CANTIKA.COM, Jakarta - Untuk libur Nataru, sedikit orang suka merayakannya di keramaian kota, sementara kebanyaka mencari ketenangan di alam, seperti di gunung atau pantai.
Malam tahun baru adalah momen spesial yang sering dirayakan dengan berbagai cara sebagai rangkaian libur Nataru. Beberapa orang lebih suka merayakannya di keramaian kota, sementara yang lain mencari ketenangan di alam, seperti di gunung atau pantai.
Keduanya menawarkan pengalaman yang unik dan berkesan. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih menghabiskan malam tahun baru di gunung atau pantai.
Mau Menikmati Pemandangan Biru atau Hijau?
Dikutip dari situs Wanderon, pantai adalah tentang langit biru yang jernih dan air yang bersih. Laut biru yang dalam bertemu dengan atmosfer di hamparannya, menjadikannya lukisan biru yang indah. Suara ombak yang datang ke pantai dan angin asin yang bercampur dengan ombak juga menjadi pilihan menarik. Warna biru memberikan efek ketenangan pada otak.
Sedangkan, jika ingin bersantai di alam yang dikelilingi oleh hutan hijau yang lebat dan rimbun serta pemandangan yang indah, pegunungan adalah tempat yang tepat. Hijau adalah warna peremajaan dan pertumbuhan, yang memberikan efek menenangkan.
Medan Berbukit atau Jalan yang Indah
Ilustrasi cuaca dingin di gunung. Dok. Kementerian Pariwisata
Gunung menyajikan pemandangan terbaik selama trekking. Pendaki bisa berhenti sejenak dan memandangi pemandangan yang indah. Medannya cukup menantang di beberapa titik, tetapi pemandangannya akan terbayar lunas pada akhirnya. Gunung memiliki risiko seperti hujan deras, badai angin, dan potensi bahaya dari satwa liar.
Sedangkan pantai bisa diakses dengan jalan yang tidak sulit. Orang yang datang bisa mendengarkan suara ombak sambil menikmati sinar bulan dan langit berbintang yang menciptakan suasana yang romantis. Selain itu pantai adalah tempat populer untuk pesta barbekyu, api unggun, dan bermain musik bersama teman-teman.
Namun beberapa pantai populer bisa sangat ramai, terutama saat malam tahun baru, sehingga mengurangi kesan privat dan tenang.
Berdasarkan Kepribadian
Psikolog Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Maryam Alatas, mengatakan kepribadian merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi penentuan tujuan objek wisata seseorang.
“Banyak variabel yang mempengaruhi pemilihan destinasi wisata, baik itu internal maupun eksternal. Kepribadian menjadi salah satu variabel internal seseorang dalam menentukan tempat wisata,” kata Maryam.
Secara psikologis, ia menjelaskan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan liburan, termasuk libur Nataru. Antara lain, motivasi, sikap, persepsi, kepercayaan, nilai-nilai, dan kepribadian. Soal pemilihan destinasi alam tersebut, lanjutnya, cukup menggambarkan kepribadian seseorang.
Dalam hal ini, seperti keidentikan pantai sebagai preferensi objek wisata bagi ekstrovert dan gunung sebagai wisata alam yang digandrungi introvert.
Pilihan Editor: Sambut Libur Nataru, Intip 3 Koleksi Kolaborasi Cara Delevingne x Calvin Klein
YOLANDA AGNE | DWI ARJANTO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika