TEMPO.CO, Jakarta - Saban pagi, bunda yang punya anak balita kerap mendapati sebentuk 'pulau' di kasur alias ompol. Selain bau tak sedap, ompol bikin pekerjaan rumah bertambah karena sprai harus segera dicuci dan menjemur kasur.
Baca juga:
Belajarlah dari Riyanti Cartwright Ketika Ditanya Soal Anak
Selama ini, sebagian masyarakat beranggapan bisa menghentikan kebiasaan mengompol anak dengan cara membiarkan pusar anak digigit capung. Benarkah keyakinan ini?
Peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rosichin Ubaidillah mengatakan anggapan capung yang menggigit pusar anak dapat menghentikan kebiasaan mengompolnya, keliru. "Itu mitos. Hingga kkini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya," kata Rosichin yang juga profesor riset di bidang Zoologi LIPI, Sabtu, 6 Januari 2017.
Ilustrasi capung. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Bukannya bikin anak berhenti mengompol, Rosiching berpendapat, gigitan capung justru dapat mentrasfer mikroba patogen atau penyakit masuk ke dalam tubuh. "Gigitannya jelas bisa melukai kulit anak yang masih rentan," kata dia.
Selain itu, Rosichin menambahkan, gigitan capung bisa membuat anak menjadi fobia terhadap serangga bersayap empat itu. "Secara psikologis tidak bagus untuk anak."
Ilustrasi anak ngompol. webmd.com
Rosichin menjelaskan, supaya anak tidak mengompol lagi, sebaiknya orang tua mulai mendisiplinkan anak untuk buang air kecil sebelum tidur. Soal bagaimana caranya, dia menganggap orang tualah yang tahu metode yang tepat dan menyenangkan buat anak. Jadi, bunda dan ayah jangan lelah mengajak anak pipis sebelum tidur ya.
AMRI FATHON