CANTIKA.COM, Jakarta - Nirina Roudhatul Jannah Zubir atau akrab disapa Nirina Zubir kembali meraih Piala Citra Festival Film Indonesia yang kedua setelah terakhir ia menang lewat film Heart tahun 2006. Pada FFI 2024 Nirina menyabet gelar aktris terbaik melalui film Jatuh Cinta Seperti di Film-film.
Di atas panggung FFI 2024, istri Ernest Cokelat ini mengatakan kemenangannya adalah berkat dukungan suami tercinta Ernest dan juga kolaborasi yang luar biasa dari semua pemain film. Bagaimana Yandy memercayakan peran karakter Hana untuk Nirina.
"Buat film Indonesia kalau film hitam putih yang tadinya ditolak di mana-mana bisa mendapat penghargaan dari FFI, percayalah kalau ke depan film Indonesia lebih bervariasi," ucap pemeran dalam film Keluarga Cemara 2 ini.
Perempuan kelahiran 12 Maret 1980 ini juga mengimbau pada insan film untuk membuat film Indonesia dengan genre yang berbeda-beda, keluarkan semua imajinasi, dan bagi para investor percayalah pada film Indonesia.
"Terima kasih suami, anak-anak, dan kedua orang tua saya, khususnya Bapak Zubir yang namanya saya bawa terus," ucap Nirina menutup pidato kemenangannya.
Nirina tidak sendiri membawa Piala Citra, partnernya Ringgo Agus Rahman meraih aktor teraik, Yandy Laurens sebagai penulis skenario asli terbaik, dan juga film terbaik FFI 2024 jatuh pada film Jatuh Cinta Seperti di Film-film.
Para cast pemenang film terbaik FFI 2024, Jatuh Cinta Seperti di Film-filme berpose setelah meraih piala Citra, di ICE BSD, Rabu, 20 November 2024/Foto: CANTIKA/Zhahira Reka Firdania
Tema FFI 2024
penghargaan Piala Citra ke-44 pada tahun ini berlangsung di ICE BSD, Tangerang, pada Rabu, 20 November 2024. FFI 2024 mengangkat tema ‘Merandai Cakrawala Sinema Indonesia’. Istilah merandai bermakna menjelajahi atau mengarungi, yang mencerminkan tekad panitia FFI untuk menciptakan ruang kolaborasi bagi seluruh pelaku industri perfilman Indonesia.
Melalui tema ini, mereka berharap dapat membangun ekosistem perfilman yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif. “Saya berharap FFI tahun ini dapat terus menjadi penyemangat bagi para sineas Indonesia,” kata Ario. Terlebih karena berbagai capaian luar biasa telah dicatatkan perfilman Indonesia setahun belakangan.
Mulai dari raihan penonton di bioskop hingga prestasi membanggakan para sineas Indonesia di peta sinema global. “FFI ingin terus berkomitmen untuk menjadi platform yang dapat mengapresiasi seluruh capaian teknik seni perfilman Indonesia dan menjunjung tinggi nilai meritokrasi dan juga akuntabilitas,” ungkap Ario.
Pilihan Editor: Perankan Hana di JESEDEF, Nirina Zubir Ungkap Jadi Salah Satu Titik Balik Kariernya
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika