CANTIKA.COM, Jakarta - Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2576/2025 pada Rabu, 29 Januari 2025, kota Solo sudah bersolek. Hal itu ditandai dengan mulai terpasangnya beragam ornamen dan lampion bernuansa Imlek di antaranya di kawasan Gladak, depan Balai Kota Solo, hingga sekitar Pasar Gede Solo.
Menurut Ketua Panitia Bersama Imlek 2576/2025 Sumartono Hadinoto, berbagai inovasi dilakukan untuk menyegarkan tradisi Imlek tahun ini. Saat ini telah terpasang sebanyak 5.000 lampion warna-warni di area Pasar Gede hingga Jembatan Kali Pepe, dilengkapi desain baru 12 lampion shio dan tambahan lampion dewa-dewi.
"Jadi tahun ini seluruh lampionnya baru untuk memberikan suasana yang berbeda dari tahun sebelumnya," ujar Sumartono dalam konferensi pers di Kantor PMS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 14 Januari 2025.
Lampion Ular
Salah satu daya tarik utama adalah lampion ular besar berwarna merah muda yang dipasang di perempatan Gladak dan lampion selfie di Plaza Balai Kota Solo yang dirancang khusus bagi masyarakat maupun pengunjung Kota Bengawan yang ingin mengabadikan momentum.
Tidak hanya itu, rangkaian acara menarik telah disiapkan, seperti lomba foto dan video reels bertema Imlek dan kebinekaan, lomba penulisan berita, donor darah dengan target 250 peserta, hingga Grebeg Sudiro yang berlangsung dari 16 hingga 31 Januari 2025.
"Kami juga mengadakan bakti sosial donor darah yang akan dilaksanakan Rabu, 15 Januari 2025 di PMI Solo," tutur dia.
Ornamen khas mulai menghiasi kawasan sekitar depan Balai Kota Solo dan Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025, Selasa, 14 Januari 2025. TEMPO/Septhia Ryanthie
Kembang Api di Malam Tahun Baru
Puncak acara akan diadakan pada malam Tahun Baru Imlek tanggal 28 Januari 2025 dengan mengadakan pesta kembang api spektakuler. Selain itu, Imlek Fun Run yang diikuti oleh 30 komunitas lari dari Solo juga akan memeriahkan perayaan pada 2 Februari 2025. Perayaan akan ditutup dengan Kirab Barongsai pada 12 Februari 2025 dan acara Cap Go Meh bersama Pemerintah Kota Solo di Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo.
"Perayaan ini adalah wujud kebinekaan yang luar biasa, mencerminkan harmoni budaya dan dukungan pemerintah kota terhadap berbagai tradisi keagamaan," katanya.
Ia menyebut, Solo memiliki kebinekaan setelah semua hari raya diberi ruang dan kesempatan yang sama. Dengan demikian, masyarakat jadi tahu, banyak belajar dan ikut menikmati, sehingga menjadi sesuatu yang tidak asing dan tidak ada penolakan dari masyarakat.
"Inilah yang menyemangati kami Panitia Bersama Imlek, selain mem-branding Solo sebagai kota wisata menjaga kebinekaan. Tidak peduli ranking solidaritas berapa, yang penting manfaatnya bisa dinikmati semua," ujarnya.
Pilihan Editor: Mengenal Tengkleng, Kuliner Khas Solo yang Disajikan Menggunakan Pincukan
SEPTIA RYANTHIE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
