Mengapa Sarapan Makanan Manis Bikin Kadar Gula Darah Meningkat?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Churros yang merupakankan camilan manis ini berasal dari Spanyol, menjadi salah satu makanan yang tren selama 2021. Churros semakin dikenal setelah menjadi tren di Korea Selatan. Shutterstock

Churros yang merupakankan camilan manis ini berasal dari Spanyol, menjadi salah satu makanan yang tren selama 2021. Churros semakin dikenal setelah menjadi tren di Korea Selatan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pagi hari seharusnya dimulai dengan suasana hati yang sehat. Pagi hari yang sehat memastikan kita menjalani sisa hari dengan suasana hati yang lebih sehat. Sebagian besar kesenangan itu adalah makanan yang kita konsumsi untuk sarapan harus bergizi dan sehat. Mengonsumsi makanan manis atau makanan penutup lainnya saat perut kosong dapat sangat membahayakan Anda. 

Dalam sebuah wawancara dengan HT Lifestyle, Dr Pranav A Ghody, Ahli Endokrinologi, Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai Central, mengatakan, "Makan makanan penutup saat perut kosong dapat memiliki beberapa efek berbahaya bagi kesehatan Anda, meskipun mungkin tampak menggoda untuk langsung menikmati sesuatu yang manis."

Hindari sarapan manis jika Anda berencana untuk segera menurunkan berat badan. Ini sederet masalah kesehatan lainnya yang bisa kamu alami:

1. Lonjakan kadar gula darah

Salah satu perhatian utama adalah lonjakan cepat gula darah yang terjadi saat makanan manis dikonsumsi tanpa nutrisi lain untuk memperlambat penyerapannya. Makanan penutup mengandung banyak gula olahan dan biasanya tidak mengandung protein, serat, dan vitamin yang diperlukan untuk kesehatan yang optimal. Jika dimakan saat perut kosong, makanan tersebut menyebabkan peningkatan cepat kadar glukosa, yang memicu lonjakan insulin.

2. Resistensi insulin

Lonjakan cepat kadar insulin dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan penutup saat perut kosong dapat menyebabkan energi menurun, kelelahan, dan mudah tersinggung. Seiring waktu, lonjakan dan penurunan gula darah yang sering dapat menyebabkan resistensi insulin - faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.  

3. Meningkatnya rasa lapar

Makan makanan penutup saat perut kosong dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar di kemudian hari. Lonjakan energi dari gula sering kali diikuti oleh penurunan cepat, yang membuat Anda merasa lapar lagi tak lama setelahnya. Lonjakan rasa lapar ini dapat menyebabkan makan berlebihan, yang sering kali menyebabkan Anda meraih lebih banyak camilan yang tidak sehat, mengganggu diet Anda secara keseluruhan, dan berpotensi menyebabkan penambahan berat badan.

4. Ketidaknyamanan pencernaan

Mengonsumsi makanan penutup yang kaya gula dapat mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan refluks asam atau ketidaknyamanan pencernaan. Makanan manis dan berlemak dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan mulas, terutama jika dikonsumsi tanpa makanan lain untuk menyeimbangkan efeknya.

5. Mempengaruhi penyerapan nutrisi

Makan makanan penutup untuk sarapan juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Ketika sistem pencernaan dibanjiri gula saat perut kosong, sistem pencernaan mungkin kewalahan sehingga mengurangi kemampuannya untuk secara efektif menyerap nutrisi penting dari makanan berikutnya. Artinya, mengonsumsi makanan manis sebelum makan seimbang dapat membatasi asupan vitamin dan mineral penting, yang penting untuk menjaga energi dan kesehatan secara keseluruhan.

Pilihan Editor: Tak Bisa Hindari Makanan Manis, Raisa Mencegahnya dengan Cara Ini

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."