Di Cina, Ada Jabatan untuk Ibu dengan Jam Kerja yang Lebih Fleksibel

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi karyawati sedang sibuk bekerja. shutterstock.com

Ilustrasi karyawati sedang sibuk bekerja. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam upaya untuk mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) bagi para ibu dan mendukung masyarakat yang ramah terhadap kesuburan, kota pelabuhan Qingdao di Provinsi Shandong, Cina timur, meluncurkan program "jabatan untuk ibu" (mommy position), yang menawarkan peluang jam kerja fleksibel yang disesuaikan dengan kebutuhan para ibu bekerja.

Gelombang pertama dari jabatan tersebut mencakup lebih dari 600 pekerjaan di bidang katering, tata graha (housekeeping), dan kerajinan tangan di samping lebih dari 500 pekerjaan yang sedang berkembang, seperti di bidang media sosial, perdagangan elektronik (e-commerce) via siaran langsung daring (livestreaming), jasa merapikan barang (decluttering), dan pendamping untuk kunjungan medis, papar pusat layanan talenta dan ketenagakerjaan publik kota tersebut.

Di saat Cina telah melonggarkan kebijakannya terkait kelahiran anak, yang memungkinkan sebuah keluarga untuk memiliki maksimum tiga anak, para ibu dengan dua atau tiga anak merasa kesulitan untuk menyeimbangkan karier dan peran mereka dalam keluarga.

Di sinilah "jabatan untuk ibu" muncul sebagai inisiatif untuk mempromosikan lapangan kerja penuh dan berkualitas tinggi sehingga perempuan bisa mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik, kata Dong Haibo, direktur pusat tersebut.

Sebagai bagian dari program tersebut, sebuah pabrik pengolahan makanan di kota itu mempekerjakan 25 orang ibu bekerja di fasilitas seleksi dan pengemasannya, di mana mereka bertanggung jawab untuk memilih dan mengemas keripik buah dan sayuran.

Zhao Jinye, manajer umum perusahaan itu, menyoroti manfaat dari jadwal kerja yang fleksibel bagi karyawan wanita, mengatakan hal itu memudahkan mereka untuk mengambil cuti saat dibutuhkan.

Dikatakan Zhao, selama periode puncak produksi, perusahaan itu menghadapi lonjakan pesanan dan kesulitan untuk merekrut pekerja dalam waktu singkat.

"Mengintegrasikan para ibu yang bekerja ini ke dalam angkatan kerja telah memberikan vitalitas baru bagi perusahaan ini, yang saling menguntungkan baik bagi perusahaan maupun para ibu," ujarnya.

Xia Yu, seorang karyawan di perusahaan tersebut, bercerita dirinya merasa kesulitan untuk mengurus kedua anaknya saat masih menjalani pekerjaan sebelumnya. Kini, dengan jadwal kerja yang fleksibel, dia memiliki waktu untuk mengantar dan menjemput putrinya yang berusia 13 tahun dan putranya yang berusia sembilan tahun di sekolah, serta membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah.

"'Jabatan untuk ibu' mengurangi kecemasan saya mengenai keluarga dan pekerjaan, membantu saya mencapai keseimbangan antara mengasuh anak dan karier," ujarnya, seraya menambahkan bahwa dia menghasilkan lebih dari 3.000 yuan (1 yuan = Rp2.194) atau sekitar 417 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.957) per bulan.

Program di Qingdao ini diluncurkan menyusul pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Provinsi Shandong pada September, yang mendorong penerapan model "jabatan untuk ibu" dalam perekrutan karyawan yang bertujuan untuk mendukung perempuan usia kerja yang merawat anak-anak berusia di bawah 12 tahun.

Pada Oktober, Cina meluncurkan langkah-langkah kebijakan dukungan kelahiran baru untuk mendukung pembangunan masyarakat yang ramah terhadap kesuburan. Sebuah arahan dari Kantor Umum Dewan Negara Cina menjabarkan 13 langkah tertarget, termasuk dukungan yang lebih baik di bidang pendidikan, perumahan, dan pekerjaan.

Berbagai kebijakan perlu disempurnakan untuk mendukung penyerapan tenaga kerja wanita dan meningkatkan pelatihan keterampilan vokasi bagi pekerja perempuan, terutama mereka yang kembali memasuki dunia kerja setelah memiliki anak. Para pemberi kerja didorong untuk menerapkan jam kerja fleksibel, bekerja dari jarak jauh, dan langkah-langkah lainnya untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah keluarga, menurut arahan tersebut.

Liu Yanwu, seorang profesor dari Fakultas Sosiologi Universitas Wuhan, mengatakan bahwa "jabatan untuk ibu" tidak hanya memberikan opsi pekerjaan fleksibel bagi ibu rumah tangga, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang ramah keluarga.

"Ini berkontribusi terhadap suasana positif untuk membangun masyarakat yang ramah terhadap kesuburan, sehingga meningkatkan keinginan masyarakat untuk memiliki anak," kata Liu.

Pilihan Editor: 5 Kelebihan Jam Kerja Fleksibel dan Remote Work

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."