CANTIKA.COM, Jakarta - Dear Me Beauty merupakan merek kecantikan lokal yang didirikan pada tahun 2017. Nikita Wiradiputri salah satu pendirinya. Dia mengisahkan nama Dear Me Beauty terinspirasi dari keinginan untuk menghadiahkan diri sendiri.
"Karena waktu itu bagi kami, sebenarnya untuk membeli barang-barang kecantikan itu seperti self reward untuk diri sendiri. Maka itu namanya Dear Me Beauty," kata Nikita, CEO dan Co-Founder Dear Me Beauty, kepada Cantika, pada Kamis, 12 Desmber 2024.
Ketika ditanya mengapa memilih berbisnis di industri kecantikan, Nikita mengaku salah satunya didorong oleh keinginan menjadi pengusaha sedari kecil.
"Dari kecil, aku memang selalu punya mimpi ingin jadi entrepreneur suatu hari. Tapi saat muda dulu, aku masih bingung kira-kira industri apa yang cocok dengan aku," ucap Nikita.
Seiring berjalan waktu, dia melihat potensi bisnis kecantikan lokal. Hal itulah yang membuat dia dan rekan bisnisnya semakin yakin untuk terjun ke industri beauty.
"Maka dari itu kita masuk di sana (industri kecantikan). Jujur bagi aku, Dear Me Beauty seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Karena akhirnya aku menemukan passion aku sesungguhnya, yaitu di dunia kecantikan," katanya.
Dengan visi memberdayakan perempuan Indonesia, Dear Me Beauty menghadirkan produk kecantikan yang inklusif, halal, cruelty-free, dan telah bersertifikasi BPOM. Mengedepankan nilai 'people power', Dear Me Beauty mendengarkan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan produk-produk berkualitas yang relevan dengan konsumen.
Salah satu ciri khas Dear Me Beauty adalah inovasi kreatifnya, terutama dalam kolaborasi lintas brand, termasuk brand permen dan minuman.
Tantangan Merintis Dear Me Beauty
Salah satu tantangan Nikita merintis Dear Me Beauty adalah dia belum memiliki pengalaman berbisnis sebelumnya. Dia diketahui sarjana komunikasi di RMIT University, Australia. Meski demikian, dia pantang menyerah. Bersama rekan bisnisnya, dia mempelajari seluk-beluk bisnis.
"Jujur aku banyak banget belajar hal-hal baru saat itu seperti cara hiring team, cara menjadi leader yang baik. Aku juga banyak belajar dari senior-senior aku yang sudah lebih dulu di dunia beauty," ucap Nikita mengenang saat itu dia berusia 24 tahun.
Selain membekali diri dengan pengetahun berbisnis, dia juga semakin mendalami dunia kecantikan. Untungnya, dia sudah menyukai hal-hal serba kecantikan yang semakin memudahkan.
"Yang kedua aku harus benar-benar mempelajari dunia beauty itu seperti apa. Mempelajari ingredients salah satunya. Kita memang bekerja sama dengan manufaktur. Meski aku ga sedalam mereka (pengetahuannya), setidaknya aku harus memahami seperti tipe-tipe hyaluronc acid untuk jenis kulit apa saja," katanya.
Untuk mendalami hal-hal tersebut, Nikita rela mengorbankan waktu jalan-jalan atau liburnya saat bekerja. Ya, saat merintis Dear Me Beauty tujuh tahun lalu, Nikita masih bekerja di suatu retail fashion.
"Waktu itu aku double job. Jadi aku mempelajari itu semua di weekend," ucap Nikita yang lahir dari keluarga pebisnis, sang ayah pengusaha properti dan ibunya bankir.
Tantangan Menjaga Eksistensi Brand
Kini, kerja keras menciptakan suatu produk tersebut membuahkah hasil. Dear Me Beauty memiliki sekitar 150 karyawan di Jakarta dan beragam program sosial, termasuk pelatihan untuk UMKM dan program daur ulang kemasan.
Di tahun ketujuhnya, Nikita mengatakan salah satu tantangan bisnis kecantikan adalah mengikuti tren. Mengingat tren kerap berubah-ubah dalam waktu singkat, sementara butuh waktu tertentu untuk membuat produk kecantikan.
"Jadi kadang tren berubahnya secepat itu, kadang bisa sebulan, kadang bisa tiga bulan gitu. Sementara pembuatan produk bisa memakan waktu empat bulan. Itulah salah satu challenge kami, bagaimana cara kami keep up dengan tren," ucap mantan desainer grafis itu.
(dari kiri ke kanan) Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce, Melissa Siska Juminto dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si. berbincang dengan CEO dan Co-Founder Dear Me Beauty, Nikita Wiradiputri di Jakarta pada Kamis, 12 Desember 2024. Foto: Tokopedia
Manfaat Live Shopping
Nikita juga memahami betul tren belanja beberapa tahun ini di platform daring. Dia pun memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk di luar Pulau Jawa.
Berkat pemanfaatan berbagai kampanye dan fitur di Tokopedia maupun ShopTokopedia, Dear Me Beauty mencatatkan kenaikan transaksi penjualan. Bahkan, penjualan live shopping menjadi salah satu andalan Dear Me Beauty, di mana sesi ini berkontribusi hingga 70 persen dari total penjualannya.
Menyadari besarnya kontribusi live shopping terhadap penjualan, Dear Me Beauty kian gencar menghadirkan sesi ini yang bisa mencapai 5 kali dalam sehari dengan 5 host, dan 24 jam dengan 10 host saat kampanye khusus.
“Agar makin menarik dalam menghadirkan sesi live shopping, kami semakin detail dalam setiap sesi. Misalnya, memberikan panduan dan latihan kepada para host, cara berpakaian, pemahaman terhadap produk, dan cara berinteraksi dengan audiens, termasuk intonasi suara dan sapaan ‘dear’ kepada audiens kami. Selain itu, kami juga aktif berkolaborasi dengan ratusan kreator konten dan afiliator yang berdampak signifikan terhadap brand awareness dan memperluas jangkauan pasar,” tutur Nikita.
Tren Kecantikan 2025
Menurut Nikita, tren kecantikan tahun depan semakin diwarnai produk dekoratif, lip gloss dan lip tint. "Kami juga melihat ada potensi di primer dan foundation," katanya.
Terkait tren warna makeup 2025, Nikita mengatakan Dear Me Beauty akan mendengarkan kebutuhan para pelanggan setianya, selain mengadopsi tren. "Hubungan kami dengan customer sudah seperti teman. Mereka sering kasih saran warna via DM, misal 'ini warna pink-nya bagus, tapi yang ini belum ada kak'. Kami senang dengan percakapan dan feedback tersebut. Dan, tentunya jadi pertimbangan kami saat meluncurkan produk selanjutnya," ujar Nikita.
Pilihan Editor: Dipilih Lewat Vote, Ini 32 Pemenang Tokopedia Beauty Awards 2023
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika