? Apakah tingkat stresmu sangat tinggi? Jika ya, luangkan waktu beberapa menit untuk beristirahat, misalnya, minum secangkir kopi atau teh hangat.

Duduklah di sofa dan tontonlah film kartun bersama anak-anak atau dengarkan musik. Kreativitas adalah kuncinya.

Membangun sebuah jaringan pendukung

Memiliki pasangan yang mendukung adalah hal yang bagus, tapi banyak orang yang membutuhkan bantuan lebih. Beberapa juga kekurangan sumber daya atau dukungan di rumah.

Kelompok parenting anak adalah cara yang bagus untuk bertemu dengan individu yang berpikiran sama. Mereka juga dapat membantu Anda merasa didengar, dilihat, dan dipahami.

Menemukan penyedia pengasuhan anak atau penjaga anak adalah pilihan yang baik, terutama jika kamu perlu istirahat. Jika kamu masih merasa kewalahan, kamu mungkin ingin menghubungi psikolog atau terapis.

Bersabarlah dengan diri Anda sendiri

Membesarkan anak adalah hal yang menantang sekaligus bermanfaat. Perasaan frustrasi dan kelelahan dapat (dan memang) terjadi. Itu normal. Sebagian besar orang akan mengalami kelelahan sebagai orang tua. Namun, bagaimana kamu memperlakukan diri sendiri sangatlah penting.

Horta-Granados mengatakan “Biarkan dirimu merasakan perasaan Anda. Anda tidak harus menghadapi semuanya sendirian, atau menjadi ibu atau ayah yang super. Ingatlah bahwa kamu adalah seorang manusia. Kamu rentan. Kamu tidak bisa melakukan semuanya, dan bersabarlah dengan diri sendiri. Bersikaplah dengan baik.”

Berlatihlah merawat diri sendiri

Meskipun terkadang terdengar mustahil, penting bagimu untuk mempraktikkan perawatan diri setiap hari.

Luangkan waktu 2 menit setiap pagi untuk sekadar bernapas dan memikirkan diri sendiri. Kamu juga bisa bermeditasi atau membuat jurnal, jika punya waktu. Mandi di penghujung hari dapat membantumu rileks, baik secara fisik maupun mental. Ini dapat membantumu bersantai. 

Berlatih rutinitas yoga singkat juga dapat membantu. Berjalan kaki juga merupakan bentuk perawatan diri yang sangat baik.

Pilihan Editor: Caca Tengker Percayakan Urusan Dekorasi Rumah ke Suami: Aku Percaya Taste Mas Barry

ZHAHIRA REKA FIRDANIA | INSTAGRAM | HEATHLINE | WEBMD

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."