7 Bahan Alami untuk Redakan Gangguan Pencernaan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp

Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gangguan pencernaan termasuk penyakit yang sering menghampiri banyak orang. Penyebabnya bisa karena makanan hingga kuman. Gejalanya dari kembung, mual, hingga sakit perut yang tak kunjung sembuh.

Untungnya, ada berbagai pengobatan untuk gangguan pencernaan dengan bahan alami yang efektif dan aman. Mengatasi gangguan pencernaan tidak selalu harus dengan obat kimia. Dikutip dari pafisofifi.org, berikut tujuh bahan alami yang dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan.

1. Jahe

Jahe sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan. Zat aktif dalam jahe, yaitu gingerol, memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan.

Sahabat Cantika bisa menikmati manfaatnya dengan membuat teh jahe dengan merebus beberapa iris jahe segar dalam air selama sepuluh menit kemudian disaring dan diminum dalam keadaan hangat. 

Selain itu, jahe juga dapat ditambahkan ke dalam masakan seperti sup atau tumis untuk mendapatkan efek yang sama. Menurut penelitian di Journal of Gastroenterology, konsumsi jahe secara teratur dapat mengurangi frekuensi dan intensitas mual pada penderita gangguan pencernaan.

2. Peppermint

Peppermint mengandung mentol yang dapat membantu mengendurkan otot-otot saluran pencernaan sehingga mengurangi rasa sakit dan kembung. Selain itu, peppermint juga memiliki sifat antispasmodik yang efektif melawan gejala sindrom iritasi usus.

Salah satu cara terbaik memanfaatkannya dengan membuat teh peppermint. Kamu bisa menyeduh daun peppermint segar atau kering dalam air panas selama 5-10 menit.

Alternatif lain adalah menambahkan beberapa tetes minyak peppermint ke dalam segelas air dan meminumnya sebelum makan. Studi yang dipublikasikan di World Journal of Gastroenterology menunjukkan peppermint efektif dalam mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).

3. Kunyit

Kunyit mengandung kurkumin, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Kurkumin dapat membantu melindungi lapisan usus dari peradangan dan meningkatkan fungsi pencernaan.

Kamu bisa membuat teh kunyit dengan mencampurkan satu sendok teh bubuk kunyit ke dalam air panas dan menambahkan madu untuk menambah rasa. 

Selain itu, kunyit juga bisa digunakan sebagai bumbu dalam masakan sehari-hari seperti kari atau sup. Penelitian di Phytotherapy Research menunjukkan kurkumin dapat mengurangi peradangan pada saluran pencernaan dan meningkatkan kesehatan usus.

4. Lidah Buaya

Lidah buaya dikenal memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan. Gel lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki lapisan usus yang rusak.

Untuk mendapatkan manfaatnya, kamu bisa mengonsumsi jus lidah buaya murni yang dicampur lemon setiap pagi. Alternatif lain adalah menambahkan gel lidah buaya ke dalam smoothie buah favorit.

Menurut Journal of Ethnopharmacology, lidah buaya efektif mengatasi gangguan pencernaan seperti maag dan IBS.

5. Temulawak

Temulawak adalah tanaman herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia. Kandungan kurkumin dan xanthorrhizol dalam temulawak membantu meningkatkan fungsi hati dan pencernaan.

Kamu bisa mengonsumsi temulawak dengan membuat jus dengan merebus temulawak segar atau kering dengan air kemudian menyaringnya dan meminumnya dalam keadaan hangat. 

Temulawak juga tersedia dalam bentuk kapsul sebagai suplemen harian. Studi dari Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine menunjukkan temulawak dapat membantu meningkatkan metabolisme dan fungsi pencernaan.

6. Kayu Manis

Kayu manis tidak hanya bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah tetapi juga mendukung kesehatan pencernaan. Senyawa dalam kayu manis dapat membantu mempercepat pengosongan lambung dan mencegah kembung.

Untuk memanfaatkan kayu manis, kamu bisa membuat teh dengan menyeduh batang kayu manis dalam air panas selama 10 menit. Kayu manis juga dapat ditambahkan ke dalam makanan seperti oatmeal, yogurt, atau smoothie untuk mendapatkan manfaat yang sama.

Menurut Journal of Gastroenterology and Hepatology, kayu manis dapat meningkatkan motilitas usus dan mengurangi gejala kembung.

7. Adas

Adas memiliki sifat antispasmodik dan karminatif yang membantu mengurangi kembung dan gas berlebih dalam saluran pencernaan. Selain itu, ada juga dapat meredakan nyeri perut.

Kamu bisa menikmati adas dengan membuat teh dengan merebus biji adas dalam air panas selama 10 menit dan meminumnya dalam keadaan hangat. 

Alternatif lain adalah dengan mengunyah biji adas setelah makan untuk mencegah gas berlebih. Penelitian yang dipublikasikan di Phytomedicine menunjukkan adas efektif mengurangi gejala kembung dan meningkatkan kenyamanan pencernaan.

Tips Menggunakan Bahan Alami Secara Efektif

Untuk mendapatkan manfaat maksimal pengobatan gangguan pencernaan dengan bahan alami, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan. Pertama, konsistensi adalah kunci. Konsumsi ramuan alami secara teratur sesuai petunjuk untuk hasil yang optimal. 

Kedua, pastikan kualitas bahan yang digunakan dengan memilih bahan-bahan segar dan organik untuk memastikan efektivitas dan keamanan. Selain itu, beberapa ramuan alami dapat dikombinasikan untuk efek sinergis, seperti jahe dan peppermint dalam teh, yang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.

Terakhir, selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum memulai pengobatan alami, terutama jika memiliki masalah medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain. Dengan mengintegrasikan bahan-bahan alami ini dalam rutinitas harian, kamu dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Selalu ingat untuk menjaga pola makan yang seimbang, menghindari stres, dan menjalani gaya hidup sehat untuk mendukung sistem pencernaan yang optimal. Jika gejala gangguan pencernaan berlanjut, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Pilihan Editor: Penyebab Anak Picky Eater, Salah Satunya Alami Masalah Pencernaan

YAYUK WIDIYARTI | ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."