CANTIKA.COM, Jakarta - Kuliner minuman tepi jalan ala Taiwan mulai menginvasi Jakarta. Karakteristik minuman ini berbeda dengan teh susu ala Thailand alias Thai tea, dan bubble tea yang sudah banyak dikenal. Minuman ini dinamakan cheese tea karena berwujud teh yang di bagian atasnya bertabur busa keju.
Minuman ini sangat populer di Taiwan. Di Malaysia, gaungnya pun mulai kencang sejak tahun lalu. Di Jakarta setidaknya sudah ada sembilan merek yang menyuguhkan menu minuman ini. Salah satu yang terpopuler, yaitu Share Tea di Plaza Semanggi.
Share Tea merupakan waralaba asal Taiwan. Di Taiwan sendiri, Share Tea mulai eksis sejak 1992. Menu yang disajikan di gerai ini lebih bervariasi ketimbang di gerai cheese tea lainnya. Di sini pengunjung akan diberi variasi minuman keju yang lebih beragam, dari yang berbahan dasar teh, cokelat, hingga Nutella.
Menu Avocado Cocoa Rocksalt & Cheese, Taro Cocoa Rocksalt & Cheese, Cocoa Rocksalt & Cheese, dan Black Tea Rocksalt & Cheese misalnya. Minuman ini manis dan terkesan berat. Sensasi rasa asin, gurih, dan manis dari busa keju saling mengimbangi.
Menurut Putri Ratna Sari, 22 tahun, karyawan Share Tea, yang membuat sensasi keju di gerainya berbeda dengan gerai lainnya adalah rocksalt. “Rocksalt yang membuat asinnya beda, bukan asin seperti keju biasanya,” kata dia. Umumnya, orang akan mengira sensasi asin yang mereka rasakan di Share Tea berasal dari keju.
Baca Juga:
cheese tea (mashable)
Putri mengatakan, bubuk rocksalt and cheese didatangkan dari Taiwan untuk menjaga kualitas. Bubuk tersebut diaduk dengan kecepatan dan cara tertentu bersama krim kocok dan krim susu manis. Hasilnya adalah busa yang membentuk lapisan putih di atas minuman.
Selain Share Tea, kami menjajal cheese tea di Otaru Secret. Otaru Secret dikenal sebagai toko kue yang menjajakan aneka jenis cheese tart. Meski bukan sebagai sajian utama, cheese tea di Otaru Secret menempati urutan atas soal popularitas di media sosial.
Menu yang tersedia antara lain Matcha Cheese Tea, Avocado Cheese Tea, dan Coffee Milo Cheese Tea. Menurut Sari, 30 tahun, pramuniaga Otaru, Avocado Cheese Tea merupakan varian rasa baru. Cheese tea di Otaru berkarakter ringan sehingga dapat diteguk kapan saja, termasuk setelah makan berat.
Karakter froth alias busa keju yang ringan dan halus membuat teh tidak kehilangan kesegarannya. Rasa keju tak mendominasi minuman manis ini. Sebaliknya, rasa teh-lah yang menonjol. Pada varian alpukat dan matcha, aroma alpukatnya sedikit lebih menonjol ketimbang varian matcha sehingga lebih unik.
Cheese tea menjadi alternatif bagi penyuka minuman manis yang jenuh dengan jenis minuman yang itu-itu saja. Cara meminumnya pun unik. Sedotan tidak langsung ditancapkan ke kemasan seperti biasa. Pembeli dibekali satu pisau plastik kecil untuk membuka plastik pembungkus kemasan.
Selanjutnya, pembeli mesti menyayat plastik segel kemasan. Setelah itu, barulah kita bisa menenggak teh ini seperti sedang meminum dari gelas, tanpa sedotan. “Kalau sudah puas dan mau cepat-cepat menghabiskannya, baru diminum memakai sedotan,” kata Sari.
Dengan cara minum ini, pembeli akan dimanjakan oleh berbagai lapis rasa. Di sesapan pertama akan terasa karakter keju dan susu yang ringan, manis, asin, dan sedikit gurih. Lalu muncul karakter teh atau cokelat yang menjadi dasar minuman. Di sesapan akhir, rasa manis plus aroma alpukat, taro, atau aroma lainnya yang tinggal. Harga yang ditawarkan tak jauh berbeda dengan bubble tea atau Thai tea umumnya, yaitu di kisaran Rp 20-30 ribu per gelas.
DINI PRAMITA