6 Rahasia Tak Biasa dari Orang yang Sangat Bahagia dan Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi wanita tersenyum. Freepik.com/Lookstudio

Ilustrasi wanita tersenyum. Freepik.com/Lookstudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang dewasa tentu banyak yang mengalami perjuangan yang mungkin tidak perlu, patah hati, dan frustrasi. Namun apakah Sahabat Cantika tertarik pada apa yang membedakan orang yang bahagia dengan mereka yang tampaknya menarik semua perjuangan dan nasib buruk?

Ada beberapa 'rahasia' yang dibagikan oleh orang-orang paling bahagia yang dikenal oleh penulis laman Your Tango, Alex Mathers.

Berikut adalah 6 rahasia tak biasa dari orang yang sangat bahagia dan sehat:

1. Mereka berhenti mencari

Hal yang aneh terjadi ketika kita melakukan apa yang dilakukan 99 persen manusia, yaitu mencari kebahagiaan: kita menjadi tidak bahagia.

Jika kita secara sadar mengejar ilusi 'kebahagiaan', kita secara tidak sadar mengomunikasikan kepada diri kita sendiri bahwa kita tidak bahagia. Pengejaran itu menekankan kekurangan.

Ketika Alex Mathers mengungkapkan kepada kliennya bahwa mereka telah memiliki semua yang mereka butuhkan untuk bahagia, dia selalu melihat kelegaan mengalir di atas mereka.

2. Mereka dapat merasakan keterhubungan

Merasakan hubungan yang kita miliki dengan semua hal adalah bentuk kebahagiaan. Dengan menciptakan realitas yang kita inginkan, kita menegaskannya. 

Jika kita melihat orang lain terhubung, kita terhubung. Jika kita melihat diri kita sebagai korban, kita menciptakan realitas itu dan kita merasakan depresi dari realitas itu.

3. Mereka berhenti berfokus pada penyembuhan atau healing

Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental atau masalah lain yang serius, beberapa jenis terapi untuk beberapa waktu mungkin diperlukan.

Namun, setelah beberapa saat, Alex percaya bahwa perhatian yang diberikan pada 'kesehatan mental' seseorang akan merugikanmu.

Ketika kita fokus untuk memperbaiki masalah yang kita rasakan, kita secara tidak sengaja menekankan masalah kita dalam pikiran, sehingga memperbesarnya. Sebaliknya, kita harus fokus pada pekerjaan kita, mengembangkan keterampilan kita, menciptakan nilai di dunia, dan membantu orang lain.

Itu membuat kita keluar dari pikiran kita, menjauh dari obsesi diri kita yang narsis. Ketika kita melakukan ini, kita menyadari kesehatan mental yang ada selama ini.

4. Mereka memprioritaskan keceriaan

Orang-orang yang 'paling bahagia' sama sekali tidak memiliki kehidupan yang ideal. Bahkan orang-orang yang kamu iri pun menghadapi hal-hal yang tidak kamu inginkan. 

Kesamaan orang-orang yang bahagia adalah mempertahankan kebutuhan terus-menerus untuk menjaga agar segala sesuatunya tetap ringan. Kamu tidak harus selalu melucu, tapi tentang bersikap riang saat diperlukan dan membuat orang-orang di sekitarmu tetap bersemangat.

Kebanyakan orang fokus pada kesengsaraan mereka. Orang yang bahagia melampaui ini dan secara aktif mempraktikkan seni bersikap riang.

5. Mereka berteman dengan kegelapan

Ingin tahu cara tercepat untuk terus-menerus sengsara? Tolak hal-hal yang 'buruk'. Tolak sisi gelap dalam dirimu.

Tolak untuk menerima kekejaman sifat manusia. Mengeluhlah saat hujan. Kamu tidak akan pernah bisa menikmati hidup jika tidak ada saat-saat yang lebih gelap.

Dan kamu tidak akan pernah bisa benar-benar merangkul sifat manusia, atau dirimu sendiri. Jika kamu tidak menerima dan mengakui unsur-unsur gelap kita.

Orang yang bahagia telah menerima kengerian yang mengintai di jalan-jalan yang remang-remang di dunia sekitar kita. Mereka tidak mengucapkan ratusan afirmasi dengan senyum yang dipaksakan sambil berharap dan berdoa agar hal-hal buruk ditutupi seperti cat badut dan menghilang.

Orang yang bahagia tidak tertipu. Mereka menerima. Mereka menggunakan sifat agresif mereka.

Mereka belajar mencintai kenyataan apa adanya. Mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk mengatasi kejahatan, tapi mereka tidak mencoba mengubah hal-hal yang berada di luar kendali mereka.

6. Mereka secara aktif berbelas kasih

Tidak seorang pun yang terlahir kurang berbelas kasih daripada orang lain, meskipun tampaknya tidak demikian saat kita dewasa.

Tapi kita selalu punya pilihan. Kita dapat menemukan hal-hal yang kita sukai pada orang lain. 

Kita dapat menemukan alasan untuk mencintai orang lain (bahkan jika mereka memilih untuk mewarnai rambut mereka menjadi biru). Belas kasih adalah bagian dari apa artinya menjadi manusia. Bukan berarti tertipu atau menjadi 'optimis yang putus asa.'

Itu berarti membuka diri terhadap kemanusiaan dan mengharapkan yang terbaik pada orang lain. Itu berarti melihat diri kita sendiri pada orang lain.

Jika kita melakukan yang sebaliknya, kita akan menjadi jemu dan getir, bersikap kaku terhadap orang lain, dan gagal memanfaatkan peluang untuk kolaborasi yang sehat dan kegembiraan bersama. Pada akhirnya, kitalah yang paling banyak kehilangan.

Pilihan Editor: 11 Cara Sederhana untuk Menciptakan Gaya Hidup Sehat dan Bahagia

YOURTANGO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."