CANTIKA.COM, Jakarta - Meskipun masih banyak yang harus diungkap tentang hubungan yang mendasari antara pola makan dan kesehatan mental, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa keduanya sebenarnya berkaitan sangat erat.
Diet dan Kesehatan Mental: Apakah Berkaitan?
Secara historis, kondisi kesehatan mental telah ditangani dengan terapi psikiatris seperti konseling, pengobatan, dan terkadang rawat inap.
Saat ini, bidang baru yang disebut psikiatri nutrisi menekankan bagaimana pola makan dan nutrisi mempengaruhi perasaan mental seseorang. Ini bertujuan untuk mendukung pengobatan kondisi kesehatan mental dengan perubahan pola makan dan gaya hidup.
Ini adalah sesuatu yang mungkin kita anggap remeh di masa lalu, namun masuk akal jika makanan yang kita makan mempunyai pengaruh yang sama besarnya pada otak kita seperti halnya pada seluruh tubuh kita.
Salah satu alasan mengapa pilihan makanan kita sangat mempengaruhi otak kita adalah karena sistem pencernaan kita – atau yang lebih sering disebut sebagai “usus” – sebenarnya sangat erat hubungannya dengan otak.
Usus adalah rumah bagi triliunan mikroba hidup yang memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, seperti mensintesis neurotransmiter yang mengirimkan pesan kimia ke otak untuk mengatur tidur, nyeri, nafsu makan, suasana hati, dan emosi.
Faktanya, terdapat jaringan interaksi yang begitu rumit di antara keduanya sehingga usus dijuluki “otak kedua”. Secara formal, hubungan keduanya disebut dengan gut-brain connection atau poros usus-otak.
Masih banyak yang harus kita pelajari, namun penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kita makan mempengaruhi kesehatan koloni mikroba usus, yang kemudian mempengaruhi otak kita dan, dengan demikian, kesehatan mental dan emosional kita.
Dikutip dari Healthline, pola makan dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental. Terdapat beberapa bukti bahwa pola makan tertentu dapat membantu mengurangi gejala depresi, kecemasan, dan suasana hati secara umum.
Untuk Depresi: Diet Mediterania
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai penelitian telah mengamati hubungan antara pola makan, kesehatan usus, dan risiko depresi. Sebuah studi menemukan bahwa pola makan kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan serta rendah daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan 10 persen lebih rendah kemungkinan gejala depresi.
Setidaknya dua penelitian penting secara langsung mengukur kemampuan diet Mediterania untuk mengurangi pengukuran depresi pada kelompok studi eksperimental dengan hasil yang menjanjikan. Namun, tidak semua penelitian mengenai topik ini menunjukkan hasil yang luar biasa, dan masih diperlukan lebih banyak uji coba pada manusia. Meskipun demikian, bukti awal cukup meyakinkan.
Beberapa lembaga kesehatan bahkan mulai merekomendasikan pola makan mirip Mediterania untuk mendukung kesehatan usus dan menurunkan risiko depresi.
Untuk mengikuti diet Mediterania, tingkatkan asupanmu dengan:
Buah-buahan
Sayuran
Ikan
Kacang-kacangan
Minyak zaitun
Produk susu
Batasan diet Mediterania:
Makanan yang digoreng
Daging olahan
Makanan yang dipanggang
Minuman manis
Ingatlah bahwa memilih pola makan yang berakar pada prinsip diet Mediterania tidak berarti meninggalkan makanan budayamu.
Faktanya, kebiasaan makanmu harus mencakup makanan yang mudah diakses secara lokal dan bermakna bagimu secara budaya atau pribadi.
Untuk Stres dan Kecemasan: Batasi Alkohol, Kafein, dan Makanan Manis
Ada beberapa zat tertentu yang dapat memperburuk gejala kecemasan: alkohol, kafein, dan gula tambahan. Terlebih lagi, penelitian telah mengamati korelasi antara kecemasan dan tingginya asupan lemak jenuh, rendahnya asupan buah, dan kualitas pola makan yang buruk secara keseluruhan.
Jika Sahabat Cantika merasa sangat stres atau cemas, kamu mungkin ingin menyesuaikan pola makan sebagai bagian dari rencana perawatanmu. Pertimbangkan untuk mengurangi asupan alkohol, kafein, dan gula tambahan.
Sebaliknya, pilihlah lebih banyak makanan yang dapat mengurangi peradangan dan stres di seluruh tubuh, seperti buah-buahan dan sayuran kaya serat, lemak tak jenuh, dan makanan fermentasi yang mengandung bakteri.
Untuk Suasana Hati dan Kesejahteraan Mental: Diet Padat Nutrisi
Untuk meningkatkan mood kamu, salah satu hal terbaik yang dapat Sahabat Cantika lakukan dalam hal diet adalah dengan mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung berbagai nutrisi yang meningkatkan kesehatan.
Meskipun para peneliti masih mengeksplorasi hubungan antara makanan dan kesehatan mental, ada beberapa penelitian yang mendukung pola makan berkualitas tinggi dan padat nutrisi untuk meningkatkan suasana hati.
Misalnya, tiga penelitian menemukan bahwa makan lebih banyak buah dan sayur dikaitkan dengan berkurangnya rasa khawatir, lebih rendahnya ketegangan, dan lebih besarnya kepuasan hidup, sementara tinjauan literatur mengaitkan kualitas makanan yang lebih tinggi dengan peningkatan suasana hati.
Pilihan Editor: Media Sosial Bikin Kamu Cemas? Coba Lakukan Ini, Yuk!
ZHAHIRA REKA FIRDANIA | HEALTHLINE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika