TEMPO.CO, Jakarta - Pohon Natal merupakan bagian tak terpisahkan saat Natal. Menghias pohon Natal, apalagi jika yang dihias adalah pohon cemara asli, menjadi momentum yang menyenangkan terutama buat anak-anak. Sebab itu, orang tua mesti hati-hati karena banyak ornamen kecil yang mesti dipasang saat menghias pohon Natal.
Hiasan seperti lonceng, boneka Santa, kaus kaki, lampu, hingga bintang ingin segera dibuka dari kotaknya dan cepat-cepat disematkan pada pohon cemara. Namun perlu diingat, hiasan itu sebaiknya dipasang secara teliti dan berurutan. Dengan cara itu, pohon Natal akan terlihat cantik dan tidak rusak akibat bongkar pasang hiasan.
Penulis dan pakar desain dari Bright Bazaar, Will Taylor mengatakan beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan saat menghias pohon Natal. Salah satu yang paling sering adalah memasang lampu pada bagian akhir proses menghias.
Ilustrasi menghias pohon Natal. musicbus.com
"Sisi emosional dan terbayang kenangan masa lalu sering kali muncul ketika menghias pohon Natal," ucapnya. Perasaan itu kerap membuat seseorang hanya fokus pada hiasan yang dipasang atau justru terburu-buru menghias, sehingga mengabaikan urusan lampu yang menjadi daya tarik utama sebuah pohon Natal.
Jika ini terjadi, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah pohon Natal yang dibelit oleh kawat lampu dan bikin kurang sedap dipandang. Belum lagi banyak hiasan yang rusak karena dibongkar pasang jika penataannya tidak sesuai dengan kawat lampu.
Ilustrasi menghias pohon Natal. Tabloidbintang
Untuk menghindari kejadian itu, WillTaylor menyarankan pemasangan kawat lampu dilakukan saat pertama kali menghias pohon Natal. Dengan begitu, ketika ada yang ingin mengubah penataan atau tata letak hiasan kecil lainnya, tidak perlu membongkar kawat lampu yang terlanjur mengitari pohon Natal.
Dengan cara ini, Will Taylor melanjutkan, hiasan Natal juga tak mudah rusak. Tapi ingat, pastikan penataan lampu sendiri sudah tepat. Apakah lebih cocok dipasang secara melingkar, zigz-zag, atau cukup di bagian depan saja.