Serba-serbi Chemical Peeling, Manfaat dan Prosedurnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita melihat wajahya di cermin. Freepik.com/Lifeforstock

Ilustrasi wanita melihat wajahya di cermin. Freepik.com/Lifeforstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika berbicara tentang perawatan kulit yang populer, ada banyak pilihan di pasaran. Anda bisa memilih mulai dari microneedling hingga facial bokong, dan mungkin sulit untuk menentukan layanan mana yang tepat untuk jenis dan kebutuhan kulit Anda. Salah satu prosedur yang cenderung paling disalahpahami adalah chemical peeling.

Sebenarnya, chemical peeling sangat aman dilakukan oleh seorang profesional, karena para ahli dapat mengontrol potensi perawatan, dan jika dilakukan dengan benar dapat memberikan banyak manfaat perawatan kulit. Bahan-bahannya biasanya berbeda untuk setiap orang, tetapi biasanya, hasilnya selalu sepadan.

Jika Anda penasaran tentang apa itu chemical peeling dan mengapa itu berfungsi sebagai perawatan wajah yang bagus dari waktu ke waktu, teruskan membaca artikel ini. 

Apa itu Chemical Peeling?

Menurut Azza Halim, dokter dan ahli anestesi bersertifikat yang berkantor di Florida, Chicago, dan California, chemical peeling adalah "formulasi berbagai bahan kimia yang dimaksudkan untuk membantu menghilangkan lapisan atas kulit agar kulit tampak lebih sehat." Ada beberapa jenis chemical peel, dan masing-masing dapat mengatasi berbagai masalah kulit.

"Glycolic acid peel sangat bagus untuk pengelupasan, karena meresap jauh ke dalam kulit," kata Dr. Halim kepada PS. "Peeling asam laktat berasal dari susu dan lembut untuk kulit sensitif, serta melembapkan untuk kulit kering. Kami juga memiliki peeling asam salisilat, peeling TCA, peeling retinol, dan masih banyak lagi, dan masing-masing dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan, tergantung pada kebutuhan kulit."

Manfaat Chemical Peeling

Peeling kimia memiliki banyak manfaat. Biasanya membantu meminimalkan kulit kusam, pori-pori, munculnya garis-garis halus, bekas luka, dan hiperpigmentasi.

"Ini bagus untuk siapa saja yang menginginkan kulit yang lebih muda, serta untuk mengatasi berbagai kondisi seperti jerawat dan bekas jerawat, hiperpigmentasi, bintik matahari, pori-pori, garis-garis halus, penuaan kulit, warna kulit tidak merata, [dan] tekstur, serta menyeimbangkan sekresi minyak," kata Dr. Halim. "Saya selalu menyarankan pasien saya untuk melakukan peeling di antara perawatan laser untuk mempertahankan dan memperpanjang hasil laser mereka, serta untuk kesehatan kulit."

Apakah Chemical Peel Aman? Terlepas dari apa yang mungkin pernah Anda dengar (atau lihat di TV), chemical peeling biasanya aman jika dilakukan oleh dokter kulit atau ahli kecantikan. Chemical peeling biasanya disesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhannya, tetapi secara umum, Anda bisa mendapatkan chemical peeling jika mengalami berbagai masalah kulit.

Cara Mempersiapkan Chemical Peeling

Jika Anda telah membuat janji untuk chemical peeling dengan dokter kulit atau ahli kecantikan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghentikan penggunaan retinol, perawatan jerawat, dan obat oles yang diresepkan dokter setidaknya tujuh hari sebelum perawatan. "Jauhi produk yang mengiritasi karena Anda tidak ingin memperparah kulit Anda lebih jauh," kata dokter kulit Marnie Nussbaum, MD.

Perawatan Pasca-chemical Peeling 

Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kulit Anda setelah pengelupasan kimia adalah memastikan kulit Anda tetap terhidrasi dan memakai tabir surya. "Anda tidak ingin kulit terbakar atau hiperpigmentasi, jadi tabir surya itu penting," kata Dr. Nussbaum. Anda juga harus menghindari produk-produk yang keras dan kasar yang dapat semakin mengiritasi kulit.

Pilihan Editor: Manfaat Peeling untuk Perawatan Kulit Wajah Anda, Cegah Penuaan Dini

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."