Cara Menggunakan Minyak Kelapa sebagai Makeup Remover

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi minyak kelapa. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi minyak kelapa. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Minyak kelapa memiliki banyak kegunaan untuk kulit, termasuk sebagai penghapus sebagian besar riasan atau makeup remover. “Minyak kelapa bersifat antibakteri, anti-ragi, dan juga berfungsi sebagai krim pertolongan pertama yang bagus. Karena efek deterjennya, minyak kelapa juga berfungsi dengan baik sebagai penghilang riasan," ucap Carl Thornfeldt, pendiri Epionce Skincare and sudah 30 tahun berpengalaman di industri kecantikan dikutip dari laman Byrdie, Selasa, 29 Oktober 2024.

Meski demikian perlu dicatat bahwa minyak kelapa komedogenik, sehingga tidak direkomendasikan untuk jenis kulit yang rentan jerawat.

Cara menggunakan minyak kelapa sebagai makeup remover

Menggunakan minyak kelapa sebagai minyak pembersih bisa diaplikasikan langsung, tanpa waslap atau kapas. Tuang minyak kelapa secukupnya ke telapak tangan kamu, kemudian gosokkan dengan lembut ke kulit kering. Berikan penekanan khusus pada riasan mata yang tebal. Setelah riasan cukup meleleh, bilas wajah Anda dengan air hangat dan keringkan.

Karena minyak kelapa memiliki kecenderungan untuk menyumbat pori-pori, disarankan untuk menggunakan minyak kelapa sebagai penghilang riasan dalam tahapan double cleansing, yang berarti kamu harus menindaklanjuti dengan pembersih wajah yang lembut.

Dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah Tiffany Libby menyarankan untuk menggunakan minyak kelapa sebesar ukuran koin. Jangan berlebihan adalah kuncinya.

Yang perlu dipertimbangkan sebelum memakai minyak kelapa sebagai makeup remover

Menurut dokter bedah plastik holistik Anthony Youn, tidak semua jenis kulit kompatibel dengan minyak kelapa terutama kulit rentan jerawat.

"Minyak kelapa bisa komedogenik, artinya itu mungkin menyumbat pori -pori dan dapat menyebabkan jerawat pada beberapa individu," kata Libby.

Namun di sisi lain, minyak kelapa juga telah terbukti membantu pemilik kulit yang rentan jerawa. Berkat kandungan antibakteri, minyak kelapa membantu mengurangi peradangan pada kulit.

"Tidak semua orang akan bereaksi sama saat menggunakan minyak kelapa, jadi ide yang bagus untuk uji coba di area kulit tertentu alias patch test minyak kelapa terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk melihat kemungkinan iritasi kulit," ucapnya.

Untuk melakukan patch test, dokter Libby menyarankan mengoleskan minyak kelapa ke area kecil kulit di belakang telinga atau di lengan bawah. "Biarkan dan jangan cuci," katanya. "Oleskan dengan cara ini satu atau dua kali per hari selama seminggu. Jika tidak ada tanda-tanda iritasi di akhir minggu, kemungkinan besar minyak kelapa aman diterapkan di kulit wajah," ucapnya.

Rutinitas perawatan kulit

Setelah menggunakan minyak kelapa untuk menghilangkan riasan sebelum tidur, ikuti dengan beberapa langkah perawatan kulit tambahan. Thornfeldt memperingatkan bahwa minyak kelapa tidak boleh dilihat sebagai produk perawatan kulit all in one, karena tidak akan melembapkan kulit dan tidak dapat menyediakan protein untuk melindungi penghalang kulit.

"Bilas dengan air hangat untuk menghilangkan sisa minyak kelapa," katanya.

Jika perlu, gunakan pembersih wajah yang lembut sebagai tambahan, dan keringkan dengan handuk yang bersih dan lembut. Setelah pembersihan, oleskan serum, diikuti pelembap untuk menjaga kulit tetap terhidrasi sepanjang malam.

Kesimpulannya, aman menggunakan minyak kelapa sebagai makeup remover, tetapi hanya jika itu organik, tidak dimurnikan, dan cold-pressed. Mencari tiga kata kunci pada label ini akan membantu meminimalkan kemungkinan komedogenik dan memaksimalkan kemanjuran manfaat minyak kelapa. 

Pilihan Editor: Ketahui Manfaat Minyak Kelapa untuk Rambut dan Cara Penggunaannya yang Tepat

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."