TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan tahun baru kerap dimeriahkan dengan petasan dan trompet. Mendengar suara trompet dan petasan membuat malam tahun baru 2018 lebih seru dan heboh dan seolah menunjukkan keceriaan setiap orang. Namun, apakah suara petasan dan trompet yang terlalu keras aman untuk anak-anak kita?
Baca juga:
Libur Tahun Baru, Syahrini Tolak Job Senilai 11 Bulan Kerja
Berbagi Terompet di Tahun Baru, Awas Tertular Penyakit Berikut
Dokter spesialis anak Henny Adriani Puspitasari mengatakan suara terlalu keras, seperti suara petasan dan trompet bisa bahaya untuk pendengaran anak. “Bising yang dihasilkan oleh petasan dan suara trompet berkisar di antara 100-150 desibel,” kata Henny Adriani Puspitasari kepada Tempo. Tingkat suara tersebut sama seperti suara tembakan pistol, ambulans, konser musik, dan pesawat jet.
Berkah di Balik Tiupan Trompet Tahun Baru
“Semakin muda usia, semakin rentan pendengaran terhadap suara keras. Apalagi di malam tahun baru yang biasanya mendengarkan suara keras dalam waktu yang cukup lama,” ucap Henny. Menurut dia, anak rentan mengalami gangguan pendengaran dari suara bising terutama yang masih di bawah 5 tahun.
Batas toleransi kekerasan suara berkisar 80-85 desibel, seperti suara dari kemacetan, mesin cuci, dan suara dari percakapan biasa. Sebab itu, hindari suara petasan atau trompet yang terlalu keras pada saat merayakan tahun baru. Sebaiknya jauh-jauh dari sumber petasan dan beli trompet.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA