7 Hal yang Dilarang Dilakukan di Pesawat: Pakai Parfum hingga Turun Terburu-buru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap penumpang pesawat tentu ingin perjalanannya menenangkan dan sampai ke tujuan dengan selamat. Namun, seperti halnya moda transportasi umum lainnya, perilaku penumpang lain sering kali membuat hal itu tidak bisa terjadi. Penerbangan bisa menjadi mimpi buruk hingga tiba ke tujuan. 

Sebelum hal itu terjadi, ketahui hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan di pesawat agar semua penumpang bisa melalui perjalanan udara dengan nyaman. Yuk, disimak!

1. Sembarangan Merebahkan Kursi

Merebahkan kursi bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan kenyamanan ekstra, terutama jika ingin beristirahat selama penerbangan. Namun, hal ini perlu dilakukan dengan bijaksana.

Menurut seorang pelatih etiket, Mariah Grumet, penumpang memang berhak merebahkan kursinya, tapi harus memperhatikan penumpang di belakang. Melakukannya secara tiba-tiba, misalnya saat penumpang lain sedang menikmati makanan di meja lipat, bisa menimbulkan ketidaknyamanan.

Alternatifnya, menggunakan alat seperti gantungan kaki bisa menjadi pilihan agar tetap bisa beristirahat tanpa mengganggu penumpang lain.

2. Melepas Kaus Kaki

Melepas sepatu mungkin merupakan kebiasaan banyak orang saat ingin bersantai di pesawat, terutama dalam penerbangan jarak jauh. Namun, melepas kaus kaki bisa membuat penumpang lain merasa tidak nyaman, terutama jika ada bau yang kurang sedap.

Selain itu, area kabin pesawat bukanlah tempat yang higienis untuk bertelanjang kaki. Sebagai solusinya, bawalah sepatu ringan.

3. Menyebar Bau Menyengat atau Parfum 

Penerbangan yang nyaman juga berarti menghargai lingkungan sekitar, termasuk aroma di dalam kabin. Wakil Editor Digital Conde Nast Traveller, Sarah James, mengatakan penggunaan parfum, semprotan, atau produk kecantikan dengan aroma kuat dapat mengganggu penumpang lain, terutama mereka yang memiliki alergi atau kondisi medis tertentu.

Sebaliknya, semprotkan wewangian pada pakaian atau aksesori sebelum naik pesawat. 

“Menyemprotkan apa pun di area tertutup bukanlah ide yang bagus. Seseorang di sekitar mungkin menderita asma atau alergi, dan bau-bauan membuat sebagian orang merasa mual,” ucapnya.

Selain itu, Mariah Grumet juga menambahkan, untuk mempertimbangkan memilih cemilan saat berada di pesawat. Ia mengatakan, untuk menghindari membawa makanan yang berbau tajam seperti ikan atau bawang yang bisa mengganggu penumpang lain.

4. Bersikap Negatif pada Orang Tua dengan Bayi

Tak bisa dimungkiri bahwa tangisan bayi di pesawat dapat menambah stres selama penerbangan. Namun, Mariah Grumet mengingatkan agar tidak bersikap kasar kepada orang tua bayi tersebut.

Orang tua kemungkinan besar sudah merasa cemas dengan situasi tersebut, sehingga sikap negatif dari penumpang lain hanya akan menambah beban. Sebaliknya, cobalah untuk bersabar dan memahami. “Kemungkinan besar orang tua sudah sangat malu, dan kamu tidak ingin menambah suasana dengan berbisik-bisik atau memberikan tatapan tidak senang,” katanya.

5. Tertidur di Bahu Orang Lain

Tidur selama penerbangan adalah hal yang wajar, terutama jika penerbangannya panjang. Namun, pastikan tidak mengganggu orang yang duduk di sebelah.

Tertidur di bahu orang lain, terutama jika mereka adalah orang asing, adalah tindakan yang tidak sopan dan bisa membuat mereka merasa tidak nyaman.

Travel and Leisure menyarankan solusinya, untuk membawa bantal leher agar tidur lebih nyaman tanpa harus mengorbankan kenyamanan orang lain.

6. Minum Alkohol sebelum Terbang

Menikmati minuman di lounge bandara sebelum penerbangan mungkin terdengar menarik. Namun, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan sebelum naik ke pesawat bisa berisiko.

Selain menyebabkan mabuk udara, kondisi ini juga bisa memicu perilaku yang kurang pantas di dalam pesawat.

7. Terburu-buru saat Turun dari Pesawat

Ketika pesawat sudah mendarat, wajar jika penumpang ingin segera turun dan melanjutkan perjalanan. Namun, memaksa untuk keluar lebih dulu bukanlah etiket yang baik.

Setiap orang akan memiliki kesempatan untuk keluar dari pesawat, sehingga tidak perlu terburu-buru. Jika harus mengejar penerbangan lanjutan, lebih baik menginformasikan kepada awak kabin agar mereka bisa membantu keluar lebih cepat tanpa mengganggu penumpang lain.

 "Cara paling sopan untuk turun dari pesawat adalah dengan membiarkan orang-orang di depan turun lebih dulu," kata Mariah Grumet.

Dengan mengikuti etika-etika sederhana ini, pengalaman naik pesawat yang nyaman tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi penumpang lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Bolehkah Bawa Makanan di Pesawat? Berikut Aturannya

PUTRI ANI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."