5 Tips Kembali Bekerja setelah Melahirkan, Pentingnya Kehadiran Support System

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu dan bayi di luar ruangan. Foto: Unsplash/Bethany Beck

Ilustrasi ibu dan bayi di luar ruangan. Foto: Unsplash/Bethany Beck

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagai ibu bekerja, kemungkinan besar pada titik tertentu, kamu akan kembali bekerja setelah melahirkan. Kamu akan meninggalkan si kecil di rumah bersama dengan keluarga atau bantuan tepercaya. Seperti halnya semua ibu baru melahirkan, beberapa hari awal kembali bekerja bisa cukup menantang, mulai dari dilanda cemas, stres, dan segunung rasa bersalah. Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membuat fase transisi kembali bekerja setelah melahirkan berjalan smooth.

Tips Kembali Bekerja setelah Melahirkan

1. Mendapatkan dukungan yang kuat di rumah

Sebagian besar ibu baru akan diliputi pertanyaan-pertanyaan tentang buah hati mereka. Apa yang akan dilakukan bayi saya sekarang? Bagaimana jika dia lapar dan tidak ada yang memberinya makan? Bagaimana jika tidak ada yang memahami kebutuhannya? Pertanyaan seperti ini sering merangkak ke dalam pikiran ibu baru, terutama ketika dia baru kembali bekerja setelah cuti melahirkan.

Untuk meminimalkan kerisauan kamu sebagai ibu baru, carilah dukungan atau support system terpercaya termasuk anggota keluarga. Jika tinggal berjauhan, carilah pengasuh bayi bersertifikat dan terpercaya. Memasang kamera pengawas atau CCTV di rumah juga akan membantu kamu merasa aman saat pergi.

2. Mintalah jam kerja fleksibel atau kerja hibrid

Jika memungkinkan, pilihlah pola kerja hibrid untuk beberapa bulan pertama saat kembali bekerja, sehingga kamu dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan bayi. Jika remote working bukanlah pilihan, maka kamu atau pasangan dapat mengajukan jam kerja fleksibel beberapa hari dalam seminggu. Tujuannya kamu dapat menyesuaikan dengan jadwal bayi dan berada di sekitar dia saat bangun. 

3. Bercerita dengan rekan kerja yang juga seorang ibu

Jika kamu menjadi ibu pertama kali, kemungkinan kamu merasa kewalahan dengan perubahan aktivitas seperti memberi makan bayi, jadwal tidur si kecil, dan mengenali tangisannya. Meski ibu kandung, ibu mertua, atau sesepuh akan memberikan banyak nasihat positif, bercerita kepada sesama rekan kerja yang juga ibu bisa bertukar pengalaman dan saling berempati.

4. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri sebagai ibu baru. Ingatlah, ibu yang bahagia akan membuat keluarga termasuk anak lebih bahagia. Contohnya, kamu bisa berlibur tanpa si kecil, makan siang dua jam bersama pasangan atau teman, ataupun perawatan rambut selama dua jam. Aktivitas yang menyenangkan itu dapat membantu "meremajakan" kamu secara fisik, mental, dan emosional. Ingatlah, buah hati tercinta dirawat oleh anggota tepercaya di rumah, jadi tidak ada salahnya memanjakan diri dalam merawat diri.

5. Fokus pada gambaran besar

Seperti halnya bayi membawa sukacita yang tak tertandingi, membesarkannya adalah proses yang membutuhkan banyak biaya. Keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja adalah hak dan pilihan masing-masing. Tapi jika kamu memilih kembali bekerja untuk mendukung perekonomian keluarga, maka temukan cara untuk membuat transisi lancar, daripada mempertanyakan keputusan kamu, dan terjebak dalam siklus rasa bersalah yang tak ada habisnya.

Yang terakhir dan tak boleh kita lewatkan, ingatlah bahwa setiap bayi unik, begitu pula dengan bayi kamu. Jangan membandingkan si kecil dengan teman seusianya, dan belajar untuk mempercayai diri sendiri terlebih dahulu.

Pilihan Editor: 5 Tips Agar Tetap Fokus Saat Bekerja dari Rumah

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."