4 Cara Stimulasi Anak Agar Tidak Terlambat Bicara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi dari orang tua kepada anaknya untuk mencegah sang buah hati mengalami keterlambatan bicara atau speech delay. Anak yang terlambat bicara membuat tumbuh kembangnya ikut terhambat.

"Diberikan stimulasi secara langsung oleh orang tuanya atau care giver, diajak ngobrol untuk mengasah kemampuan agar tidak mengalami speech delay," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dokter Piprim Basarah Yanuarso, dalam webinar ‘Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak’ dikutip dari Antara.

Berikut ini langkah-langkah stimulasi bicara pada anak:

1. Ajak anak mengobrol dengan bahasa sederhana 

Piprim mengatakan, orang tua dapat menerapkan pola asah, asih, dan asuh agar anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal, termasuk memiliki kemampuan dalam berbicara sesuai usia. Cara mengasah kemampuan bicara anak yaitu dengan menstimulasi menggunakan kata-kata sederhana setiap hari agar anak terbiasa untuk mendengar dan belajar berbicara.

2. Beri nutrisi

Kemudian, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang kepada anak dengan sepenuh hati serta pola asuh yang optimal melalui pemberian nutrisi atau sandang pangan yang baik.

3. Batasi penggunaan gadget pada anak

Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberikan akses terhadap gawai supaya anak-anak memiliki ikatan atau hubungan emosional yang baik dengan orang tuanya.

"Jangan sampai anak dilimpahkan pada gawai. Memang anak jadi anteng dan orang tua tidak diganggu, tetapi ini sangat berpengaruh pada perkembangannya serta aspek negatif lainnya pada anak-anak," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI, Dokter Fitri Hartanto, menyampaikan bahwa pola asah, asih, dan asuh berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan bicara pada anak.

Ia mengatakan, fase 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan waktu yang penting untuk mengembangkan organ sel-sel otak, di mana fase ini memiliki 25 persen pertumbuhan otak.

Selanjutnya, pada usia 0 hingga 2 tahun merupakan fase penting pertumbuhan otak yang mencapai 80 persen sehingga perlu dioptimalkan melalui pola asah, asih, dan asuh secara tepat.

"Yang terjadi pada fase ini adalah perkembangan sel-sel sensor yang optimal. Fase ini memicu bagaimana anak akan menyikapi lingkungannya dengan melihat apa yang akan digunakan untuk berkomunikasi," katanya.

Lebih lanjut Fitri mengungkapkan, stimulasi bicara dapat dilakukan sejak dini melalui tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan.

Tahapan pengenalan ini dilakukan dengan menggunakan reseptor sensori pendengaran, penglihatan, dan perabaan.

Lakukan stimulasi dengan interaksi untuk membuat anak belajar bahasa tanpa menggunakan alat media elektronik saat memberikan pembelajaran.

Hal ini dilakukan guna menghindari anak yang cenderung lebih tertarik pada alat tersebut dibandingkan pembelajarannya.

4. Amati dan konsultasilah

"Maka amati terus perkembangan anak, bila kemampuannya tidak sesuai dengan umurnya segera konsultasikan dengan ahli," kata Fitri yang merupakan lulusan Universitas Diponegoro.

Pilihan Editor: Faktor-faktor Penyebab Anak Speech Delay Menurut Dokter

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."