CANTIKA.COM, Jakarta - Gerhana bulan malam ini akan terjadi pada pukul 17.00 sampai 23.00. Di sejumlah negara, ada kepercayaan yang melarang ibu hamil menyaksikan gerhana bulan. Kepercayaan ini diduga berasal dari kaum Aztek di Amerika Tengah, yaitu mitos bahwa gerhana bulan adalah hasil dari sebuah gigitan pada bulan. Sebab itu, para ibu hamil tak boleh melihat gerhana bulan karena berbahaya bagi janin.
Baca juga:
Hari Ini Gerhana Bulan, Saat yang Tepat untuk Jadian
Gerhana Bulan Malam Ini, 6 Zodiak yang Terdampak Gerhana Bulan
Mitos tersebut kemudian dikaitkan dengan takhayul di Meksiko, yaitu jika ibu hamil melihat gerhana bulan, makawajah anaknya akan cacat karena digigit. Tidak hanya di luar negeri, mitos tersebut juga dikenal di Indonesia. Menurut David Baron, penulis buku “American Eclipse”, pemerintah Indonesia pada tahun 1970 menyarankan ibu hamil untuk berada di dalam ruangan selama gerhana bulan.
Di India, ada 5 larangan untuk ibu hamil selama gerhana bulan. Pertama, ibu hamil dilarang keluar rumah dan melihat gerhana bulan dengan mata telanjang. Jika ibu hamil melihat fenomena tersebut, anaknya bisa cacat.
Kedua, jangan menggunakan benda tajam saat gerhana bulan karena bisa menyebabkan bibir sumbing atau kelainan tanda lahir. Ketiga, tak boleh memasak, makan, dan minum selama gerhana bulan. Hal ini juga berlaku untuk orang umum. Bahkan, masyarakat harus merapikan makanan yang ada di atas meja sebelum gerhana.
Keempat, tutup semua jendela dan astikan tidak ada sinar bulan yang masuk selama gerhana bulan. Kelima, mandi setelah proses gerhana bulan selesai.
Dari sisi ilmiah, Ginekolog dari Mercy HospitalSt, Shafia Butto memberikan jawaban. Menurut dia, tidak benar dan tak ada bukti gerhana bulan memberikan efek negatif kepada ibu hamil. “Tidak akan ada yang terjadi pada bayi karena gerhana bulan. Janin akan tetap berada di dalam rahim,” kata Shafia Butto.
Bagi yang ingin melihat gerhana bulan, tak perlu melakukan persiapan khusus. Kepala Satuan Pelaksana Teknis Pertunjukan dan Publikasi Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) Taman Ismail Marzuki, Eko Wahyu Wibowo mengatakan cahaya gerhana bulan total tidak membahayakan mata karena sinarnya hanya pantulan dari sinar matahari. "Jadi tidak terlalu kontras antara ketika gerhana dan tidak," ujarnya.
Namun demikian, proses mengamati fase gerhana bulan akan menyilaukan mata. Sebab itu, tidak disarankan menyaksikan fenomena gerhana bulan total terlalu lama.
LIFE CELL | ST.LOUIS POST-DISPATCH USA TODAY | REZKI ALVIONITASARI | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA