Libur Nataru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tambah Kuota Pengunjung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Foto udara sejumlah wisatawan mengunjungi Puncak Seruni Point di kawasan Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu 26 Mei 2024. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat kunjungan wisatawan pada masa libur panjang waisak meningkat dari hari sebelumnya yakni 914 orang per hari menjadi 6.242 orang per kamis (23/5) hingga Sabtu (25/5).  ANTARA FOTO/Muhammad Mada

Foto udara sejumlah wisatawan mengunjungi Puncak Seruni Point di kawasan Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu 26 Mei 2024. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat kunjungan wisatawan pada masa libur panjang waisak meningkat dari hari sebelumnya yakni 914 orang per hari menjadi 6.242 orang per kamis (23/5) hingga Sabtu (25/5). ANTARA FOTO/Muhammad Mada

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, menambah kuota 1.000 pengunjung untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru atau libur Nataru. Sebelumnya, jumlah kuota harian wisatawan ke kawasan wisata Gunung Bromo 2.752 orang. Ditambah kuota harian selama libur Nataru, maka jumlah total kuota jadi 3.752 orang per hari. Kuota baru tersebut berlaku mulai 23 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025. 

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Rudijanta Tjandra Nugraha mengatakan, penambahan kuota pengunjung disesuaikan dengan tingginya minat wisatawan yang ingin berlibur ke kawasan wisata Gunung Bromo. Setelah lewat 2 Januari 2025, kuota harian 2.752 berlaku lagi. 

“Penambahan kuota tidak berlaku pada 30 Desember nanti karena ada kegiatan ibadah wulan kapitu sehingga kegiatan wisata Bromo ditutup saat itu,” kata Rudijanta kepada Tempo, Kamis, 19 Desember 2024.

Apa Itu Wulan Kapitu?

Wulan kapitu, yang berarti bulan ketujuh dalam kalender Jawa, merupakan bulan suci bagi masyarakat Tengger. Ibadah ini menjadi momen mereka lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui serangkaian ritual. 

Masyarakat Tengger dikenal sebagai penjaga tradisi dan kegiatan keagamaan yang berpusat di Gunung Bromo, gunung yang dianggap suci sebagai perwujudan Dewa Brahma sehingga gunung api setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu disakralkan oleh mereka. 

Rencana menutup kegiatan wisata Gunung Bromo pada 30 Desember diputuskan dalam rapat koordinasi para pemangku kebijakan pada 7 Desember lalu. Rapat koordinasi ini dihadiri Balai Besar TNBTS, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, kepolisian, dan pelaku jasa wisata. 

Karena itu, Rudijanta mengimbau masyarakat, wisatawan dan pelaku jasa wisata agar menghormati kebijakan itu sebagai mendukung pelestarian tradisi dan menjaga kearifan lokal masyarakatTengger . 

Pintu Masuk Resmi Gunung Bromo dan Semeru

Dalam pengumuman penambahan kuota bertanggal 17 Desember 2024 juga diinformasikan pintu-pintu masuk resmi ke dalam kawasan wisata Gunung Bromo dan Gunung Semeru

Wisatawan tujuan Gunung Bromo bisa masuk melalui Cemoro Lawang atau (Resor Tengger Laut Pasir) di Probolinggo, Wonokitri (Resor Gunung Penanjakan) di Pasuruan, dan Blok Jemplang di Dusun Ngadas, Desa Ngadas, Kabupaten Malang.  

Adapun wisatawan tujuan Gunung Semeru untuk sementara hanya boleh sampai danau Ranu Regulo, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. 

Wisatawan yang ingin ke Ranu Regulo bisa masuk lewat Desa Ranupani (Resor Ranupani, pos pendaftaran pendakian Gunung Semeru) dari arah Malang dan pos jaga Resor Senduro dari arah Lumajang kota maupun Malang selatan.

Sedangkan pendakian Gunung Semeru masih ditutup, tapi jalan masuknya sama saja dengan akses ke Ranu Regulo.

Cara Pesan Tiket

Selain tambahan kuota, Balai Besar TNBTS juga mewajibkan pembelian tiket masuk secara daring melalui situs resmi bookingbromo.bromotenggersemeru.org supaya pengunjung terhindar dari kemacetan akibat antrean maupun penumpukan pengunjung, serta mendapat kepastian harga tiket resmi. Pembelian tiket secara luring atau offline maupun bayar tunai di pintu masuk tidak diperbolehkan.

“Hal itu sangat perlu kami ingatkan dan tegaskan karena masih banyak tour operator bandel yang menawari wisatawan Bromo untuk beli tiket atau jasa lainnya secara on the spot,” kata Rudijanta. 

Namun, untuk pengunjung Ranu Regulo, tiket masih dapat dibeli langsung di lokasi (on the spot) dengan pembayaran melalui layanan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, bukan bayar pakai uang tunai. 

Tertarik mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di libur Nataru, girls?

Pilihan Editor: Persiapan Penting yang Perlu Dilakukan Sebelum Mendaki Gunung

ABDI PURMONO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."