CANTIKA.COM, Jakarta - Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada bayi merupakan kondisi yang sering dialami orang tua, di mana bayi sulit mengonsumsi makanan dalam jumlah cukup atau menolak makanan tertentu. GTM dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti rasa bosan, perubahan tekstur makanan, hingga tumbuh gigi. Jika dibiarkan, GTM dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi dan menyebabkan kekurangan nutrisi.
Untuk mengatasi GTM, penting bagi orang tua untuk mengenali penyebabnya dan menerapkan strategi seperti menciptakan suasana makan yang menyenangkan, memberikan variasi makanan, serta berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika diperlukan.
“Kalau kita lihat GTM itu Gerakan Tutup Mulut yang ternyata se-simple contoh nya anak lagi mengantuk atau anak nya sebenarnya belum lapar maka dia nggak mau makan, normal juga tapi kita nya sudah panik duluan,” jelas Dr.Dimple Nagrani, Sp.A, BMedSc
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh orang tua saat anak susah makan seperti yang disampaikan Spesialis Anak Dokter Dimple Nagrani,berikut ini:
1. Pastikan Sudah Waktunya Makan
Pada poin pertama, dua hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika hendak memberi makan anak adalah memastikan si anak sudah lapar dan tidak mengantuk. Jika anak ada dalam posisi tidak lapar maupun mengantuk kemudian menutup mulut saat hendak makan, tidak bisa serta merta didiagnosa GTM.
“Kalau dia tidak lapar terus dia tutup mulut, tidak boleh kita sebut anak saya sedang GTM kalau dia lagi mengantuk lalu dia nggak mau makan tidak boleh juga kita sebut kata GTM,” jelas dr.Dimple.
Kemudian, pastikan anak telah berpuasa selama 2-3 jam sebelum waktu makan tiba, karena pada waktu tersebut merupakan waktu untuk proses mencerna makanan yang dikonsumsi sebelumnya. Puasa di sini berperan sebagai jarak agar si anak tidak merasa terlalu kenyang maupun kembung, sehingga saat waktu makan tiba perut telah kembali kosong dan siap untuk melahap makanan.
Gerakan Lahap Makan Sun di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025/Foto: Cantika/Najwa Azzahra
2. Variasikan Rasa dan Jenis Makanan
Kadangkala sebagai orang tua memberikan makanan kepada anak dengan menu yang sama setiap harinya sehingga anak merasa bosan dan menolak untuk makan. Yang dapat dilakukan pada poin ini adalah memvariasikan jenis makanan untuk anak.
“ASI mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Jadi, makanannya untuk menggantikan ASI perlu juga kita berikan karbohidrat, protein, dan lemak. Tidak bisa kita cuma berikan buah-buahan saja,” ujar dr.Dimple
Dalam pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) juga perlu diperhatikan, buatlah MPASI dengan kombinasi antara karbohidrat, protein dan lemak dengan rasa dan aroma yang menggugah selera anak. Pastikan juga tekstur bubur halus dan kental seperti hal-nya mashed potato. Hal tersebut membantu melatih kemampuan mengunyah anak.
3. Cara Pemberian Makan yang Tepat
Beberapa dari orang tua terkadang menyuapi makanan kepada anak sembari berjalan santai atau sekadar mengitari komplek. Hal tersebut sangat tidak disarankan karena akan menggangu fokus bagi anak.
“Jangan anak tidak mau makan lalu kita kasih gadget, anak tidak mau makan lalu kita gendong keliling komplek, jadi seakan-akan solusi-nya tidak disesuaikan dengan penyebab," lanjut dr Dimple.
Berikut beberapa cara memberikan makan yang tepat untuk anak:
- Pastikan menyuapi dengan benar
- Makan sambil posisi duduk
- Fokus tanpa distraksi
- Memberikan kesempatan anak untuk explore diri seperti berlatih untuk makan sendiri
- Waktu makan maksimal 30 menit
Pilihan Editor: 5 Cara Siasati Anak Susah Makan, Ibu Harus Bahagia Dulu
NAJWA AZZAHRA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika