Sejak Usia Berapa Anak Boleh Main Media Sosial?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog klinis anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menyarankan anak perlu diberi batas usia minimal dalam bermain media sosial. Yaitu minimal anak berusia 13 tahun.

Lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan media sosial adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja di era digital saat ini. Namun, banyaknya konten yang tersedia di dunia maya menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perkembangan psikologis anak.

"Kalau menurut saya 13 tahun anak baru boleh diperkenalkan sesuai dengan batasan. Untuk masuk media sosial itu harus punya email kan? Saran saya batasnya 13 tahun," kata Vera di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Vera menyebut sangat penting untuk menetapkan batas usia minimal 13 tahun pada anak untuk mulai mengenal dan menggunakan media sosial. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang diterapkan banyak platform media sosial, yang mengharuskan penggunanya memiliki alamat email dan berusia minimal 13 tahun untuk membuat akun.

Ia juga menyoroti negara seperti Australia yang menerapkan kebijakan lebih ketat dengan menetapkan batas usia 16 tahun untuk mengakses media sosial. "Saya pribadi setuju dengan batas usia 16 tahun karena pada usia tersebut anak-anak lebih matang dalam menghadapi berbagai dampak negatif dari dunia maya," ujarnya.

Dampak negatif pada anak

Vera juga menyebut sejumlah dampak negatif yang dapat dialami anak yang terlalu dini terpapar media sosial. Beberapa masalah yang muncul antara lain perilaku kasar, terpapar konten berbau pornografi, bahkan depresi dan kecemasan.

"Ada juga kasus di mana anak menemukan tutorial tentang bunuh diri di media sosial, yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan mental mereka," sebut Vera.

Ia menjelaskan anak yang belum cukup matang untuk membedakan mana yang baik dan buruk di dunia maya cenderung lebih rentan terhadap tekanan sosial, komentar negatif, dan konten yang tidak sesuai usia mereka. Karena itu, ia menekankan pentingnya pendampingan orang tua atau pengasuh untuk memastikan anak hanya mengakses konten yang sesuai usia.

Banyak platform media sosial yang menyediakan pengaturan usia untuk membatasi jenis konten yang bisa diakses. Dengan batas usia minimal yang tepat disertai pendampingan yang baik, Vera berharap dapat membantu anak-anak menjalani kehidupan digital dengan lebih sehat dan aman tanpa terpapar risiko psikologis yang dapat merugikan.

"Usia berapa dia boleh lihat tergantung di rating usia di media sosialnya, ada tuh masing-masing usia berapa. Tapi tentu saja kita butuh dampingi, butuh dipilihkan yang dikonsumsi konten apa saja," ucap Vera.

Pilihan Editor: Pentingnya Decluttering Digital untuk Kesehatan Mental, Kata Psikolog

YAYUK WIDIYARTI | ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."