CANTIKA.COM, Jakarta - Kecemburuan retroaktif mungkin tampak seperti rasa ingin tahu dengan semua pertanyaan tentang hubungan masa lalu atau mantan pacar, tetapi secara tidak sadar ia memiliki akar yang lebih tidak aman daripada yang kamu kira.
Rasa cemburu mungkin tampak menawan dalam fiksi dengan pasangan yang merenung secara obsesif bersikap posesif terhadap hubungan tersebut. Faktanya, berkat karakter fiksi yang ramah ini, sikap posesif mungkin juga menjadi salah satu sifat yang paling didambakan dalam diri calon pasangan kamu. Namun, kondisi itu tidak seindah kenyataan.
Rasa cemburu dalam hubungan sama sekali tidak menyenangkan. Pernahkah kamu memiliki pasangan yang selalu marah pada hubungan masa lalu? Mungkin mereka terus-menerus mengganggu Anda dengan pertanyaan seperti "Apakah kamu masih memikirkannya?"
Fokus obsesif dan posesif terhadap masa lalu pasangan ini muncul dari rasa tidak aman karena merasa tidak cukup baik. Hal ini disebut kecemburuan retroaktif. Berikut penjelasan Psikoterapis Nadia Addesi:
Apa itu kecemburuan retroaktif?
Di permukaan, mereka mungkin tampak meragukan niat pasangannya, menyiratkan bahwa mereka takut pasangannya akan kembali ke hubungan masa lalu. Bagi Anda, mungkin tampak bahwa mereka meragukan Anda dan hubungan tersebut. Seolah-olah kepercayaan mereka pada ikatan itu sendiri sedang goyah. Namun, kecemburuan ini sebenarnya berasal dari rasa tidak aman dan merupakan proyeksi dari rasa takut mereka sendiri akan ditinggalkan dan harga diri yang rendah.
Nadia Addesi menjelaskan, “Hal ini tidak selalu tentang apa yang mereka lakukan sekarang, melainkan gaya keterikatan yang cemas dan rasa tidak aman yang lebih dalam. Ketika Anda tidak merasa sepenuhnya aman atau 'cukup baik' pada diri sendiri, pikiran Anda mungkin berlebihan dan berfokus pada hubungan masa lalu yang sebenarnya tidak relevan dengan masa kini. Itulah suara di kepala kita yang bertanya-tanya, "Bagaimana jika saya tidak sebaik orang-orang yang pernah bersama mereka sebelumnya?"
Tips penyembuhan
Jika ini terdengar familiar bagi kamu hentikan pola lama. Psikoterapis Nadia Addesi menawarkan beberapa kiat bermanfaat untuk penyembuhan guna mencegah kecemburuan retroaktif mengganggu hubungan Anda.
1. Move on dari masa lalu
Berkutat pada masa lalu tidaklah baik. Berpikir berlebihan, berasumsi berlebihan, dan menganalisis berlebihan tentang hantu hubungan masa lalu dapat membebani hubungan Anda saat ini, yang berpotensi mendorongnya ke titik puncaknya.
Sebaliknya, tetaplah percaya diri pada kekuatan ikatan kamu saat ini. Masa lalu tidak dapat menjangkau Anda, apa yang telah terjadi sudah terjadi. Nadia Addesi memberikan poin yang sangat valid dan kuat mengenai hal ini. “Fokuslah pada ikatan yang Anda bangun sekarang, yang lebih kuat dan lebih nyata daripada ingatan apa pun.”
2. Mencintai diri sendiri
Karena kecemburuan berakar pada harga diri yang bermasalah, pastikan untuk merawat diri sendiri. Mencintai diri sendiri dan berbelas kasih kepada diri sendiri akan membantu Anda melewati masa sulit akibat citra diri yang negatif. Nadi berkata, “Kecemburuan sering kali menyoroti bagian-bagian diri kita yang membutuhkan kepastian dan pengasuhan.” Dengarkan apa yang dikatakan kecemburuan Anda dan mulailah mengungkap apa yang mengganggu kamu dan berusahalah mengatasinya.
3. Komunikasi terbuka
Hubungan bukanlah pertarungan gladiator atau pengejaran kemenangan ego. Jujurlah dan transparan tentang perasaan Anda kepada pasangan. Rasa cemburu sering kali membuat pasangan marah dan mempertanyakan niat mereka. Hindari membuat pasangan merasa bertanggung jawab atas rasa tidak aman. Kamu harus mengatakan, "Bukan kamu, tapi aku" tanpa rasa malu. Bersikaplah berani dan cukup berani untuk menunjukkan sisi rentan kamu. Dengan cara ini, pasangan dapat lebih memahami kamu dan menawarkan dukungan.
Seperti yang disarankan Nadia Addesi, “Lakukan percakapan yang terbuka dan jujur dengan pasangan kamu. Beri tahu mereka apa yang kamu rasakan—bukan untuk membuat mereka bertanggung jawab, tetapi untuk memberi diri kamu kebebasan untuk bersikap rentan. Ingat, kecemburuan retroaktif bukan tentang mereka dan apa yang mereka lakukan atau lakukan salah, melainkan tentang memahami kebutuhan dan ketakutan Anda sendiri, lalu mengatasinya dalam hubungan.”
Pilihan Editor: Bisakah Berteman dengan Mantan Pacar Setelah Putus Cinta? Ini Syaratnya
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika