Probiotik Bisa Bantu Penyembuhan Keputihan Bacterial Vaginosis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi vagina. Shutterstock

Ilustrasi vagina. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Probiotik bisa digunakan sebagai pengobatan pendamping dalam membantu mengobati keputihan akibat bacterial vaginosis (BV). Hal itu diutarakan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Sumatera Utara Leo Simanjuntak.

"Dibandingkan mereka yang hanya obat standar, ditambah probiotik kesembuhannya jauh lebih bagus yang kombinasi, kekambuhan juga jauh menurun," kata Leo dalam seminar mengenai peran probiotik bagi reproduksi di Pertemuan Ilmiah Tahunan Bidan 2024 di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan ini mengatakan pengobatan standar keputihan adalah dengan antibiotik metronidazol, yang memiliki angka kekambuhannya sampai 80 persen. Dengan diberikan pengobatan standar dikombinasikan dengan probiotik, hasilnya akan lebih baik dan kekambuhan akan jauh menurun.

Pengobatan keputihan menggunakan probiotik akan bermanfaat dalam membantu dengan efek kesembuhan yang lebih baik dibandingkan hanya dengan antibiotik.

Bacterial vaginosis penyebab keputihan terjadi karena bakteri baik lactobasilus kalah banyak dengan bakteri jahat atau disebut anaerob.

Probiotik akan mengubah susunan bakteri jahat yang terlalu banyak pada vagina dan menggantinya dengan bakteri baik sehingga vagina sehat kembali.

Ciri-ciri bacterial vaginosis adalah keputihannya putih keabuan, tipis, tidak kental, homogen dan khasnya berbau amis.

Penggunaan antibiotik pada pengobatan biasanya juga memberikan efek samping mual, dengan probiotik akan mengurangi efek samping pengobatan keputihan bacterial vaginosis.

Dia juga mengatakan pemberian antibiotik yang berlebihan tidak dianjurkan karena bakteri akan resisten dan infeksinya lebih mudah kambuh.

"Pemberian probiotik pada bacterial vaginosis angka kesembuhan tinggi, kekambuhan rendah, efek samping tidak bermakna dibandingkan hanya antibiotik," kata Leo.

Pemberian probiotik sebagai tambahan pengobatan keputihan diberikan minimal 1 bulan atau 60 hari, dengan dosis 1-2 kali sehari sebanyak 500 miligram. Leo mengatakan keputihan karena bacterial vaginosis harus menjadi perhatian karena dialami banyak perempuan usia reproduksi sebanyak 40-50 persen terutama di wilayah dengan iklim tropis.

Pilihan Editor: Segera Periksa ke Dokter Jika Keputihan Berbau Tak Sedap dan Warna Berubah

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."