Tanda dan Penyebab Rambut Kekurangan Protein juga Kelembapan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita dengan rambut rontok dan kusut. Freepik.com

Ilustrasi wanita dengan rambut rontok dan kusut. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Protein dan kelembapan merupakan komponen penting untuk memiliki rambut sehat. Apa fungsinya? Protein bertanggung jawab atas kekuatan dan struktur rambut, sementara kelembapan berperan atas porositas dan elastisitas rambut. Rambut membutuhkan keseimbangan kedua komponen tersebut untuk tumbuh sehat serta kuat. Bisa jadi nih, jika rambut kamu rapuh, mudah rusak atau bercabang, penyebabnya karena kekurangan salah satu atau kedua komponen tersebut. 

Yuk, luangkan waktu sejenak untuk menelusuri tanda dan penyebab rambut kekurangan protein juga  lembap menurut dokter.

Tanda Rambut Kekurangan Protein

Rambut yang kekurangan protein sering terlihat lemah dan lemas, menurut dokter Isfahan Chambers- Harris, peneliti medis, praktisi trikologi, dan pendiri Alodia Hair Care.

"Mudah pecah-pecah, lepek, dan tampak kusam juga termasuk tanda rambut kekurangan protein," ucapnya dikutip dari laman Byrdie.

Mudah rusak dan kuranganya elastisitas juga termasuk tanda rambut kekurangan protein.

Penyebab Rambut Kekurangan Protein

Kondisi kesehatan dan gaya hidup berhubungan dengan kekurangan protein pada rambut. "Hal -hal seperti paparan sinar matahari, klorin, dan alat panas semuanya berkontribusi terhadap kehilangan protein di rambut dari waktu ke waktu," ucap dokter Chambers-Haris.

Kondisi medis yang sudah ada atau cenderung yang sudah ada sebelumnya, seperti hipotiroidisme atau ketidakseimbangan hormon, juga bisa empengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi dan mempertahankan jumlah protein yang memadai untuk rambut sehat.

Pola makan buruk dan paparan sulfat juga bisa memengaruhi kadar protein dalam rambut.

Tanda Rambut Kekurangan Kelembapan

Ketika rambut tidak memiliki kelembapan, itu karena lapisan luarnya terlalu tertutup rapat atau dibuka terlalu lebar. Lapisan di sepanjang kutikula seharusnya terbuka dan tutup dengan mudah. Jika tidak, penampilan tekstur rambut akan berubah.

Selain bertekstur kasar, mudah kusut dan tampak kusam termasuk tanda rambut kekurangan kelembapan.

Penyebab Rambut Kekurangan Kelembapan

Rambut kekurangan kelembaban sering disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari cuaca kering, kelembapan rendah, produk rambut yang memblokir kelembapan yang keras, sering menggunakan alat penata panas seperti pengering rambut dan catokan, menurut dokter Chambers-Harris. Dehidrasi dan kondisi kesehatan juga bisa menyebabkan hilangnya kelembapan di rambut.

Cara Menyeimbangkan Protein dan Kelembapan

Mempertahankan keseimbangan kelembapan protein yang tepat berperan penting untuk rambut sehat serta kuat. Perlu kita ingat bersama sekali lagi, rambut membutuhkan protein untuk memperkuat struktur rambut, dan kelembapan untuk memastikan kelembutan dan elastisitas. Untuk menyeimbangkan keduanya, tergantung kondisi masing-masing, tapi ada tips umum yang perlu dicoba.

Salah satunya menggunakan kondisioner penyeimbangan yang mengandung kelembapan dan sejumlah kecil protein. Lakukan juga perawatan protein setiap 3-6 minggu.

Jika rambut kamu tidak memiliki kekurangan di satu area, atasi yang lain. Tidak perlu kompensasi berlebihan. Mengambil langkah kecil, satu per satu, dan kemudian menguji untuk melihat perkembanganya lebih membantu.

Selain produk dari luar, ada kesehatan internal yang perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan protein dan kelembapan rambut. "Kesehatan rambut juga dimulai dari dalam. Dan, itu termasuk diet sehat yang kaya protein, lemak sehat, dan vitamin," ucap dokter Chamber-Harris.  Diet yang seimbang akan membantu menjaga keseimbangan alami protein dan kelembapan di rambut.

Pilihan Editor: Apakah Hairspray Buruk untuk Kesehatan Rambut?

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."