Bolehkah Olahraga saat Program Bayi Tabung? Ini Kata Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan olahraga di rumah. Foto: Freepik.com/Tirachardz

Ilustrasi perempuan olahraga di rumah. Foto: Freepik.com/Tirachardz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah boleh olahraga saat program bayi tabung atau in Vitro Fertilization (IVF)? Jawabannya mengurangi intensitas olahraga dan tergantung kondisi kesehatan masing-masing.

Jika kamu sudah memiliki rutinitas latihan yang mapan sebelum memulai perawatan kesuburan, jawabannya umumnya adalah boleh menurut dokter spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas Rhiana Saunders. Namun, kamu perlu mengurangi intensitas sebelum dan sesudah prosedur IVF.

"Kerangka waktu untuk keterbatasan fisik harus disesuaikan secara individual, karena rekomendasi tentang apa yang seharusnya atau tidak boleh dilakukan seseorang mengenai olahraga dapat berkembang selama perawatan kesuburan, berdasarkan pada bagaimana tubuh mereka menanggapi obat-obatan," ujarnya dikutip dari Pop Sugar.

Lantas seperti apa kaitan olahraga dengan proses program bayi tabung? Berikut ulasannya

Jenis Olahraga yang Disarankan dan Dihindari saat Program Bayi Tabung

Secara umum, kamu tidak boleh olahraga dengan penuh semangat seminggu menjelang dan setelah pengambilan telur, kata dokter Saunders. Yang terbaik adalah mengurangi latihan yang intens dan setiap gerakan memutar yang meregangkan otot perut seminggu setelah transfer embrio.

"Selama fase itu, ovarium seringkali sangat distimulasi dan diperbesar, yang dapat menempatkan seseorang pada risiko torsi ovarium (kondisi yang tidak umum tetapi serius yang menyebabkan ovarium dan kadang-kadang tabung fallopi memelintir jaringan yang menopang mereka)," katanya.

Jadi, hindari olahraga intens seperti berlari, melompat, latihan HIIT, dan angkat besi yang berat. Dokter Saunders menyarankan olahraga berdampak rendah seperti yoga (tetapi tidak ada inversi), tai chi, jalan kaki beberapa kali dalam seminggu.

Dokter Saunders mengatakan beberapa orang mungkin memerlukan penghentian aktivitas fisik selama program IVF tergantung pada bagaimana mereka terpengaruh secara fisik. Sebab beberapa perempuan bisa mengalami kembung, kelelahan, dan ketidaknyamanan.

"Dengarkan tubuhmu dan jangan berlebihan," kata dokter Saunders.

Risiko Berolahraga Saat Program Bayi Tabung

Kekhawatiran utama berolahraga saat menjalani program bayi tabung adalah torsi ovarium, kata dokter Brauer. Torsi ovarium adalah ketika ovarium atau tuba fallopi berputar pada jaringan pendukungnya.

"Langkah pertama untuk IVF dan pembekuan telur adalah stimulasi ovarium, menghasilkan pertumbuhan beberapa folikel yang menampung telur. Ovarium menjadi lebih besar, lebih berat, yang meningkatkan risiko ovarium memutar dan memotong suplai darahnya sendiri," kata Dr. Brauer.

Langkah terbaik adalah mengurangi latihan berdampak tinggi dan gerakan apa pun yang membutuhkan memutar sekitar satu minggu sebelum dan sesudah perawatan.

Selain itu, jika kamu tidak berolahraga secara teratur sebelum program IVF, dokter Saunders merekomendasikan agar kamu tidak memulainya.

"Ketika kamu memulai latihan, ada periode ketika otot-otot Anda. Hal ini menyebabkan penumpukan asam laktat, yang dapat mempromosikan lingkungan radang," ujar dokter Saunders.

Kondisi tersebut bisa memberikan tekanan tambahan pada tubuh, juga berpotensi mengganggu keseimbangan hormonal dan ovulasi.

Pada akhirnya, cara terbaik untuk menghindari risiko torsi ovarium adalah mengikuti bimbingan dokter, kata dokter Saunders.

"Respons pasien terhadap obat stimulasi sangat dipantau selama pengobatan, jadi jika seseorang ditemukan memiliki kista ovarium atau hiperstimulasi (respons berlebihan terhadap kelebihan hormon yang dapat menyebabkan ovarium membengkak), dokter dapat merekomendasikan latihan yang berdampak rendah atau tidak berolahraga sama sekali," katanya.

Manfaat Berolahraga saat Program Bayi Tabung

Di sisi lain, beberapa fasilitas merekomendasikan berolahraga selama perawatan kesuburan. Alasannya beragam antara lain mengurangi tingkat stres.

"Bagi mereka yang menjalani perawatan kesuburan, mengelola stres adalah bagian yang sangat penting dari proses ini," kata dokter Saunders.

Dokter Brauer mencatat bahwa olahraga adalah penghilang stres yang ampuh karena menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan produksi endorfin, yang pada akhirnya meningkatkan suasana hati dan mempromosikan relaksasi.

Latihan intensitas rendah seperti berjalan, bersepeda, dan berenang juga merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengatur kadar hormon. Kedua hal tersebut berperan dalam program bayi tabung.

Intinya, meskipun olahraga moderat dan berdampak rendah bisa menangkis stres saat program bayi tabung, tetap perlu persetujuan dokter spesialis kesuburan.

Pilihan Editor: 6 Olahraga Ini Bisa Dilakukan di Rumah Saat Musim Hujan

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."