TEMPO.CO, Bolivia - Laia Sanz, pembalap motor reli dakar asal Spanyol, mengikuti reli dakar di Peru, Bolivia, dan Argentina. Reli dakar merupakan balapan tahunan yang dilakukan off-road. Medan yang dilalui meliputi bukit pasir, lumpur, rumput, dan bebatuan. Kompetisi yang berlangsung selama dua minggu ini dimulai pada 6 Januari 2018, dan setiap peserta harus mempersiapkan diri untuk segala cuaca.
Baca juga:
Mengenal Laia Sanz, Si Cantik yang Perkasa di Reli Dakar
Mempersiapkan fisik untuk mengikuti reli dakar tidak seperti olahraga pada umumnya. Lantaran medannya adalah alam, Laia Sanz memilih berlatih di alam terbuka, yakni di Gunung Pyrenees yang terletak di pinggir Kota Bacelona. Di gunung, perempuan 32 tahun ini fokus melatih navigasi dan menyatukan diri dengan alam. "Ketika tubuh terasa segar, maka pikiran pun akan baik," kata Laia Sanz seperti dikutip dari Enduro21.
Selain berlatih di gunung, perempuan yang mengikuti motor reli dakar sejak 2011 itu juga rutin berlatih di pusat kebugaran. Salah satu jenis latihan yang dijalani misalnya melompat sambil mengangkat beban. Latihan ini bertujuan mensinkronkan gerakan tangan, punggung, dan kaki secara bersamaan.
Karir Sanz di balap sepeda motor dimulai sejak usia belia. Ia mulai belajar mengendarai sepeda saat usianya dua tahun. Pada saat usia empat tahun, Sanz mengendarai sepeda motor kakaknya tanpa diketahui siapapun. Saudari Laia, Joan, juga seorang pecinta sepeda motor, memiliki motor Montesa Cota 25 cc. REUTERS
Laia Sanz berlatihan di pusat kebugaran sekitar 60-70 menit. Di sela latihan berat, dia beristirahat untuk menjaga detak jantung tetap stabil. "Setelah itu, aku berlatih mengendarai sepeda motor off-road selama 1 jam, tergantung tempat dan suasana latihan," ucapnya.
Laia Sanz berharap bisa masuk ke posisi 15 besar di reli dakar tahun ini. Pada 2015, dia menyelesaikan kompetisi di peringkat ke-9, level tertinggi untuk pembalap wanita.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA