TEMPO.CO, Jakarta - Andi Soraya adalah salah satu selebriti yang hamil di usia lebih dari 40 tahun. Kini, usia kandungan anak ketiga Andi Soraya memasuki bulan ketujuh. Selain Andi Soraya, ada beberapa selebriti yang hamil di usia lebih dari 40 tahun, bahkan lebih. Baca juga: Hamil, Andi Soraya Makin Manja dengan Suami
Janet Jackson misalnya yang melahirkan anak pertama di usia 50 tahun pada 3 Januari 2017. Anak Janet Jackson dan pengusaha asal Qatar, Wissam Al Mana itu diberi nama Eissa Al Mana. Ada pula penyanyi Gwen Stefani yang melahirkan anak ketiga di usia 44 tahun.
Baca Juga:
Janet Jackson terlihat keluar dari sebuah toko di London. Penyanyi berusia 50 tahun ini telah menghentikan jadwal konsernya tahun ini. Dailymail.co.uk/Xposurephotos.com
Artis senior Susan Sarandon juga melahirkan anak pertama pada usia 45 tahun. Aktris Geena Davis pun melahirkan anak kembarnya di usia 48 tahun. Dan peraih gelar perempuan tertua yang melahirkan adalah Rajo Devi. Ibu asal India ini melahirkan bayinya di usia 70 tahun.
Penyayi Gwen Stefani, melihat putranya Apollo saat menyaksikan pertandingan antara Marin Cilic melawan Roger Federer pada Semi Final US Open 2014 di New York (7/9). Streeter Lecka/Getty Images
Melahirkan di usia yang tak lagi muda sejatinya bukan fenomena baru. Sebuah penelitian yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan angka kelahiran bayi dari ibu yang berusia 50-54 tahun meningkat sekitar 165 persen dari tahun 2000 hingga 2013.
Kok bisa para mamah-mamah tua ini hamil? Apakah mereka masih subur? Diketahui bahwa kehamilan di usia senja ini disebabkan karena suksesnya program bayi tabung atau in vitro fertilization yang mereka jalani. Untuk mereka yang telah memasuki masa menopause, biasanya mereka menggunakan sel telur hasil donor dari perempuan muda.
Susan Sarandon. Kviff.com
Lalu mengapa perempuan usia senja ini memutuskan untuk hamil di usia yang tak lagi muda? Bervariasi jawabnya. Ada yang ingin punya anak di pernikahan keduanya, atau perkawinannya sudah lama belum dikaruniai anak.
Apapun alasannya, adalah penting untuk mempertimbangkan resiko bagi ibu dan kehidupan bayi selanjutnya. Karena mommies yang berusia 50-an biasanya memiliki resiko penyakit yang cukup tinggi, sebut saja diabetes dan hipertensi. Ini tentu sangat beresiko ketika masa kehamilan dan saat melahirkan. Pun jika terjadi sesuatu pada sang ibu, perlu dipikirkan bagaimana nasib si bayi kelak.
Perlu juga dipikirkan biaya program bayi tabung yang cukup mahal. Karena ibu-ibu usia senja ini masih akan punya waktu—meski tak banyak—untuk mendampingi anaknya kelak. Belum lagi resiko memiliki bayi dengan kelainan atau down syndrome yang cukup tinggi pada kelahiran bayi dari ibu-ibu dengan usia yang tak muda lagi.